Sembilan

6.3K 406 16
                                    

Flashback.

Hujan bersorak-sorak pada malam itu. Cafe yang ditempatinya terlihat sepi namun sebenarnya sangat penuh. Seulgi menghela nafasnya berkali-kali, dirinya sedang dilandai perasaan gugup yang luar biasa. Dia sedang menunggu seseorang yang sudah mampu menggoyahkan hatinya.

Seulgi mengotak atik ponselnya hanya sekedar home-back-home-back. Seulgi benar-benar sangat gugup. Dibukanya kamera pada ponsel tersebut. Astaga! Rambutnya tidak rapih!
Sesegera mungkin Seulgi merapihkan rambutnya.

"Ambil gambarnya." ucap pria yang tiba-tiba berada tepat disebelahnya. Seulgi terkejut dan hampir melempar ponsel satu-satunya tersebut, untung saja Taemin dengan cepat menahan ponselnya, lalu mengambil gambar mereka.
"Kenapa tidak bilang kalau sudah sampai? Daritadi aku di mobil menunggu balasan darimu." ucap Taemin seraya menduduki kursi yang terletak dihadapan Seulgi.

"Aku lupa." cengir Seulgi bodoh. Dia masih berusaha menetralkan detak jantungnya yang berdegup sangat kencang. Apalagi penampilan Taemin membuatnya kembali terhanyut.

Style Taemin tidak pernah berubah dari saat pertama kali mereka bertemu. Selalu berantakan. Tapi sangat berseni.

Sudah hampir empat tahun lamanya mereka tidak bertemu. Ketika mengetahui Taemin menelefonnya saja sudah membuat Seulgi bahagia. Apalagi sekarang dia bertemu lagi dengannya. Jujur, Taemin semakin tampan.

"A-apa kau mau memesan makanan?" tanya Seulgi gugup sambil menunjuk sederet menu pada meja mereka.

Taemin terkekeh geli lalu meraih telapak tangan Seulgi yang gugup tersebut. Dia rindu dengan sentuhan ini. Taemin mengaitkan jemarinya pada tiap ruas jari Seulgi.
"Jangan terburu-buru, kita baru bertemu lagi setelah sekian lama. Aku ingin menghabiskan waktuku hari ini bersamamu." ucap Taemin mengecup lembut punggung tangan Seulgi. Dia sangat merindukan mantannya.

Seulgi hanya tertegun menutup pipinya yang sudah dipastikan memerah.
"Taemin... Banyak orang yang melihat kita..." bisik Seulgi berusaha menarik tangannya.

"Tidak apa-apa." balas Taemin berdiri dari kursinya tanpa melepaskan pegangannya.
"Ikut aku. Disini membosankan. Banyak sampah." ucap Taemin seraya melirik sinis beberapa gerombolan wanita dibelakangnya. Sejak awal dia mendengar mereka mengatai Seulgi jelek, dan itu membuat Taemin marah.

Tangan Seulgi masih setia digenggam oleh Taemin. Hujan masih mengguyur kota ini, tapi mobil Taemin diparkirkan ditempat aman sehingga mereka tidak perlu khawatir akan terkena hujan.

"Silahkan masuk Kang Seulgi." seru Taemin lembut membukakan pintu untuk wanita dihadapannya. Seulgi tersipu malu, pria ini selalu menggetarkan hatinya, pria yang sangat lembut terhadapnya. Hanya terhadap Seulgi.

"Dimana tempat tinggalmu?" tanya Taemin dengan mata masih terkunci pada jalanan.

"Sekarang aku tinggal di apartemen." jawab seulgi. Dia masih sedikit gugup.

"Tunjukkan padaku. Aku ingin mengunjungi apartemenmu." seru Taemin mengabaikan wajah panik Seulgi.

"Ta-tapi sekarang rumahku sedang berantakan..."

Taemin menatap Seulgi ketika mobilnya berhenti pada saat lampu merah. Diusapnya rambut Seulgi dengan lembut.
"Berantakanmu adalah rapihnya aku Seulgi."

Seulgi lagi-lagi tersipu, kemudian menunjuk sebuah gedung tinggi yang letaknya tidak jauh dari mereka berada.
"Itu apartemenku." ucap Seulgi membuat Taemin tersenyum puas.

"Kalau begitu kuantar kamu pulang sekarang." gumam Taemin. Perkataan itu membuat Seulgi sedikit kecewa. Ralat, sangat kecewa. Padahal mereka sudah lama sekali tidak bertemu, tapi ini bahkan belum satu jam, dan Taemin memutuskan untuk mengantarnya pulang.

NASTY || PJM X KSG (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang