Setelah berapa hari study tour, akhirnya tiba juga di hari Senin yang menyibukan. Rutinitas sekolah kembali berjalan seperti biasa. Kesibukan Dayra di bidang PMR pun membuatnya harus berlelah-lelah menangani murid yang sakit saat upacara. Ketika ia sedang menyuguhkan segelas teh hangat kepada adik kelasnya, tiba-tiba pandangannya harus teralihkan kepada seorang cowok yang sedang berdiri di depan pintu UKS. Bukan Vian, melainkan Kevin.
"Day, bisa nggak ngomong sebentar?" tanya Kevin.
"Ngomong aja sekarang disini, gue lagi sibuk." balas Dayra.
Kevin malah menarik Dayra menghindar dari keramaian. "Gue mau jelasin sesuatu."
"Nggak, gak usah. Gue gak perlu penjelasan dari loe. Semuanya udah jelas kok."
"Tapi, gue gak mau putus dari loe."
"Pacaran aja sana sama mantan loe!" jawabnya ketus lalu melengos pergi.
Ternyata, sampai pulang sekolah pun Kevin masih mengemis-ngemis meminta balikan. Ia sudah berjaga di depan gerbang, dengan segerombolan geng nya yang seperti sedang demo. Konyolnya lagi, mereka juga membawa spanduk yang bertuliskan Dayra dan Kevin balikan. "Anjay, ngapain loe bawa pasukan." omel Dayra.
"Makanya Day, dengerin gue dulu please!" pinta Kevin.
Tinn. Suara klakson motor Vian membuat orang-orang minggir. Biasa, gaya sok gantengnya keluar. "Dayra mau balik, gak usah ganggu! Ayo day naik, nih helmnya." ucap Vian.
Dari pada harus berurusan dengan mantan, Dayra memilih untuk diantar pulang Vian. Lumayan, gratis juga soalnya. "Makasih, Vian."
Vian melaju dengan kecepatan yang sangat rendah, taulah ini modusnya Vian supaya berlama-lama membonceng Dayra. Tapi, akhirnya tetap saja sampai di pintu gerbang rumah Dayra. "Vian, makasih ya udah nganterin gue pulang."
"Iya, sama-sama. Day, nanti malem gue telepon ya. Angkat."
"Emm..., ya gimana nanti ya."
"Yaudah, gue duluan ya Day."
"Iya."
Dayra memasuki halaman rumahnya, terlihat ada sebuah mobil berwarna merah di garasi rumahnya. "Mobil siapa? Kalau tamu, kenapa masuk ke dalem garasi?"
Dayra langsung menanyakan pada sopirnya yang sedang sibuk mencuci mobil. "Pak, itu mobil siapa?"
"Oh, itu tamu Non. Tamunya Ibu."
Dayra semakin penasaran dengan orang tersebut, karena jarang sekali Ibunya membawa tamu ke rumah dan tepat sekali, Ibunya tengah duduk di kursi ruang tamu. "Eh, Day. Udah balik, ini kenalin." tunjuk Ibunda Dayra kepada seorang wanita bertubuh tinggi, dan berambut panjang yang berada di depannya. Kemudian wanita itu menjabat tangannya. "Hai, gue Sherly."
Wanita ini sangat terlihat familiar, bahkan dari gaya rambutnya yang diurai pun menyerupai seseorang. "Emm... gue pernah liat dimana ya?" batin Dayra.
Bundanya menjelaskan bahwa, kedatangan wanita ini untuk menginap disini selama beberapa hari. Orang tuanya kerabat Bunda yang tinggal di Amerika, sementara dia memilih melanjutkan sekolahnya di Indonesia. Hal ini menjadi tanda tanya besar untuk Dayra, alasan apa yang membuat wanita ini memilih bersekolah di Indonesia.
***
Kringg. Ponsel Dayra berbunyi."Hallo?"
"Iya, kenapa?"
"Emm... Day, gue mau ngomong."
"Ya, tinggal ngomong."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINATION #Wattys2017
Fiksi Remaja#840 in Teenfiction 09/09/17 #726 in Teenfiction 04/04/17 [REVISI SETELAH CERITA TAMAT] Apa kita akan kehilangan? Apa kita akan jatuh? Apa kita akan terpuruk atas ketidakpastian? -Kita tidak tahu- Kita hanya terus berimajinasi Kita pun tidak tahu sa...