48 [Pelangi Gitaria]

206 5 1
                                    

First of all, aku mau terima kasih buat pembaca setia Pelangi Gitaria, karena udah setia baca sampai saat ini dan aku juga mau minta maaf karna sangat-sangat jarang update:( bahkan buat kalian lupa tentang jalan cerita nya. Tapi guys, percayalah kalo nulis sebuah cerita itu harus butuh mood yang benar-benar baikkk. Apalagi kalo itu menyinggung tentang hal pribadi, ya memang beberapa kejadian di cerita ini ada yang berdasarkan dari kisah aku sendiri hehe jadi pas nulisnya uring-uringan.

Dan ya, akhirnya chapter ini adalah chapter terakhir dari Pelangi Gitaria. Untuk selanjutnya, InsyaAllah aku akan buat cerita baru sekaligus 2 hehe, dan melanjutkan cerita "Between love & lust" yang udah lama juga aku ga update. Jadi totalnya ada 3 cerita.

Ohya, btw ada rekomen cast nya siapa gak ya? Jadi biar ceritanya nambah baper hueheu

Once again, THANK YOU SO MUCH!❤

With love,

Amanda Putri.

.......

Sudah beberapa jam Gigi masih setia menunggu Sergio untuk bangun, bahkan hanya sekedar untuk menggerakan tangan nya saja.

"Gio, aku mau minta izin sama kamu. Dalam beberapa hari lagi aku bakal tunangan sama Dilon. Semoga kamu ikhlas dengan semua ini, tapi aku mohon Gio kamu harus hadir di acara tunangan aku. Kamu udah janji Gio kalo kamu bakal datang. Dan Sergio yang aku kenal bukanlah Sergio yang ingkar janji, selama ini kamu selalu menepati semua omongan kamu. Aku harap kali ini juga begitu"

Tiba-tiba suara handphone Gigi berbunyi nada dering telepon, Gigi melihat handphone nya. Dan ternyata yang menelfon adalah asistennya Gigi yang telah bekerja lama di butik Gigi dan bundanya.

"Halo mbak, ada apa?" tanya Gigi.

"Ini mbak, ada klien penting dia ingin bertemu mbak Gigi untuk membuat desain baju di hari pernikahannya nanti mbak"

"Hmm, apa bunda gak ada mbak?" tanya Gigi. Karena ia masih berat hati untuk meninggalkan Sergio sendirian. Semua orang telah sibuk untuk mempersiapkan acara tunangan Gigi dan Dilon sementara Mama Sergio harus istirahat di rumahnya karena stress memikirkan keadaan Sergio. Dan Allesya harus pulang ke singapura tadi pagi dan baru akan kembali besok.

"Klien meminta mbak Gigi sendiri yang mengurusnya mbak"

Gigi menghela nafas dan melihat jam tangannya yang sudah pukul setengah 9 malam "Baiklah saya akan kesana sekarang".

Kalau saja ini bukan klien penting, Gigi sudah pasti akan menundannya. Tetapi di satu sisi Gigi juga tidak inhin reputasi butik yang telah dibangun lama bundanya hancur hanya karena Gigi yang tidak profesional. Maka dari itu Gigi terpaksa meninggalkan Sergio dan pergi ke Butiknya.

"Gio, aku pergi bentar ya, aku bakal titipin kamu sama suster disini, aku janji aku bakal balik lagi setelah urusan aku selesai. Kamu cepat sehat ya Gio" kata Gigi sambil mengusap tangan Sergio.

Gigi meninggalkan Sergio dan mengendarai mobilnya sendirian, perjalanan Gigi dari rumah sakit ke butiknya sekitar 30 menit, semoga saja kliennya tidak marah.

Setelah kurang lebih 30 menit akhirnya Gigi sampai di depan butiknya
Gigi langsung masuk dan disambung hangat oleh karyawan-karyawannya.

"Bu, kliennya ada diruang VIP" kata salah satu karyawan Gigi.

Gigi mengetuk pintu dan masuk kedalam ruang VIP yang digunakan untuk klien khusus.

"Maaf mas, mbak saya terlambat. Soalnya saya ada sedikit urusan dirumah sakit"

Pelangi Gitaria [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang