Duapuluh Enam

3.8K 384 73
                                    

"Ma, Pa. Aku ingin menikahi Kang Seulgi."

Seulgi tersedak. Ini terlalu tiba-tiba.

Apa dia tidak salah mendengar? Jimin ingin menikahinya? Bukankah ini terlalu cepat?!

Astaga! Park Jimin benar-benar membuat Seulgi bingung!

Pada awalnya dia selalu marah-marah tidak jelas dan selalu mengatur hidupnya. Lalu sekarang dia ingin menikahinya?! Dia sangat seenaknya!

"Seulgi, apa kamu tahu ini?" tanya Tn. Park masih tidak bisa mengerti cara pemikiran anaknya itu.

Seulgi menggelengkan kepalanya cepat, suaranya tidak bisa dia keluarkan, dirinya terlalu shock. Dia masih mengatur nafasnya dan menetralkan pikirannya yang mulai kacau.

"Aku ingin menikahinya. Aku ingin menjaganya dan merawatnya." lanjut Jimin.

Tn. Park dan Ny. Park terdiam. Mereka tidak pernah melihat Jimin memasang wajah sebegitu seriusnya dengan keringat mengalir deras disaat cuaca sedang begitu dingin.

"Tunggu Jimin, bukankah ini terlalu cepat? Kamu bahkan belum menggantikan posisi Papa dalam perusahaan." Tn. Park masih sulit mencerna semua kalimat Jimin.

"Memang kenapa? Aku bisa menggantikan posisimu setelah menikahinya. Itu tidak masalah, kan?"

Sebenarnya Tn. Park hanya khawatir Jimin akan mengabaikan posisinya nanti setelah menikahi Kang Seulgi.

Tn. Park berdehem, dengan mata yang masih tertuju pada Jimin, dia menunjuk ke arah Kang Seulgi.
"Kenapa kamu tidak meminta restu pada orangtua Seul-Aw!"

Ny. Park menendang kaki suaminya. Itu membuat Tn. Park terdiam. Sepertinya dia salah berbicara.

Jimin sedikit menggertakkan rahangnya menahan kesal. Dia berpikir bahwa kedua orangtuanya itu tidak menganggap pernyataannya dengan serius.
"Pa! Ma! Aku serius! Aku tidak bercanda! Aku ingin menikahinya! Secepat mungkin!"

"Tapi sayang... Kamu itu belum lulus..." Ny. Park mengusap punggung tangan Jimin. Dia sebenarnya sedikit tidak merestui pernyataan Jimin.

Bukan karena dia tidak menyukai Kang Seulgi, tapi karena Ny. Park tahu Park Jimin itu belum bisa membangun rumah tangga.

Emosi Jimin masih tidak stabil. Dia masih kekanakan dan sangat belum mapan.

Menurut Ny. Park akan sulit apabila Jimin mengurus keluarganya nanti. Karena Jimin saja tidak pandai mengurus dirinya sendiri.

"Aku tidak peduli. Aku ingin menikahinya. Kalau bisa, aku ingin menikahinya sebelum aku kembali kuliah."

Kedua orangtua Jimin sebenarnya yakin kalau anaknya, Park Jimin. Dia sangat serius saat mengatakan itu.

Karena Jimin tidak pernah memperkenalkan seorang wanita kepada mereka.

Jimin juga sama sekali tidak pernah berani-beraninya membawa seorang wanita kedalam rumahnya, apalagi sekarang dia membawa seorang wanita kedalam rumah orangtuanya.

Dan wanita itu adalah Kang Seulgi.

"Jadi maksudmu... Kita akan menikah minggu ini?" akhirnya Seulgi membuka suara setelah dibuat bingung oleh Jimin. Tapi wajahnya masih mengatakan 'apa kamu gila?'.

Maksudnya, Jimin mendadak mengatakan pada kedua orangtuanya ingin menikahi Seulgi tanpa sepengetahuan Seulgi sendiri. Dan sekarang dia mengejutkan Seulgi untuk kedua kalinya.
Menikah minggu ini! Gila sekali!

"Ya minggu ini." Jimin mengangguk mantap sambil mengusap rambut Seulgi.

"Kenapa tergesa-gesa?" Ny. Park benar-benar dibuat penasaran.

NASTY || PJM X KSG (18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang