Duapuluh Lima

3.9K 417 51
                                    

"Jimin. Aku bilang, aku baik-baik saja." ucap Seulgi risih karena Jimin benar-benar menjaganya nyaris 24 jam sehari. Dia mandipun, Jimin ada disana, menjaganya.
"Kamu harus kuliah!"

"Aku baru masuk seminggu lagi." ucap Jimin datar tidak kalah keras kepalanya dari Seulgi.

"Baiklah. Tapi ini cukup keterlaluan. Aku merasa tidak memiliki privasi."

Sebenarnya Jimin memang selalu bersama dengannya.

Tapi disisi lain, Seulgi merasa Jimin juga sedang menghindarinya...

Maksudnya mereka tidak lagi berhubangan khusus setelah kejadian itu. Jimin benar-benar tidak menyentuhnya lagi.

Ini serius. Bahkan ketika mereka berciuman, Jiminlah yang mengakhirinya kemudian dia pergi begitu saja tanpa mengatakan sepatah katapun.

Seulgi jadi berpikir macam-macam.

Apa mungkin saja Jimin sudah tidak mencintainya?

Dia mempunyai pacar baru?

Atau... Mungkin saja Seulgi sudah tidak menarik lagi dimata Jimin?.

Terlalu banyak pikiran negatif hinggap dibenak Seulgi.

Akhir-akhir ini mereka sering sekali bertengkar hanya karena masalah sepele. Seperti Seulgi yang lupa menekan tombol push sehabis buang air besar, atau Jimin yang selalu melamun ketika Seulgi sedang berbicara serius.

Padahal ketika Seulgi masih bersama Taemin. Hubungan mereka adem ayem saja, jarang sekali terdengar mereka bertengkar.

Jadi mungkin ini pertama kalinya Seulgi mendapatkan pasangan yang sedikit 'rese'.

Tidak. Bukan hanya rese. Dia egois, keras kepala, mesum, ganas, kasar, sedikit bocah, dan dia mempunyai prinsip apapun yang dia inginkan harus dia dapatkan.

Membayangkan smirk khas Jimin saja sudah membuat Seulgi merinding.

Tapi sekarang Seulgi sudah tidak pernah melihat smirk dan tatapan 'nakal' dari Jimin.

Seulgi melirik keberadaan Jimin yang sedang menatap pemandangan kota dari balik jendela. Pandangannya terlihat kosong.

Jimin sedang melamun.

Tapi dia tampan sekali, apalagi sekarang dia tidak sedang memakai apapun. Hanya boxer saja. Dia memakai boxer. Tenang.

Seulgi melangkah perlahan lalu memeluk tubuh itu dengan hati-hati.

Aku merindukan tubuh ini. Batin Seulgi menenggelamkan wajahnya dibalik punggung Jimin.

Sesaat Jimin terdiam. Dia menarik nafasnya dalam-dalam. Kemudian dalam satu gerakan, Jimin menghindari Seulgi. Dia menghindarinya.

Dan terdengar sayatan hati dari dalam diri Seulgi.

Sakit.

Sakit sekali.

Seulgi menatap Jimin dengan tatapan 'kenapa? Apa salahku?'.

Sementara Jimin... Dia membuang wajahnya dari Seulgi.

Seulgi mencengkram erat celana trainingnya.

Rasanya ingin berteriak. Menangis meraung-raung. Dan menghajar cowok dihadapannya ini.

"Aku... Aku mau tidur siang, tolong jangan ganggu aku. Aku akan tidur sangattttt lama." gumam Seulgi hendak pergi dari tempat yang memiliki aura canggung itu.

"Mau jalan-jalan sebentar?" ajak Jimin tiba-tiba. Itu sangat berhasil membuat langkah Seulgi terhenti. Tapi Seulgi tidak berani menoleh. Dia tidak mau Jimin melihat matanya telah berkaca-kaca.
"Hanya hari ini aku mempunyai waktu luang. Kita jalan sebentar ya, sayang?"

NASTY || PJM X KSG (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang