Hari ini, hari untuk belajar mengikhlaskan, merelakan seseorang yang telah lama mengisi ruang dan waktu di hidup Gigi untuk melihatnya bahagia. Bahagia dengan pilihannya tentunya.
Semalam Gigi telah bercerita panjang berdua Sergio, hanya berdua. Tanpa Dilon dan juga Allesya. Mereka berdua sengaja mengingat masa kecil yang penuh warna dan arti.
Ini semua permintaan Sergio, ia hanya ingin melihat dan merasakan pelukan Gigi untuk yang terakhir kali sebelum ia benar-benar kehilangan Gigi.Bukan kehilangan tetapi lebih tepatnya Sergio tidak bisa lagi menikmati senyum indah Gigi, Sergio tidak bisa lagi menjaga Gigi 24/7 seperti yang ia lakukan dulu.
Mereka berdua benar-benar harus merelakan apa yang seharusnya tidak mereka berdua miliki. Dan mereka berdua harus memilih jalan merekaa masing-masing.
Karena pada dasarnya memang itu yang di takdirkan, Sergio dengan Allesya dan Gigi dengan Dilon.
"Acara pertunangan kamu gimana?" tanya Sergio kepada Gigi sambil memegang gitar, mereka berdua duduk di balkon rumah Gigi.
"Acaranya dipercepat, seharusnya dua minggu lagi tetapi jadi minggu depan. Soalnya ayah gabisa lama-lama di Indonesia dan aku juga cuti kuliahnya sebentar."
Sergio mangut-mangut "Aku usahain datang, tetapi gak bisa berdua sama Allesya soalnya lusa dia harus pulang ke rumah mamanya.
Gigi mengangguk sambil menunjukan jari kelingkingnya "yang penting kamu harus datang, janji?"
Sergio tersenyum "Iya aku janji"
Lalu mereka berdua hening sejenak.
"Perjalanan kita panjang ya El, aku kira dulu gak bakal pernah pacaran ataupun nikah sama perempuan lain selain kamu" kata sergio.
"Gio, kamu tau kan gak ada yang bisa nebak ataupun tau jodoh kita itu siapa? Mungkin ini benar-benar cara Tuhan yang terbaik untuk kita semua"
"Aku sampai sekarang masih belajar untuk ikhlas El"
"Allesya itu perempuan yang baik Gio, dia rela memperjuangkan apapun asal bisa bersama kamu, dia itu tulus. Dan kamu juga harus mencintai dia dengan tulus"
Sergio mengenggam tangan Gigi "Apa kamu yakin ini cara terbaik untuk kita berdua El?"
Gigi harus yakin dengan jalan yang mereka pilih saat ini.
"Iya Gio, aku harap setelah ini kita semua bahagia ya, kamu, aku, Allesya dan juga Dilon."
Sergio mengangguk "Mau nyanyi bareng? Sebentar lagi kita berpisah loh."
"Kita gak akan pisah. Kamu, aku. Sampai kapanpun akan tetap bersama"
"Boleh aku peluk kamu?" tanya Sergio.
Gigi tersenyum " Maaf Gio, aku gak ingin menyakitin siapapun, Dilon dan Allesya juga"
Sergio hanya memegang tangan Gigi "Kalau memang ini cara terbaik dari Tuhan aku akan ikhlas El, tapi kalau Tuhan memiliki maksud lain aku juga tetap terima."
Gigi hanya diam mendengar perkataan Sergio.
" Berarti aku memang gak bisa peluk kamu lagi walaupun hanya sekali?"
"Maaf Gio, aku cuma tidak ingin melibatkan perasaan lama yang seharusnya tidak harus kita bawa kesini lagi"
Sergio melepaskan genggaman tangannya "Mau nyanyi bareng? Aku main gitar kamu nyanyi ya?
"Ayukk" kata Gigi antusias.
Mereka berdua menyanyikan lagu Seventeen—Kemarin.
........
![](https://img.wattpad.com/cover/115192233-288-k474603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Gitaria [SELESAI]
RomanceSiapa sangka Pelangi setelah hujan memisahkan aku dan ayahku? Siapa sangka Pelangi setelah hujan merenggut nyawa seseorang yang berarti untukku? Siapa sangka Pelangi setelah hujan membuat hidupku hancur? Namaku Pelangi Gitaria, just call me Gigi...