1.6%

2.2K 295 28
                                    

[Beberapa tahun yang lalu.
Hari Saat orang tua Taehyung terbunuh]

Jam 5.30 pagi.

Taehyung terbangun dari tidurnya. Suara ribut dari luar membuat tidurnya terusik. Taehyung turun dari kasur, keluar mencari sumber keributan itu. Ia berhenti di depan pintu kamar ayah dan ibunya.

Taehyung beniat masuk untuk melerai keributan kecil orang tua. Tapi niatnya ia urung, Taehyung lebih memilih mendengar percakapan mereka.

"Bagaimana aku bisa diam saja saat aku dituduh korupsi seperti ini!" Itu suara Seokjin. Ayah Taehyung.

Taehyung membuka sedikit pintu dengan pelan, disana. Orang tuanya berdiri saling berhadapan.

"Ya, tapi jika kau gegabah. Kau akan berurusan dengan ketua Jung, sayang."

"Aku tidak peduli! Biarkan mereka membunuhku! Apa bedanya aku mati dan dipenjara?!"

Taehyung mematung di tempat. Jantungnya berdegup sangat kencang. Apa ini? Kenapa ayahnya bisa berurusan dengan ketua Jung. Taehyung ingat, ketua Jung atau Jung Seokha kolega dari perusahaan ayahnya.

"Sayang! Jangan mengatakan itu." Sowon menangis, ia meraih suaminya untuk memeluknya.

"Dia! Akan kulaporkan dia ke kantor polisi!"

Seokjin melepaskan pelukan istrinya. Ia berjalan tergesa-gesa keluar ruangan. Dan betapa terkejutnya dia mendapati anaknya berdiri di depan pintu. Pandangannya kosong, mencerna pembicaraan orang tuanya.

"Ayah? Ada apa. Apa sesuatu yang buruk sedang terjadi?"

Seokjin mencengkram pelan bahu Taehyung, kedua sudut bibirnya terangkat, "Tidak ada yang perlu kau khawatirkan. Kau jangan lupa mengantar adikmu ke stasiun, bukannya dia akan mengunjungi panti asuhan di Busan? Kalau begitu Ayah pergi dulu."

Seokjin pergi begitu saja. Membirkan istrinya terus memanggilnya sambil menangis. Taehyung menghampiri sang ibu, memeluk dan menghapus air matanya.

"Ibu ada apa sebenarnya?"

Dan Sowon hanya menggeleng.

©©©

"Cah! Jaga dirimu baik-baik, jangan sampai kelelahan, jangan lupa minum vitamin, kabari aku jika sudah sampai." Taehyung melepas pelukan adiknya.

"Baik oppa ku tersayang."

Taehyung mengalihkan pandanganya ke arah lelaki yang berdiri di samping Yerim. Mereka berpelukan sebentar.

"Tolong jaga adikku baik-baik." Ucap Taehyung menepuk bahu Jungkook.

"Tenang hyung, aku akan menjaganya segenap hatiku. Tapi kenapa kita seolah akan berpisah lama? Aku dan Yerim kan hanya pergi tiga hari."

Mereka tertawa, dengan kekonyolan yang mereka buat sendiri. Taehyung menggaruk belakang lehernya, malu dengan kekhawatiran yang berlebihan kepada Yerim. Ini pertama kalinya, Yerim berpegian diluar Seoul tanpa keluarga. Biasanya Taehyung akan selalu menemani Yerim jika dia harus pergi keluar kota.

"Hmm. Kalo begitu kita pergi hyung." Ucap Jungkook.

Taehyung melambaikan tangannya, saat Jungkook dan Yerim berjalan menjauh darinya.

SWEETHURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang