Aku menyukai mu tanpa alasan lalu mengapa kau membalas perasaan ku dengan sejuta alasan?
***
Tasya berjalan menyebrangi lapangan untuk dapat bisa ke lantai tiga, gadis itu bisa merasakan bahwa banyak yang menatapnya dari lantai atas, semua yang Ira katakan dan yang ia lihat diberita terkini sekolahnya membuat Tasya kembali berfikir.
Ternyata dekat dengan idola yang memiliki fans hampir ratusan orang sangatlah susah, banyak orang yang memata-matai bahkan Tasya sadar jika dirinya sudah menjadi buah bibir dan topik hangat disekolah ini.
Tasya menghela nafasnya berat, bodo amat adalah kata yang tepat sebagai solusi permasalahannya kali ini, sejak dulu juga dirinya tak pernah memusingkan perkataan orang, lalu kenapa saat ini ia harus repot-repot untuk berfikir?
For your information, SMA Swasta TUNAS BANGSA ini memiliki enam gedung diantaranya ada gedung milik tingkat sepuluh sebelas dan dua belas dan terdapat kantin disetiap gedungnya masing-masing tiga diantaranya ada gedung seni yang isinya terdapat ruangan seni musik yang lengkap dengan berbagai alat musik, ruangan seni lukis, ruangan seni tari dan ruangan terbesar untuk seni teater ada satu ruangan teater asli yang bisa ditonton langsung oleh siswa dan siswi TUNAS BANGSA lalu yang kedua ada gedung khusus laboratorium dan praktikum IPA dan IPS sekaligus ruang aula yang sangat besar.
Dan yang terakhir ada gedung olahraga ini adalah gedung yang paling besar diantara gedung lainnya, memuat banyak ruangan seperti tempat bermain bulu tangkis, bola tenis, lapangan futsal, lapangan sepak bola, lapangan voli, lapangan basket, beberapa ruangan organisasi karate, taekwondo, silat dan organisasi bela diri lainnya, kolam renang yang cukup besar dengan tempat duduk penonton serta satu stadion mini yang lengkap dengan tribunnya.
Dan disini Tasya sekarang, berada didalam gedung olahraga, ia harus melewati beberapa ruang olahraga yang sangat sepi meski di jam istirahat seperti ini banyak anak laki-laki yang menyempatkan waktunya untuk bermain basket atau sekedar berbincang dengan teman satu organisasinya.
Tasya melangkahkan kakinya ke lantai dua, namun kini kakinya terhenti, pandangan gadis itu tersita pada sebuah kolam renang indoor yang sudah dihias sedemikian rupa, Tasya memasuki ruangan itu tanpa ragu.
Lembaran kertas krep yang menjuntai dari ujung ke ujung, balon warna-warni yang tergantung, banner yang bertuliskan Pekan Olahraga Tahun 2019 dengan ukuran besar kini sudah terpampang jelas dihadapannya.
Acara tersebut baru bisa dimulai esok hari, rupanya seluruh anggota OSIS sudah menyiapkan ini dengan baik, ada beberapa kompetisi didalamnya termasuk lomba renang. Walaupun dekorasinya seperti orang yang sedang berulang tahun ke lima tahun namun ini semata-mata hanya untuk membuat para peserta semangat seraya memeriahkan acara tersebut.
Tasya menatapnya dengan tatapan berbinar, tak henti-hentinya gadis itu berdecak kagum. Ini pengalaman pertamanya, waktu disekolahnya dulu tidak ada acara semacam ini hanya beberapa event tahunan yang hanya itu-itu saja, membosankan.
Tasya semakin mendekatkan dirinya pada kolam renang, berjongkok dan meraih airnya lalu sedikit digerakkan oleh tangannya, sontak Tasya tersenyum dirinya sudah tidak sabar menunggu esok hari.
"Eh, elo yang namanya Tasya?"tanya seorang gadis dengan rambut dicat berwana coklat tua, dia melipat tangannya didepan dada seraya menaikan dagunya sombong.
Merasa ada yang mengajaknya bicara, Tasya berdiri dan menatap balik wanita itu dengan santai.
"Lah lo siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Susah Lupa [REVISI]
Teen FictionBuat dirimu yang tak sempat aku milikki. Buat dirimu yang mustahil untuk aku dapatkan. Buat dirimu yang disana tanpa tahu aku disini berjuang untukmu. Dengarlah. Disini diriku memperjuangkan mu. Disini diriku berdiri menunggumu. Disini diriku selalu...