Duapuluh Satu

4.1K 360 36
                                    

Jimin terdiam beribu bahasa. Pandangannya kosong. Pikirannya lebih kosong.

"Kamu yakin?" tanya Jimin cemas memastikan.

Dokter mengiyakannya.

Terasa ribuan jarum menancap pada hatinya.

Jimin menggertakkan rahangnya hingga berbunyi.

Khawatir melanda dirinya.

Sangat. Sangat khawatir.

"Apa..." gumam Taemin dari ambang pintu, menatap kedua orang dihadapannya penuh rasa tidak percaya.

Dia mendengar semua pembicaraan mereka. Taemin benar-benar mendengar semuanya dengan jelas.

Hatinya hancur.

Dengan geram Taemin meraih kerah Jimin, lalu mendorongnya kasar hingga menghantam tembok.

Nafasnya memburu. Tangan lainnya ia kepalkan kuat-kuat lalu ia sejajarkan dengan wajah Jimin.

Kendalikan emosimu!. Batin Taemin pada dirinya sendiri.

"Sebenarnya aku ingin sekali menghajarmu. Tapi aku tidak berhak untuk melakukannya." gertak Taemin diakhiri dengan decakan.

Taemin memang marah. Tapi amarahnya menghilang begitu saja ketika melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh Jimin.

Wajahnya pucat pasi.

Pandangannya kosong.

Giginya bergetar hebat.

Taemin sadar, sekarang Jimin benar-benar kehilangan kekuatannya.

Dia terasa lemah.

Dan Jimin terlihat....

Dia terlihat ingin menangis.

"Aku... mohon..." gumam Jimin merasa akal sehatnya kembali.

Jimin sesaat meraih baju Taemin, tapi langsung dia tepis kembali. Dia mendorong tubuh Taemin agar menjauh darinya.

Dia beralih mencari barang disekitarnya.

Jimin butuh tumpuan untuk menahan tubuhnya.

Dia merasa tiap engsel sendinya tidak berguna. Benar-benar lemas.

"Aku mohon... Bantu aku... Bantu aku mencarinya..." lirih Jimin menggigit bawah bibirnya. Dia kebingungan dan dia sangat ketakutan.

Jimin mencemaskan Seulgi.

Karena tidak tahan, lutut Jimin akhirnya membentur lantai. Jemarinya memijat-mijat dadanya yang terasa sesak.

Kejadian itu sentak membuat Taemin terkejut.
"Tenanglah! Aku akan membantumu!" panik Taemin menenangkan pria dihadapannya.

Taemin menoleh mencari sosok yang selalu setia bersamanya. Dia yakin orang itu sudah mengikutinya.

"Paniel! Tolong carikan dimana Seulgi berada!" titah Taemin tanpa tahu dimana Paniel barada.

Tidak lama kemudian, ponselnya bergetar menandakan pesan masuk.

Baik!. Isi pesan tersebut yang tidak lain adalah Paniel.

Sesaat Taemin bingung. Tapi pada akhirnya dia sadar, ternyata Paniel telah memasang gps dibalik saku celananya.

Dia orang yang sangat mengerikan. Namun juga sangat berguna.

Paniel adalah orang yang handal dalam mencari jejak. Sekarang tinggal menunggu dan bergantung saja padanya.

Dulu juga jika Seulgi menghilang, Taemin akan langsung meminta Paniel untuk mencarinya.

NASTY || PJM X KSG (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang