Hyungseop menatap jalanan Seoul lewat kaca bus yang sedang ia naiki, pikirannya entah membumbung kemana.Yang jelas ocehan Woojin sedari tadi saja terabaikan oleh Hyungseop.
Woojin menatap Hyungseop sejenak, menyadari pria disampingnya ini tidak merespon sedikit pun perkataan Woojin.
"Hyungseop?"
"Yaa?" yang dipanggil namanya sontak menoleh sambil memiringkan kepalanya dengan lucu.
Woojin yang tadi sedikit kesal karna Hyungseop mengabaikannya, meleleh sudah melihat tingkah manis Hyungseop.
"Hm, kau baik-baik saja kan ?" Woojin berucap yang disambut anggukan pasti oleh Hyungseop.
Mata Woojin tak sengaja melayangkan fokusnya pada nametag yang tersampir di blazer sekolah yang Hyungseop gunakan.
Bukan Ahn Hyung Seop
Tapi Lai Guan Lin
Jika diperhatikan lagi juga blazer itu sedikit kebesaran saat digunakan Hyungseop, kenapa Woojin baru menyadarinya?
Hyungseop menyadari tatapan Woojin terarah pada blazer yang tengah digunakannya, sebelum Woojin bertanya Hyungseop sudah berinisiatif untuk segera menjelaskan.
"Tadi milikku kotor jadi Guanlin meminjamkan miliknya karna dia merasa bersalah" ucap Hyungseop membuat Woojin terdiam
.
.
"Pffft, memang siapa yang bertanya?"
Wajah Hyungseop sukses memanas karna malu, kenapa ia percaya diri sekali jika Woojin penasaran akan itu?
"K-kau terus melihatnya tadi ya siapa tau kau bertanya-tanya" ujar Hyungseop sambil mengalihkan pandangannya, melipat kedua tangannya di depan dada dengan kesal.
Woojin menyebalkan jika sudah dalam mode menggoda Hyungseop seperti itu.
"Haha kenapa kau kesal seperti itu?"
Hyungseop menggelengkan kepalanya dengan cepat namun tetap tak ingin melihat Woojin.
"Sini tanganmu"
Perlahan Hyungseop menoleh mendengar kalimat Woojin yang tadi.
"Untuk?"
"Sini saja" ujar Woojin.
Hyungseop dengan gerakan ragu mengulurkan tangannya kearah Woojin dan dengan sigap Woojin meraihnya.
Menautkan jemari-jemari Hyungseop dengan jemari miliknya sendiri, menggenggamnya erat.
Hyungseop mengerjapkan kedua matanya terkejut, ia ingin berucap namun mendadak lidahnya terasa kelu.
Woojin tak berucap apapun lagi, memfokuskan pandangannya kearah depan dan tentu saja masih dengan menggenggam tangan Hyungseop.
Ada perasaan senang yang muncul dibenak Hyungseop, namun menjadi perasaan bingung juga disaat yang bersamaan.
Iya, Hyungseop menjadi bingung ketika rasa senang itu tak sebesar sebelum-sebelumnya.
Aneh
Padahal akhir-akhir ini Woojin sering berlaku manis kepadanya, yang seharusnya itu membuat Hyungseop senang kan? karena diam-diam ia sudah menyukai Woojin sejak mereka masih di kelas 1.
"Ah tidak tau" gumam Hyungseop pada dirinya sendiri seraya menundukkan kepalanya.
Ketika mata Hyungseop tak sengaja menatap blazer yang ia kenakan, pikirannya kembali berkecamuk.
Seolah ia dapat menghirup aroma tubuh Guanlin dari blazer yang digunakannya, dan bagaimana bayangan wajah nyaris sempurna milik Guanlin mendadak lewat dipikiran Hyungseop tanpa permisi.
TBC
Wayolo Hyungseop mulai goyah ehehe