Duapuluh Tujuh

8.4K 484 159
                                    

Positif.

Hasilnya positif.

Ternyata Kang Seulgi memang hamil.

"Bagaimana hasilnya? Aku tidak salah kan? Sudah 2 orang dokter yang mengatakan kalau kamu itu hamil."

"Ini gila..." rasanya Seulgi ingin menangis. Dia belum siap kedatangan seorang anak dalam rahimnya. Apalagi disaat kehamilan pertamanya dia langsung mengandung dua orang anak! Daebak!

"Jangan pernah berpikir kamu akan menggugurkannya." ancam Jimin dengan nada begitu serius.

"Mana mungkin! Aku tidak sekeji itu!"

"Lalu kenapa? Kamu tidak senang memiliki anak dariku?"

"Bukan... Aku... Aku hanya bingung! Aku tidak tahu kenapa! Aku sangat bingung Jimin!"

Seulgi menghentakkan kakinya pergi keluar dari kamar mandi. Dia mungkin harus tidur untuk menjernihkan isi kepalanya.

"Sayang tenanglah..." Jimin tidak akan menyerah untuk mengikutinya kemanapun dia pergi.

"Kenapa kamu sangat seenaknya?! Aku benar-benar tidak mengerti! Kamu selalu membuatku bingung!" Seulgi mengepalkan tangannya erat-erat. Dia ingin sekali menghajar makhluk di depannya.

Jimin melirik pergelangan tangan Seulgi yang sudah sangat mengepal keras.
"Aku memang brengsek. Pukul saja aku kalau itu dapat membuatmu tenang."

"Aku ingin sekali memukulmu! Tapi aku tidak bisa! Aku mencintaimu idiot!"

Kali ini Seulgi berjongkok. Dia sangat lelah.

Apakah ini gejala hamil juga? Moodnya tiba-tiba kacau, dan dia cepat sekali lelah.

"Kenapa kamu tidak pernah berterus terang padaku?! Kalau kamu tidak mengatakan sesuatu aku tidak akan mengerti!" kali ini Seulgi terisak.

"Kamu saja yang tidak peka." Jimin mengikuti Seulgi. Dia berjongkok tepat dihadapannya.

Diam. Hanya itulah yang mereka lakukan.

Mungkin Seulgi sangat shock mendengar bahwa dirinya hamil.

"Jimin..." Panggil Seulgi akhirnya.

"Hmm?"

"Apa ini memang anakmu..."

Satu kalimat yang mampu membuat Jimin membeku.

"Huh?! Kamu berhubungan sex dengan oranglain selain aku?!"

"Tidak. Hanya kamu." jawab Seulgi cepat dan jujur.

"Berhenti bergurau! Itu tidak lucu sama sekali!" decak Jimin bangkit kemudian membantingkan dirinya pada sofa.
"Kemarilah." Jimin menepuk-nepuk pahanya.

Seulgi menurut. Dia berjalan perlahan menghampiri Jimin, dia sebenarnya berniat untuk duduk disamping Jimin dan menyandarkan kepalanya pada pundak Jimin. Tapi Jimin malah menariknya kedalam pangkuannya.

"Sekarang kamu paham kenapa aku tidak pernah menyentuhmu lagi? Aku selalu mengaturmu? Aku selalu memarahimu?" Jimin memeluk tubuh Seulgi layaknya wanita ini adalah seorang boneka. Jimin bahkan menenggelamkan kepalanya kedalam dada Seulgi.

Seulgi mengangguk paham, dia menjawab dengan bergumam.

Nafas Jimin terasa berat, wanita ini benar-benar menggoda hasratnya. Sekarang Jimin sudah menyibak kaos itu, wajahnya dia dekatkan pada Seulgi.

"Tidak ada sex!" Seulgi secara spontan langsung menutup bibir dihadapannya. Karena Jimin pasti lepas kendali.

Dilihat dari cara nafasnya yang memburu dan cara dia menatap Seulgi saja sudah sangat berbahaya apabila pria ini tidak dijinakkan terlebih dahulu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NASTY || PJM X KSG (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang