0.2%

2.4K 358 85
                                    

Eunha meminum iced coffe kesukaannya. Matanya sesekali melirik ke arah pintu kedai kopi yang ia singgahi, berharap seseorang yang ditunggunya datang.

Eunha menarik kedua sudut bibirnya, setangah jam dia menunggu akhirnya orang yang ditunggu hadir.

"Kak Seulgi," Panggil Eunha melambaikan tangan.

Wanita yang memakai kaos dan kaca mata hitam itu segera menoleh ke arah Eunha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita yang memakai kaos dan kaca mata hitam itu segera menoleh ke arah Eunha. Tangannya melambai seraya mnghampiri gadis tersebut. "Maaf telat. Tadi macet."

Eunha hanya mengangguk paham.

"Kau ingin belajar memasak?" tanya Seulgi to the point.

Eunha mengangguk semangat. Ya, alasannya menghubungi pacar kakak sepupunya itu bukan lain karena ingin belajar memasak. Mengingat kejadian tadi pagi saat suaminya melempar mangkuk ramen yang dibuat susah payah oleh Eunha. No! Eunha tidak ingin membuat suaminya marah lagi. Ia ingin dirinya berguna sebagai seorang istri.

"Jadi kakak bisa bantu?" Tanya Eunha penuh harap.

Seulgi sedikit menimbang, "Aku tidak terlalu pandai memasak. Tapi ... bagaimana jika temanku? Dia seorang koki, aku yakin kau akan cepat bisa  belajar memasak dengannya."

"Wow. Apa tidak apa?"

"Tenang saja dia orang yang baik dan menyenangkan. Aku yakin kau pasti suka dan dia tidak akan keberatan."

Giliran Eunha yang menimbang. Cukup beberapa lama dia terdiam, sampai akhirnya ia tersenyum, "Oke kak."

"Yaudah kalo gitu kita kesana sekarang."

Seulgi dengan semangat mengajak Eunha menemui kenalannya yang katanya, 'koki' itu. Seulgi membawa gadis itu kesebuah restaurant di daerah cheongdamdong.

Eunha jelas tahu restaurant ini. Siapa yang tidak tahu restaurant 'Descito'? Bahkan para petinggi dan idola di negri gingseng ini pernah menyempatkan diri memakan disini.

Resraurant yang terkenal dengan steak dan pasta ini memang sangat ternama. Selain makanan yang sangat luar biasa menggugah lidah. Pemilik sekaligus koki di restaurant yang memiliki wajah sangat tampan dan sexy membuat Descito ini semakim dilirik orang-orang.

"Jadi kenalan yang kakak maksud, pemilik restaurant ini?"

"Iya. Kau pasti akan suka belajar dengannya." Seru Seulgi bersemangat.

Seulgi menyuruh Eunha agar duduk disalah satu kursi yang disediakan untuk pengunjung, sedangkn dirinya berjalan menuju lantai atas untuk menumui sang pemilik.

Eunha meneliti setiap interior dari restorant ini. Terkesan klasik namun menyenangkan. Penataan barang dan kursi-pun tertata sangat rapi dan apik. Melihat dari restaurant nya saja Eunha tahu, jika pemiliknya pasti orang yang sangat rapih dan bersih.

Eunha mengalihkan pandangannya saat melihat Seulgi turun dari tangga.

"Dia bilang oke. Ayo aku antar ke dapur, kau bisa mulai belajar hari ini."

Eunha terlihat excited. Ia membayangkan saat ia memasak sarapan untuk suaminya dan mendapat pujian dari sang suami karena masakannya yang sangat lezat. Memikirkannya membuat Eunha tersenyum sendiri.

Eunha mengikuti langkah Seulgi dari belakang. Sampai mereka memasuki dapur. Beberapa koki menyapa kehadiran Seulgi, dan beberapa fokus dengan masakannya. Seulgi berhenti di sebuah ruangan yang ternyata dapur khusus sang pemilik. Disana. Kepala koki yang digandrangi oleh orang orang sedang berkutik dengan barangnya.

Eunha sedikit terkesima melihat ketampanan lelaki tersebut. Tapi dengan cepat ia menggeleng.

Ingat Eunha kau sudah punya suami, batin Eunha

"Taehyung." Panggil Seulgi membuat lelaki itu menoleh.

"Kenalkan dia Eunha, yang akan menjadi muridmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenalkan dia Eunha, yang akan menjadi muridmu. Hehe."

"Annyeonghaseyo saya Eunha." (hallo) Sapa Eunha membungkuk.

"Tidak usah canggung. Jadi, bisa kita mulai?" Ucap Taehyung seraya tersenyum.

©©©

"Dari mana?"

Hampir saja Eunha meloncatkan jantungnya. Suara dingin Jungkook berhasil membuat jantung Eunha berdegup cukup kencang.

Eunha berjalan menghampiri suaminya yang sedang duduk tenang di sofa , "Aku habis belajar memasak, kau tahu orang yang mengajar-"

"Siapa yang menyuruhmu?" Tanya Jungkook dengan mata tajamnya.

Eunha mengigit bibir bawahnya. Kembali. ia takut dengan sikap Jungkook yang berbeda saat mereka masih berpacaran. Bahkan saat bertanya seperti itu, sikap dingin yang tidak pernah dilihatnya dulu membuat Eunha hampir menangis.

"Masuk ke kamarmu. Sekarang." Suara Jungkook mengintrupsi. Bahkan lebih terdengar perintah dari atasanmu yang sedang naik darah karena saham perusahaan turun.

Eunha sakit hati! Wanita itu masih tidak mengerti dengan perubahan sikap Jungkook yang sangat drastis. Gadis itu muak! Apa yang dilakukan suaminya sudah keteraluan.

Setidaknya jika Jungkook marah dengannya. Katakan apa alasannya? Jangan hanya memarahinya tanpa sebab!

"JUNGKOOK! bisa kah kau tidak bersikap seperti itu? Kemana Jungkook yng aku kenal sangat baik dan ramah? MANA JUNGKOOK YANG JANJI MEMBUATKU BAHAGIA?" Ucap Eunha penuh emosi. Gadis itu tidak bisa lagi membendung air matanya.

Jungkook mulai naik pitam. Berani sekali istrinya itu membentaknya! Rahang Jungkook menggeras menahan amarah, "BISAKAH KAU MENURUTI APA KATA SUAMIMU TANPA CEREWET?" Teriak Jungkook jauh lebih kencang.

Jantungnya sakit mendapat perlakukan seperti itu. Eunha meringis menahan sakit batinnya yang sangat luar biasa.

"Kau jahat Jungkook. Kau berubah."

Eunha terisak sesaat. Gadis itu berjalan menuju kamarnya. Kepalanya seketika pening mengingat kebahagiannya dulu bersama Jungkook. Sebelum mereka menikah.

Disakiti batin oleh orang yang dicintai jauh lebih menyakitkan ketimbang disakiti oleh orang yang tidak dikenal.

Jungkook melirik ke arah Eunha yang sudah memasuki kamarnya. Wajahnya merah menahan emosi dan rasa lain di dirinya. Jungkook mengusap wajahnya kasar, "Dasar anak jalang."

-TBC-

Jadi gimana? 😂

SWEETHURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang