Aku dan kamu adalah sebuah kata, yang tak pernah berujung menjadi kita.
***
Sorak sorai para wanita begitu menggelegar dan menggema di seluruh penjuru sekolah, khusunya di lapangan sekarang.
Setelah upacara selesai ada beberapa pengumuman yang wajib di sampaikan oleh OSIS mengenai suatu kegiatan yang akan di laksanakan di sekolahnya.
Dan begini lah keadaanya sekarang, sekitar hampir ratusan perempuan berteriak, menjerit dan meneriaki nama Fandi tanpa henti.
Tasya sempat bingung melihat keadaan di sekitarnya, begitu banyak ponsel yang di angkat ke atas seraya menyanyikan mars Fandi for life yang menjadi kebanggan mereka. Tasya yang tak paham hanya bisa bertepuk tangan sembari berteriak "Fandi aku padamu!"
Sedangkan lelaki yang menjadi pusat perhatian kini mengetuk beberapa kali mic dan berdeham sesekali agar suaranya dapat di dengar dengan jelas.
Namun anehnya ketika Fandi berdeham kembali lapangan di gaduhi oleh suara teriakan, sepertinya apapun yang di lakukan oleh Fandi merupakan hal yang paling menakjubkan bagi semua siswi SMA TUNAS BANGSA.
"Berdirinya saya disini ingin memberikan beberapa informasi mengenai kegiatan yang akan di laksanakan pada tanggal dua Juni dua ribu sembilan belas atau lebih tepatnya dua hari yang akan datang,"ujar Fandi sebagai kalimat pembuka dari pengumuman yang ia sampaikan, dan dalam sekejap suara riuh itu pun menghilang dan tatapan-tatapan mereka sangat fokus pada apa yang di ucapkan oleh Fandi.
"Kegiatan ini rutin kami selenggarakan setiap tahunnya, yaitu pekan olahraga SMA TUNAS BANGSA yang bertajuk Sportivitas Tanpa Batas dan Semangat Pemuda Demi Membangun Bangsa."
"Adapun beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh setiap kelas demi kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini adalah sebagai berikut,"ucapnya seraya berhenti sejenak dan menarik nafasnya dalam-dalam.
"Setiap kelas wajib mengirimkan perwakilannya di semua mata lomba yang telah di siapkan. Apabila ada peraturan di setiap mata lomba yang di langgar maka peserta secara otomatis akan kami diskualifikasi."
"Tidak ada keributan dan tidak ada yang membuat masalah selama kegiatan berlangsung. Untuk mata lomba akan kami bagikan formulir ke setiap kelas, lalu kumpulkan formulir tersebut secepatnya ke ruang OSIS dan menemui sekertaris kami. Sampai disini paham?"tanya Fandi kepada seluruh peserta upacara.
"PAHAM!"sahut mereka dengan lantang dan semangat.
"Baik, sepertinya hanya itu yang saya sampaikan untuk lebih lanjut silahkan tanyakan kepada contact person yang sudah tertera di dalam kertas formulir. Terima kasih, Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarrakatuh."
"WAALAIKUMSALAM ABI!" sahut Tasya asal.
"Lo anak baru ya?"tanya seseorang di samping Tasya, sontak ia menoleh.
"Kenalin nama gue Fahirra lo bisa panggil gue Ira,"ucapnya seraya mengulurkan tangannya ke arah Tasya.
"Nama gue Tasya, lo bisa panggil gue Cantik,"sambut Tasya dengan semangat.
"Terus nama lo Tasya apa Cantik nih?"
"Hahaha, Tasya. Nama gue Tasya,"jawab Tasya seraya tertawa membuat efek cantik keluar dari dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Susah Lupa [REVISI]
Teen FictionBuat dirimu yang tak sempat aku milikki. Buat dirimu yang mustahil untuk aku dapatkan. Buat dirimu yang disana tanpa tahu aku disini berjuang untukmu. Dengarlah. Disini diriku memperjuangkan mu. Disini diriku berdiri menunggumu. Disini diriku selalu...