Bosan, lagi-lagi tentang kamu. Tapi aku suka, gimana dong?
***
"Abis dari mana lo?"ujar Ira yang sedang menyampirkan tas kepundaknya.
"Abis pulang dari pacaran,"sahut Tasya dengan senyum kebanggannya, tapi justru Ira memasang tampang meledeknya kepada Tasya.
"Hah? Gak salah denger gue?"
"Hmm, belum pacaran sih. Tapi hampir hahaha,"ucap Tasya diikuti dengan tertawanya yang cukup kencang.
"Emang ada yang mau sama lo?"
"Ih kok lo ngomongnya gitu sih, Ra?"ujar Tasya sendu, Ira sama Fandi itu sama aja. Sama-sama punya hobi bikin mood orang berubah seketika.
"Ya abisnya lo kan kalau ngomong dusta semua isinya. Lagian siapa yang mau jadi pacar lo? Tukang telor gulung?"
"Anjir lo! Ya Fandi lah, pake nanya lagi!"
"Fandi? Mau jadi pacar lo? Hahaha, ngakak gue sampai sakit perut!"Ira tertawa keras seraya memegangi perutnya yang terasa kram. Tasya hanya menatap Ira dengan datar, memangnya kenapa sih kalau Tasya benar jad pacarnya Fandi?
Berasa jelek banget gue, sampe diremehin sama temen sendiri—kata Tasya dalam hati.
"Bodo amat ah, lo gak bisa banget lihat temen bahagia sedikit apa?"
"Lo makanya gak usah kebanyakan halu, stroke lo nanti. Udah ayo ah pulang."
"Yuk, Fathur kemana?"Tasya meraih tasnya dan berjalan keluar kelas bersama dengan Ira.
"Dia belum pulang, besok udah sibuk latihan, mau ikut turnamen katanya."
"Oh gitu yaudah, yuk pulang!"
***
Rey melajukan motor sport-nya kedalam sebuah kompleks ruko dipinggir jalan untuk mampir ke suatu tempat.
Harusnya dari siang tadi ia sudah pulang, karena beberapa urusan OSIS yang sibuk untuk mengurusi ini itu setelah acara selesai membuat Rey ditemani dengan matahari yang ingin pulang dalam waktu bersamaan.
Angin sore, ditambah dengan senja yang sedang memamerkan keindahannya Rey menjalankan motornya dengan santai.
Buat kalian yang tidak tahu, sebenarnya semalam ia disuruh Mamanya untuk membeli beberapa bingkisan kue untuk menjenguk salah satu teman Mamanya yang sedang sakit.
Niat hati ingin membeli kue Rey justru bertemu Tasya ditoko kue tersebut, melihat gadis itu berbincang dengan pemilik toko membuat beberapa pertanyaan menghantui Rey kala itu, dan inilah tujuan Rey sekarang.
Menanyakan pada sang pemilik toko siapa Tasya sebenarnya, motor yang dikendarai oleh Rey berhenti didepan sebuah ruko yang dituju. Setelah memarkirkan motor dengan mantap Rey masuk kedalam toko tersebut, beruntung pembeli sedang tidak banyak hari ini membuat Rey lebih lega untuk menanyakan beberapa pertanyaan kepadanya.
"Selamat datang, ada yang bisa saya bantu?"ujar wanita yang diyakini adalah karyawan ditoko tersebut.
"Gue mau ketemu sama pemilik tokonya,"ujar Rey tak ingin berbasa-basi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Susah Lupa [REVISI]
Teen FictionBuat dirimu yang tak sempat aku milikki. Buat dirimu yang mustahil untuk aku dapatkan. Buat dirimu yang disana tanpa tahu aku disini berjuang untukmu. Dengarlah. Disini diriku memperjuangkan mu. Disini diriku berdiri menunggumu. Disini diriku selalu...