22

963 186 31
                                    

"Sekarang, aku minta kau jawab pertanyaanku dengan jujur" ujar Woojin membuat Hyungseop yang tengah memainkan jemarinya dengan gugup terhenti.


"Kau menyukai Lai Guanlin?"
Nafas Hyungseop terasa tercekat mendengar pertanyaan itu dari Woojin.


"K-kau kenapa--"


"Jawab saja Ahn Hyungseop" timpal Woojin.


"Agar aku bisa memutuskan dimana aku harus bergerak atau berhenti" lanjut Woojin.


"Aku...tidak tau...aku hanya tak suka ketika ia mengabaikanku seperti akhir-akhir ini" nada bicara Hyungseop mendadak bergetar.


Bodoh, itu artinya kau menyukainya -Batin Woojin.


Woojin menghela nafas, sebelum akhirnya ia merogoh sesuatu dari kantung jaket dan menyerahkannya pada Hyungseop.

Hyungseop menoleh, matanya sudah nyaris mengelurkan air mata namun masih ia tahan.


"Lihatlah" ujar Woojin.


Hyungseop membuka lipatan kertas yang Woojin berikan dan matanya seketika membulat saat membaca tulisan Guanlin yang mengajaknya bertemu.


"I-ini..."


"Hari saat aku menyatakan perasaanku padamu, Guanlin mengirimkan itu ke lokermu..."


"Aku menemukannya saat akan menyimpan baju olahraga, dan... " Woojin terhenti.


"Aku tak ingin kau pergi dengan Guanlin jadi aku mengambil note itu dan menggantinya dengan milikku"


Deg


Hyungseop terkejut, ia tak tau jika Woojin akan melakukan hal seperti itu.


"Maaf, aku hanya takut kehilanganmu. aku tau caraku salah"


"Dan masalah note-note lainnya, itu juga bukan aku yang melakukannya..."


Hyungseop merasa bodoh, ia benar-benar merasa dirinya bodoh bukan main.

Tanpa basa-basi, Hyungseop segera bangkit dari ayunan dan berlari meninggalkan Woojin yang menatap kepergian Hyungseop dengan ekspresi sedih.

Hyungseop membuka tas sekolahnya dengan gerakan tergesa saat ia telah sampai ke rumah.

Melihat note-note yang ia kumpulkan, yang berasal dari blazer sekolahnya saat Guanlin mengirim permintaan maafnya.


Note-note anonim yang selalu ia temukan dilokernya.



Dan yang diberikan oleh Woojin tadi.



Sama.



Cara menulisnya sama, gaya menulisnya sama, dan itu berasal dari orang yang sama.



Lai Guan Lin.




Hyungseop merutuki dirinya sendiri, kemana saja ia selama ini?

Langkah tergesa Hyungseop kembali dilanjutkan kini, pergi menuju asrama Guanlin.

Daehwi yang melihat kedatangan Hyungseop dengan nafas memburu dan wajah pucatnya terlihat bingung.


"Hyungseop hyung? Ada apa?" ujar Daehwi.




~~~




Kedua mata Hyungseop berusaha meneliti daerah sekitar tempatnya berada kini, namun sayang yang ia cari tak ada disana.

Stalkernya Hyungseop [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang