21 [Pelangi Gitaria]

295 13 0
                                    

Selamat membaca...
Mohon vote terlebih dahulu dan komen kemudian.

^"Dari suara hati yang paling rapuh, aku bertanya, apakah ini suatu ikatan batin atau sekedar kebetulan saja"^

***

Dilon dan Eza duduk diatas rooftop gedung sekolahnya, Dilon melihat Eza yang sedang merokok. "Enaknya rokok apasih Za?"

Eza mengangkat bahunya pertanda dia tidak tahu.

"Kalo lo gak tau, lo kenapa ngerokok goblok!" Jawab Dilon kesal.

"Lo pikir gue ngerokok ini gue nikmatin? Ya enggaklah."

"Gak ngerti gue dengan jalan pikiran lo" Kata Dilon.

"Gue respect sama anak broken home tapi dia gak nakal sama sekali" Jawaban Eza telah melantur kemana-mana dan Dilon semakin tidak mengerti.

"Gue salah satu korban broken home Dil, nyokap gue meninggal karena di hajar habis-habisan sama bokap gue dan sekarang bokap gue masih terkurung di penjara"

Dilon membulatkan matanya, Dilon sama sekali tidak tahu tentang keluarga Eza. Karena selama ini dia dekat dengan Eza hanya sebatas teman tongkrongan diluar saja, semenjak Dilon pindah ke SMA ini dia baru sangat akrab dengan Eza, Sergio dan Gaga.

"Lo serius Za?" tanya Dilon.

"Buat apa gue ngebohongin lo, Bokap gue selingkuh terus ketahuan dengan nyokap gue. Setiap hari mereka selalu ribut, dan gue pusing harus dengar pecahan barang setiap hari. Gue yang masih smp dan masih labil coba-coba ikut teman gue ngerokok"

"Sorry Za, gue gak maksud buat bahas itu" Kata Dilon dengan penuh penyesalan.

"Santai aja Dil" Jawab Eza.

"Maka dari itu lo tinggal sendirian dirumah lo?"

Eza mengangguk "Harta bokap gue masih disimpan dengan pengacara dia, jadi setiap bulan pengacara bokap gue selalu transfer"

"Kenapa lo ga berhenti ngerokok?" tanya Dilon.

"Gue mau Dil, tapi sulit. Gue udah pecandu rokok. Udah berbagai cara gue lakuin buat gue lepas dari rokok sialan ini."

"Intinya lo jangan pernah coba satu kalipun, ntar lo nyesel seperti gue"

Dilon menghela nafas dia memegang bahu Eza. "Gak ada usaha yang mengkhianati hasil Za. Kalo lo ngelakuin dengan bersungguh-sungguh lo pasti bisa."

"Gue tau Dil, gue juga lagi berusaha keras dibantu dengan Fanny, gue beruntung bisa milikin dia. Karena dia tau semua tentang hidup gue dan dia pun tidak merasa ilfeel sama sekali."

"Lo beruntung Dil, orang tua lo selalu harmonis sampai sekarang. Lo harus bersyukur, broken home itu gak enak banget Dil. Diantara kita berempat cukup gue sama Sergio yang ngerasain"

"Sergio?" tanya Dilon.

Eza mengangguk " Sergio juga korban dari broken home Dil"

Kenapa banyak sekali yang dia tidak tahu tentang sahabat-sahabatnya. Kenapa mereka semua selalu memasang topeng tersenyum, mereka semua dapat menjalanin sandiwara setiap hari.

"Dil, gue mau ngasih tau sesuatu sama lo" Eza menepuk bahu Dilon, ini adalah saat yang tepat untuk menceritakan segalanya ke Dilon.

"Apa?" Tanya Dilon.

"Gigi adalah salah satu yang Sergio punya Dil, jauh sebelum lo ada mereka berdua adalah dua insan yang tak pernah terpisahkan. Tetapi semenjak lo ada, semua berubah Dil. Bukan berarti kita menyalahkan kedatangan lo di hatinya Gigi, hanya saja waktu lo datang itu tidak tepat Dil"

Pelangi Gitaria [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang