2 [Pelangi Gitaria]

657 30 2
                                    

^Menunggu kamu, udah menjadi kesenangan tersendiri buat aku^

***

Hari ini Dilon tidak terlambat lagi, dia bangun pagi-pagi sekali hari ini, tetapi dia membuat anak satu sekolah heboh, apalagi kaum perempuan. Tidak, kali ini tidak berantem seperti disekolah lamanya dulu. Tapi mobil Sport Lamborghini Aventador warna merahnya yang membuat kaum perempuan heboh sejagat raya. Tidak lama dari itu, Sergio datang dan memarkirkan mobilnya disamping mobil Dilon.

Sepertinya kaum perempuan CBHS harus mempunyai bola mata cadangan, karena baru saja melihat mobil Sport Dilon kini harus melihat Mobil Sport Sergio yang sama kerennya dengan Dilon. Tetapi jika tadi Dilon datang sendirian, Sergio datang berdua, dengan Gigi.

Sergio turun dan membukakan pintu untuk Gigi dengan sigap Sergio mengulurkan tangannya untuk membantu Gigi turun. Pemandangan ini sudah menjadi sarapan pagi bagi murid CBHS.

"Gio ih, malu tauk diliatin yang lain"

"Oh kamu malu? sini-sini sayang sembunyi di dada bidang aku" Sergio merentangkam kedua tangannya.

"Itu peluk Gio, bukannya sembunyi"

Sergio mengusap rambut Gigi pelan.

"Woii bro!!" Dilon menghampiri Sergio dan Gigi. "Kenalin kali ke gue" Dilon menunjuk Gigi.

Sergio mengerti maksud Dilon " El, ini Dilon. Dilon ini Gigi"

Dilon dengan pedenya mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Tetapi diabaikan Gigi.

Dilon mengusap kedua tangannya menghilangkan rasa malu karena sikap Gigi barusan.

"Gio, El ke kelas duluan ya?" bukannya membalas niat baik Dilon, Gigi malah berpamitan ke Sergio.

Dilon yang tadinya semangat menjadi sedikit kecewa.

"Aku antar ya El?" kata Sergio.

"Enggak usah El, lagian dekat juga" Gigi langsung meninggalkan Sergio dan Dilon.

Dilon menatap Sergio penuh tanya "El?"

"Gue kenal dia dari kecil, nama dia kan pelangi, jadi karena dulu susah ngomongnya kebiasaan deh jadi El."

"Kenapa lo kenalin ke gue namanya Gigi"

"Dia gak boleh orang lain manggil nama dia Pelangi, selain gue. Lo banyak tanya ya? Kayak wartawan." Cibir Sergio. Sergio beranjak meninggalkan Dilon.

"Gue mau kita bersaing mendapatkan Gigi" Kata Dilon.

Magic! Dengar Dilon ngomong begitu, langkah Sergio langsung terhenti.

"Maksud lo!?" Sergio menatap Dilon heran.

"Gue suka sama dia" Kata Dilon seenak jidatnya.

"Kalo lo cuma mau permainkan dia, lo berurusan dengan gue" Sergio menghela nafas gusar. "Gue gak masalah lo mau suka sama dia atau enggak, tapi satu hal yang harus lo tau Dil gue sayang sama dia, gue selama ini mati-matian buat dia bahagia dan gue gak mau ada satu orang pun yang nyakitin hati dia. Lo harus tau itu!" Sergio meninggalkan Dilon yang masih mematung.

"Sabar Dilon! Lo pasti bisa taklukin hati Gigi" Dilon bicara dalam hati.

......


Gigi sedang mengerjakan tugas Fisika di Perpustakaan, dia sedikit lemah dengan Pelajaran ini mangkanya dia kerjakan sekarang saat jam istirahat jadi kalau susah dia tinggal bertanya pada Bu Filda, guru fisika.

"Rajin juga lo?" Suara asing itu memegang bahu Gigi.

Gigi melihat kebelakang dan ternyata suara asing itu adalah Dilon. "Lo islam?"

Pelangi Gitaria [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang