Tujuh

8.8K 487 17
                                    

"Tenang saja sayang, kita akan memulainya sekarang, aku berjanji akan melakukannya dengan sangat lembut." bisik Jimin sinis tidak menenangkan hati Seulgi sama sekali. Jimin memajukkan kejantanannya lebih dalam menembus selaput yang terhalang disana. Seulgi tidak dapat menahan erangannya yang sedari tadi ia tahan.

"Sakit!! Hentikan sekarang!" rintih Seulgi berusaha melepaskan diri. Demi tuhan Seulgi harus berkali-kali mengatur nafasnya karena Jimin terlalu kasar, memangnya dia tidak sadar miliknya itu sangat besar!

Jimin tidak akan menghentikan tindakannya, kalau dia berhenti sekarang, itu akan lebih menyakiti Seulgi. Jimin fokus pada tujuannya, yaitu menjadikan Seulgi sebagai miliknya.

Jimin mulai menggerakan pinggulnya, ini pertama kalinya Seulgi bercinta, karena itulah pusat Seulgi sangat ketat dan juga panas, menimbulkan sensasi yang berbeda dalam setiap gerakan.

Jimin tidak pernah meniduri wanita yang masih dalam status perawan, Jimin juga tidak pernah meniduri wanita dengan cara seperti ini, kasar dan penuh pemaksaan. Dia sendiri sangat sadar kalau yang dia lakukan itu menyakiti Seulgi, tapi dorongan iblislah yang membuatnya seperti ini.

Dilihatnya wanita cantik dihadapannya yang terus mengerang menahan sakit, sesekali Seulgi mengigit bawah bibirnya dan memejamkan matanya.

Jimin melepas cengkramannya ketika Seulgi sudah tidak terlalu memberontak, kedua tangan Seulgi dengan gusar mencari benda yang bisa direnggutnya untuk menyangkal rasa sakit, dan itu adalah rambut Jimin yang kini di jambaknya. Jimin mengusap pelan pipi Seulgi dengan lembut, Seulgi tidak sadar Jimin tengah menatapinya begitu dalam dan penuh arti, sepertinya dia sudah mabuk dalam permainan yang dilakukan Jimin, dengan gemas Jimin memanggut bibir wanita itu dan mengisapnya kesekian kali.

Jimin mempercepat laju menggerakan pinggulnya ketika sesuatu akan keluar dari dalam. Seulgi yang juga akan mencapai klimaksnya beralih mencari punggung Jimin, meraihnya dan mengukir cakaran disana-sini. Terdengar desahan panjang dari keduanya yang dapat membuat bulu kuduk berdiri.





Seulas senyuman kecil menghiasi bibir volume Jimin. Dia sangat senang bukan main, rasanya Jimin ingin memberi tahu dunia bahwa dia adalah orang pertama yang sudah merenggut keperawanan Seulgi.

Diliriknya Seulgi yang berbalut selimut, dia sedang melamun menatap langit-langit ruangan, seperti orang yang sudah diberi tahu kapan ajal akan menjemputnya. Jimin sedikit merasa bersalah karena perbuatannya, tapi dia juga merasa senang karena tujuannya sudah terpenuhi, yakni menjadikan Seulgi sebagai miliknya.

Jimin menutup tirai gorden dengan asal, tanpa terasa hari sudah begitu gelap, selama itukah permainan mereka? Itu bahkan tidak terasa sama sekali kalau ternyata mereka sudah bercinta selama berjam-jam. Jimin menghampiri Seulgi dan merebahkan diri tepat disampingnya, dia tidak peduli dengan tubuhnya yang masih dalam keadaan telanjang, lagipula Seulgi sendiri juga belum memakai sehelai pakaian apapun dibalik selimut.

"Kau menikmatinya?" tanya Jimin yang dibalas dengan tatapan tajam Seulgi, dalam manik matanya begitu jelas tersayat rasa kebencian sangat dalam.

"Kenapa kamu melakukannya?" kini dirinya sudah tidak lagi menatap Jimin, melainkan memalingkan wajahnya membelakangi Jimin.

Jimin menghela lalu lebih merapatkan diri agar sangat berdekatan dengan Seulgi.
"Aku sudah bilang kalau-"

"Aku mengerti. Aku menyesal sudah bertanya." potong Seulgi mengendus kesal. Jimin tersenyum kecil lalu meraih tubuh Seulgi, memeluknya dengan lembut.

"Jadi kamu mengerti? Sekarang kamu sudah menjadi milikku." bisik Jimin serak sambil menempelkan dagunya dipuncak kepala Seulgi.

"Kamu baru saja menghancurkan masa depan seseorang." gumam Seulgi tercekat tidak ingin menangis, Jimin hanya terdiam dibalik leher jenjang Seulgi.

NASTY || PJM X KSG (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang