Hidup itu dapat memberi 100 alasan untuk menangis, tapi setelah itu kamu memberi aku 1000 alasan untuk tersenyum kembali.
- ALDAYRA
***
Dalam persahabatan itu pasti ada ujian. Tapi ujian itulah yang membuat sesamanya saling menguatkan.
Pilu memang, bahkan melelahkan. Tapi tenanglah, sahabat sejati itu akan kembali dan datang membawa kebahagiaan. Begitu juga dengan April dan Selva merka kembali merangkul Dayra."Dayra! Maafin kita ya,"
"Soal kemarin,"
"Gapapa, harusnya gue nurut sama kalian. Kenapa gue bego banget, kenapa dulu gue nerima Kevin. Mata gue udah ketutupan sama semua kelebihan dia."
"Ternyata dia balikan sama mantan pacarnya yang dulu." lanjut April sambil duduk di kursi antara Vian dan Dayra. Mata Vian jadi melotot, "April pura-pura bego atau apa sih, pake duduk tengah-tengah segala."
April melanjutkan ceritanya. "Jadi gini, sebenerya gue sempet liat Kevin jalan sama cewek gitu. Tapi kita ngumpulin bukti-bukti, dan taunya udah kebukti duluan kan. Maaf banget ya, kita ga langsung kasih tau lo."
"Iya, kita emang tau kalo dia mungkin lebih brandalan dari pada cowok disamping lo. Si Vian, jangan geer ya dipuji-puji."
"Sorry aja gue udah biasa dipuji." sahut Vian dengan gaya sok iya. Lalu ia rangkul kedua cewek yang ada disampingnya. "Udahlah, dia itu nyatanya emang brengsek dan sekarang mendingan kita lanjutin acara kita disini. Gak usah sedih gitu dong!"
Tiba-tiba Leo datang bak jelangkung, "Eh eh eh, singgirin tangan lo dari cewek gue! Punya gue nih, enak aja lo!"
"Nyantai dong, Aldavian ini gak membudidayakan tikung menikung kok." cetus Vian lalu bangkit dari kursi tempat ia duduk. "Oke, ayo guys, Malioboro sore ini!"
"Bisa aja lo kampret!"
"Kuy!"
***
Malioboro, alun-alun dan semua tempat di sekitar sini menjadi awal dari semua kisah cerita Dayra dan Vian. Ibaratnya seperti membuka lembaran baru, tapi tetap lengkap dengan segala rasa cinta yang telah ada. Dibalut juga dengan segala gelak tawa dari persahabatan mereka. Di tempat ini, Yogyakarta. Tersimpan moment yang bersejarah, sebelum mereka melewati masa dimana mereka akan mengakhiri kisah putih abu-abu di tahun terakhir nanti."Mau belanja apa lagi nih kita?" tanya Leo pada April yang sedang melihat-lihat di toko pernak-pernik.
"Iya beb, bentar ya. Aku ini mau beli gelang, lucu deh."
"Iya gelangnya lucu, kaya kamu. Gemesin!" Leo mencubit kedua pipi April.
"Sianjir, alay." celetuk Rio, sambil mempraktekan pada Raihan. "Iya gelangnya lucu, kaya kamu. Gemesin!"
"Maho jir, wkwkwk." celetuk Selva.
Sedangkan Dayra hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya ini. Mungkin masih kepikiran Kevin. Wajar, namanya juga cewek. Kalau udah sakit hati, lama banget sembuhnya. Karena emang bener, yang namanya hati sama aja kaya cermin kalau udah retak mau dibenerin gimanapun caranya tetep aja ada bekasnya dan sekalinya ada cewek disakitin itu pasti bakal keinget sampai kapanpun terutama buat first love. Karena biasanya, yang namanya first love itu bakal jadi moment bahagia yang akan diingat dan diceritakan entah itu sama orang tua, temen, sahabat, pacar, bahkan kalau kalian punya anak kelak.
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION #Wattys2017
Подростковая литература#840 in Teenfiction 09/09/17 #726 in Teenfiction 04/04/17 [REVISI SETELAH CERITA TAMAT] Apa kita akan kehilangan? Apa kita akan jatuh? Apa kita akan terpuruk atas ketidakpastian? -Kita tidak tahu- Kita hanya terus berimajinasi Kita pun tidak tahu sa...