"Kamu sudah mencari tahunya?" tanya Taemin menenggak segelas susunya.
"Sudah, dan katanya Kang Seulgi mahasiswa itu sudah pindah tadi pagi." jelas Paniel.
Taemin menghela nafasnya yang terasa berat. Pikirannya kacau.
Dimana Kang Seulgi berada? Dia mencoba menghubunginya semalam hingga dirinya sendiri dibuat tidak tidur.
Taemin takut Seulgi marah dan kecewa padanya untuk kedua kali. Apalagi setelah mendengar kabar bahwa Kang Seulgi pindah, Taemin jadi dapat menilai sendiri jika Seulgi itu sangat marah padanya.
Sekali lagi Taemin menghela nafasnya. Instingnya yakin sekali kalau Seulgi itu sudah tidak lagi memiliki perasaan kusus padanya.
"Aku tahu! Lepaskan aku!" ketus seorang wanita diambang pintu menepis penjaga rumah Taemin. Stella.
Dia dengan seenaknya memasuki ruangan pribadi Taemin. Kamarnya sendiri.
"Bilang pada para pembantumu untuk tidak menghalangiku masuk kemari!" titah Stella mengusap bajunya yang tampak kusut.
"Aku yang menyuruhnya." singgah Taemin dengan nada datar. Dia begitu membenci jalang ini.
"Apa? Kenapa kamu melakukannya?! Lee Taemin! Kita akan segera menikah!" teriak Stella menghampiri Taemin yang sedang bersandar pada sofa.
"Aku tidak akan menyetujuinya! Lebih baik aku perjaka tua!" ketus Taemin membanting pantat gelas pada meja. Dia berdiri lalu meraih jaketnya yang tergantung dibalik pintu.
Paniel yang melihatnya hanya mendengus. Pemandangan sehari-hari yang selalu dilihat oleh kedua matanya. Paniel heran, kenapa wanita ini tidak juga menyerah untuk mendapatkan Taemin yang jelas-jelas sangat membencinya. Tidak, bukan Taemin saja. Dia juga membenci jalang ini.
"Kamu mau kemana?!" pekik Stella berusaha menghentikan gerak gerik Taemin.
"Kerumah Seulgi." jawab Taemin final. Stella jelas sekali terlihat shock dan marah.
"Kamu masih bertemu dengannya?!" tanya Stella sedikit membentak.
"Aku tidak pernah bertemu dengannya." jawab Taemin bohong.
Dia lupa, kalau Ayahnya tahu dia masih berhubungan dengan Seulgi. Bisa-bisa Seulgi dihabisi lagi olehnya.
"Bohong! Kamu masih menemuinya! Akan kulaporkan pada Ayah semuanya!" teriak Stella. Itu membuat darah Taemin naik pitam.
Dengan sekali tarikan kuat penuh ancaman. Taemin meraih bibir menjijikan itu. Menciumnya dan melumatinya sampai dia benar-benar sekarat membutuhkan nafas, Taemin menyudahinya.
"Paniel, mari pergi." seru Taemin kemudian membuka pintu kamar dengan kasar.
"Ini." Paniel memberi tisu basah pada Taemin. Itu juga kebiasaan Paniel. Jika Stella tidak juga diam, Taemin pasti menghabisinya dengan ciuman maut andalannya. Setelah itu Paniel akan memberikan tisu basah untuk Taemin.
"Terima kasih, rasanya aku ingin membunuh wanita itu." gumam Taemin sedikit serius. Dia mengelap bibirnya kasar memastikan noda lipstik sudah tidak menempel pada bibirnya dan juga memastikan bekas bibir wanita itu menghilang dari sana.
Dia benar-benar membenci jalang itu. Jalang yang membuat dirinya dan Seulgi harus berpisah. Taemin pernah bertemu Stella sekali. Itu saat dia pertama kali datang ke tempat hiburan, atau clubbing.
Saat itu dia tidak dalam keadaan mabuk.
Catat ini, Taemin tidak pernah menyentuh alkohol dan juga rokok. Bukan berarti dia adalah anak yang baik, itu hanya karena dia tidak ingin merusak organ-organ tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NASTY || PJM X KSG (18+)
FanfictionSeulgi si beruang. Julukan yang sangat terkenal dan familiar di telinga semua orang. Perempuan yang konon 'jago' diranjang itu telah memasang perangkap. Park Jimin. Pria paling hot dan terkenal sebagai anak CEO tanpa sadar telah masuk kedalam pe...