Setelah selesai mengelilingi kota Venice, Gigi sedikit merasa canggung dengan Dilon, apalagi setelah insiden ciuman itu.
Mereka berdua duduk di tepi sungai Venice.
"Gue masih gak nyangka" kata Dilon.
"Gak nyangka kenapa?" tanya Gigi.
"Soal tadi, aneh. Padahal disini sungainya tenang. Kenapa bisa insiden itu terjadi. Apa ini bisa disebut sebagai takdir?"
Gigi tersenyum canggung "Entah lah Dil, mungkin suatu kebetulan. Lagipula cerita itu kan hanya mitos penduduk setempat."
Dilon mengangguk dan kembali terdiam.
"Dil, gue ingin pulang. Gue mau minta maaf dengan Sergio" kata Gigi sambil menatap mata Dilon yang sendu.
Dilon mengusap kepala Gigi " Jadilah orang yang selalu memaafkan seperti ini Gi".
Mereka berdua berjalan kaki menuju apartemen Gigi.
"Gi" panggil Dilon.
Gigi melirik kearah Dilon.
"Boleh kita jalan sambil berpegangan tangan?"
Gigi tersenyum dan tanpa ragu dia mengenggam tangan Dilon sangat erat.
Dilon selalu memandangi Gigi, besok pagi dia sudah harus pulang ke Indonesia, tugas dia disini telah selesai. Sebentar lagi Gigi akan kembali pada cinta pertamanya, Sergio.
Gigi melihat Sergio dan yang lain duduk di depan apartemennya. Sergio berdiri saat melihat Gigi dan Dilon pulang dan dia melihat bahwa mereka berdua berpegangan tangan.
Dilon melepaskan genggamannya dari tangan Gigi, Gigi melirik kearah Dilon dan Dilon tersenyum, menyuruh Gigi kearah Sergio.
Gigi berjalan kearah Sergio dan memeluknya.
"Maafin El ya Gio" kata Gigi sambil memeluk Sergio.
Sergio mengusap bahu Gigi, "Seharusnya Gio yang minta maaf"
"Kamu sudah makan?" Tanya Sergio.
Gigi menggeleng.
"Mau makan berdua sama aku? Soalnya yang lain sudah pada makan malam" tawar Sergio.
Gigi melirik kearah Dilon "Sama Dilon juga ya, Dilon belum makan sejak tadi"
Dilon menggeleng " Hm, gue masih kenyang Gi lagian gue juga mau beresin baju gue buat besok. Kalian berdua aja, have fun ya!! Yuk Ga, Za, Fan, Kay. Kita istirahat duluan" Dilon mengajak teman-temannya masuk kedalam.
"Mau makan dimana?"
"Di cafe depan aja Gio"
Gigi dan Sergio menghabiskan waktu berdua hingga larut malam.
.....
Gigi menarik selimutnya untuk melanjutkan tidurnya, semalam Gigi pulang terlalu larut sehingga dia sangat ngantuk sekali, Gigi tidak mendengar suara teman-temannya. Gigi mengambil handphone yang ada di bufet sebelah kasurnya.
Gigi terbelalak saat melihat jam. Jam sudah menunjukan angka 11 pagi. Sementara pesawat Dilon hari ini jam 8 pagi, Gigi benar-benar merutuki dirinya yang kesiangan bangun. Gigi mencari teman-temannya namun tidak kelihatan. Gigi membuka pintu kamar tempat cowok menginap tapi tidak ada satu orang pun disana.
Gigi melihat seisi kamar dan Gigi melihat sebuah surat berwarna putih diatas meja.
Untuk Gigi ;
Selamat pagi tuan putri.
Saat lo membaca surat ini, sudah dipastikan gue sudah berada didalam pesawat. Gue cuma ingin bilang aja sih, biar lo gak bingung nyari gue kemana.
Jujur gue geli tulis surat beginian, dan kalau lo baca pasti juga lo geli. Apalagi banyak coretan pena di surat ini.
Gue bukan laki-laki yang sweet untuk bisa merangkai kata, jadi dimaklumin aja lah ya.
Honestly, tugas gue sudah selesai sampai disini, gue sudah menemukan lo dengan ayah kandung lo dan juga cinta pertama lo. Gue bahagia sekarang, setidaknya dengan cara ini gue bisa mengurangi rasa bersalah gue sama lo dulu.
Sejak awal gue kenal lo, gue ingin banget manggil nama lo Pelangi bukan Gigi. Dan di surat ini biarin gue manggil lo Pelangi ya, El.
El, tetap jadi Pelangi dalam hidup gue ya, tetap membawa warna yang indah disaat kehadiran lo muncul. Gue akan terlalu senyum saat gue lihat Pelangi di langit dan di depan mata gue, Yaitu elo, Pelangi gitaria.
Btw, kejadian di Gondola kemarin lo jadiin itu arsip ya, biar kalau lo rindu tinggal lo cari lagi.
Gue masih ingin nulis panjang-panjang tapi kertasnya gak muat. Nanti aja kalau kita dikasih kesempatan untuk bertemu sekali lagi, gue ingin cerita langsung sama lo, bukannya dari surat alay seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Gitaria [SELESAI]
RomanceSiapa sangka Pelangi setelah hujan memisahkan aku dan ayahku? Siapa sangka Pelangi setelah hujan merenggut nyawa seseorang yang berarti untukku? Siapa sangka Pelangi setelah hujan membuat hidupku hancur? Namaku Pelangi Gitaria, just call me Gigi...