"Selamat Seulgi!" teriak Sooyoung memeluk sahabatnya itu bangga sekaligus memberinya sebuket bunga.
Seulgi membalas dengan cara menepuk-nepuk punggungnya.
"Terimakasih, kamu juga, cepatlah lulus.""Aku tahu! Jangan mengingatkanku lagi!" ketus Sooyoung menjauhkan dirinya dari Seulgi, melengkungkan bibirnya kebawah.
"Jelek sekali." ucap seseorang tiba-tiba sudah berada di belakang Seulgi.
"Putus." Sooyoung mendelek, melipatkan kedua tangannya didepan dada, tidak mau menatap pria itu.
"Bercanda! Bercanda!" tukas Sungjae cepat seraya memeluk perempuan atau gadisnya itu. Dia juga mengecup kecil kening Sooyoung. Sungjae beralih menatap Seulgi, memberinya senyuman lebar.
"Seulgi selamat ya." Sungjae memberikan buket bunga yang dibawanya pada Seulgi."Terimakasih."
Seulgi membalasnya dengan senyuman ramah sambil menunduk sedikit.Sungjae dan Sooyoung akhirnya terjun dalam dunia mereka sendiri. Berbincang-bincang mengabaikan orang didepannya yang baru saja lulus dari tempat jahanam ini.
Seulgi menatap mereka. Matanya terlihat sendu, tapi bibirnya masih setia tersenyum tipis.
Mereka adem sekali. Pasangan yang adem.
"Seulgi, maaf sepertinya aku harus mengantar Sungjae sekarang, Ibunya sedang sakit." ucap Sooyoung mengagetkan Seulgi dari lamunannya.
"Oh! Tidak apa-apa, pergilah. Sampaikan salamku pada bibi, semoga cepat sembuh." balas Seulgi melambaikan tangannya menyuruh mereka pergi.
Sebenarnya dalam hati kecil Seulgi berkata.
'Tinggalah bersamaku sebentar saja. Aku mohon, lima detik saja tidak apa-apa.'Sepertinya harapan Seulgi terkabul.
Sooyoung membalikan badan menghampiri Seulgi.
"Seulgi, kenapa nomormu tidak bisa aku hubungi?" tanya Sooyoung penasaran. Sungjae lebih memilih untuk menunggunya dari kejauhan.Seulgi terdiam sesaat. Benar juga. Ponsel lamanya masih disita Jimin.
"Handphoneku rusak. Tapi aku akan segera mengabarimu ketika itu sudah benar." jawab Seulgi bohong.Dia tidak bisa bilang kalau ponselnya disita Jimin.
"Oh begitu, baiklah aku duluan. Jangan lupa untuk mengabariku!" balas Sooyoung kemudian meninggalkan Seulgi sendirian disana.
Lima detik yang berharga.
Seulgi menghela nafasnya yang terasa berat. Dia melihat sekeliling tempat. Hampir seluruh mahasiswa yang wisuda menghabiskan waktu bersama orang terdekat mereka. Membawa balon juga bunga kemudian melakukan sesi foto bersama.
Seulgi merasa iri.
Ponselnya berdering keras membuat Seulgi terburu-buru mengambilnya. Dia melihat siapa sang penelefon.
Oh ayolah, hanya nama Park Jimin saja yang tertera di ponselnya.
Tapi dahinya mulai berkerut ketika melihat siapa yang berusaha menelefonnya.
Nomor tidak dikenal.
Siapa ini?. Pikir Seulgi tanpa basa-basi mengangkat panggilan itu. Dia berpikir Jimin mengganti nomor atau semacamnya.
"Hal-"
"Dimana kamu? Kirim alamatmu sekarang juga. Atau pergilah ke cafe terakhir kita bertemu. Aku harus menyampaikan sesuatu padamu." orang itu memotong ucapan Seulgi. Dia mengatakan semuanya dengan cepat tanpa jeda.
Seulgi menyernyit menjauhkan ponselnya dari telinga melihat sang pemanggil, masih nomor tidak dikenal, lalu menempelkannya kembali pada telinga.
"Taemin?" tanya Seulgi bingung. Bingung kenapa orang ini selalu berhasil mendapatkan nomornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NASTY || PJM X KSG (18+)
FanfictionSeulgi si beruang. Julukan yang sangat terkenal dan familiar di telinga semua orang. Perempuan yang konon 'jago' diranjang itu telah memasang perangkap. Park Jimin. Pria paling hot dan terkenal sebagai anak CEO tanpa sadar telah masuk kedalam pe...