10

1K 195 6
                                    


Daehwi berjalan dengan riang mengenakan piyama berwarna softpink bermotif boneka beruang.

Tanpa mengetuk terlebih dahulu Daehwi sudah membuka kenop pintu salah satu kamar yang beruntungnya tak terkunci.

Daehwi menyembulkan kepalanya terlebih dahulu,mempelajari seisi ruangan dan memastikan dimana keberadaan sang pemilik ruangan tersebut.






Sepi






"Guanlin?"






Untuk seperkian  detik tak ada respon atas suara Daehwi hingga tak lama suara gumaman pelan datang dari arah sebelah kanan Daehwi-dari arah tempat tidur berada.

Daehwi melangkahkan kakinya masuk, ketika ia telah sampai didepan tempat tidur sosok Guanlin tengah tertidur sambil memperlihatkan punggungnya kearah Daehwi.

Sejak beberapa hari lalu kelihatannya Guanlin berada dalam mood yang kurang bagus.

Biasanya ia pergi ke sekolah pagi-lagi dengan semangat tapi sejak beberapa hari lalu ia malah sering terlambat hingga mendapat teguran.

Guanlin juga jadi terlihat tak bersemangat tanpa alasan, biasanya jika Daehwi mengajak ia untuk bermain game atau makan diluar pasti Guanlin giat, namun sekarang ia lebih sering diam sendiri dan memilih tidur di kamarnya.

"Kau sedang patah hati ya?"

Guanlin mendengar pertanyaan Daehwi dengan jelas, namun ia berpura-pura tak mendengarnya.

Daehwi mendudukkan dirinya di pinggir tempat tidur tempat Guanlin berada.

"Gara-gara Hyungseop sunbae?" ingin sekali rasanya Guanlin mengunci mulut Daehwi saat ini.

"Berisik"

Daehwi menyunggingkan senyuman sudah-aku-duga dengan bangganya saat akhirnya mendengar respon dari Guanlin.

"Kan sudah aku bilang, kalau kau menyukainya tak usah banyak berbe--"

bukk

Sebuah lemparan yang cukup keras mengenai wajah Daehwi, membuat pria yang tengah terkagum-kagum pada Kim Samuel tersebut menghentikan ucapannya spontan.

Guanlin-sang pelaku pelempar bantal kearah Daehwi.

"LAI GUANLIN!"

"Aku sedang tak mood bicara denganmu, cepat pergi" keluh Guanlin sambil berusaha menendang Daehwi supaya enyah dari tempat tidurnya.

Membuat Daehwi akhirnya mengalah dan bangkit dari tempat tidur Guanlin.

"Dengar ya kalau kau tak mau mengakuinya secara langsung setidaknya berikan tanda-tanda lain supaya Hyungseop sunbae menyadari keberadaanmu, memberinya surat atau hadiah atau apapun itu, atau kau bisa mengatur insiden saat sedang bertemu dengannya berpura-pura sakit atau--"

"Aku tidak akan melakukan hal norak sepertimu" geram Guanlin.

Daehwi mencibirkan sesuatu sambil memasang tampang mengejeknya, ia perlahan beranjak keluar dari kamar Guanlin, namun beberapa detik kemudian dia memunculkan kembali kepalanya dari arah luar.

"Kalau kau tak bergerak, ia bisa segera jadi milik Woojin sunbae"

blam

Dan pintu kamar Guanlin tertutup.

Kalimat terakhir Daehwi tadi terasa mengetuk kepala Guanlin dengan keras, membuatnya kembali teringat tentang ekspresi tersipu Hyungseop terhadap perilaku Woojin beberapa hari lalu.

"Arghhh sial" Guanlin mengusak rambutnya sendiri dengan geram.

Ia tak pernah berada dalam situasi seperti ini sebelumnya.

Menyukai seseorang itu, ternyata rumit juga.







TBC

Pendek dulu ya, masih baper mode on gara2 Hyungseop:"

Stalkernya Hyungseop [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang