Aku kadang cemburu kalau liat kamu sama yang lain, tapi aku mikir, "lah, aku siapa?"
***
"Pokoknya gue harus nemu lpj-nya secepat mungkin, jangan sampe ada orang yang tahu kalau gue ada disini. Bisa abis gue kalo kepergok."
Dari dalam ruangan OSIS telah berdiri seorang gadis dengan rambut gelombang dan tubuh yang bisa dikatakan membuat semua orang iri ketika melihatnya. Ia menatap serius meja ketua OSIS yang dipenuhi dengan tumpukan berkas.
Ia bergeming, memikirkan apakah hal yang akan ia lakukan tepat atau tidak. Namun didetik selanjutnya ia menggelengkan kepala, membuang fikiran buruknya dan berucap dalam hati.
"Gak, pokoknya gue harus tetep ngelakuin itu."
Ia menganggukan kepalanya mantap, sejurus kemudian ia menghampiri meja ketua OSIS. Dengan sigap tangan-tangannya mencari laporan yang kini ia cari.
Meja ketua OSIS beserta dengan lacinya sudah ia periksa, begitupun dengan lemari yang ada di belakangnya. Hasilnya? Nihil. Sheila menghela nafasnya berat, ia mengacak rambutnya dengan wajah yang panik.
"Mana sih, dari tadi kok gak ada."
Ia berjalan kearah meja sekertaris OSIS, melakukan hal yang sama apalagi jika bukan mencari laporan tersebut, dengan gerakan cepat tangannya mencari barang itu diatas tumpukan map dan beberapa laci dibawah meja.
"Ayo dong. Disimpen dimana sih? Capek tahu gak nyarinya."
"Nah! Ini dia, akhirnya gue nemu juga!"
Sheila mengangkat laporan tersebut dengan rasa senang yang tak terbendung, peluh keringat diwajahnya terbayarkan setelah ia berhasil menemukan laporan pertanggung jawaban itu.
"Duh, ada yang lagi sibuk banget nih nyari lpj. Gimana? Udah sukses belum atraksi malingnya?"
Suara itu, suara yang membuat tubuh Sheila seperti tersambar petir. Matanya membulat sempurna kala melihat Tasya berjalan memasuki ruangan OSIS dengan senyum miring seraya melipat tangannya didepan dada.
Detik selanjutnya Sheila menyembunyikan laporan itu kebelakang tubuhnya, ia benar-benar terkejut melihat Tasya yang kini berada tepat didepannya. Sheila lebih cocok seperti maling ayam yang tengah terciduk oleh warga.
"Ngapain lo ada disitu?"tanya Sheila panik.
"Gue disini ya gara-gara lo lah, lo sendiri ngapain ada disini? Gak liat ya didepan ruangan udah ada peraturan kalau gak sembarangan orang yang bisa masuk ke ruangan ini?!"sahut Tasya tanpa basa basi.
"Bukan urusan lo!"
Tasya menatap Sheila dengan serius bahkan ia mengerutkan dahi seraya menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Iya juga sih, gue gak ada hubungannya sama sekali sama anak OSIS, gue juga gak mau punya urusan sama lo. Tapi gue bingung aja, seorang primadona sekolah, jadi idaman kaum lelaki, dibanggain semua orang tapi dibelakang malah ngambil barang orang lain. Miris ya mereka semua yang cuma bisa ngeliat lo dari tampangnya doang."
Tasya melangkahkan kakinya untuk bisa lebih dekat dengan Sheila. Tepat didepan wajahnya Tasya tersenyum dan berkata,
"Sekali lagi gue tanya. Ngapain lo ada disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Susah Lupa [REVISI]
Teen FictionBuat dirimu yang tak sempat aku milikki. Buat dirimu yang mustahil untuk aku dapatkan. Buat dirimu yang disana tanpa tahu aku disini berjuang untukmu. Dengarlah. Disini diriku memperjuangkan mu. Disini diriku berdiri menunggumu. Disini diriku selalu...