28 [Pelangi Gitaria]

291 6 0
                                    

Akhirnya satu per satu cerita ini terungkap yang terjadi disini bukannya permasalahan melainkan kesalahpahaman, aku yang mengira kau mengejarnya ternyata selama ini salah, jika semua sudah seperti ini tidak ada lagi yang bisa aku perbuat, semua sudah terlanjur karena kesalahanku. Kembali kepada pilihan pertamaku, yaitu Dilon. Setidaknya masalah ini aku jadikan pelajaran dan sebaiknya ini harus segera aku lupakan meski dilubuk hati ini selalu mengingat. Kamu, Sergio.

Gigi terbangun dari tidur pulasnya, ternyata dia ketiduran dirumah Sergio tepatnya di kamar yang penuh dengan photo dirinya itu, Gigi mengusap matanya, mata dia terasa sangat perih karena kebanyakan menangis. Sekarang dia harus berdiri, harus melanjutkan kisahnya dengan Dilon.

Gigi mengambil ponselnya berusaha menghubungi Dilon tetapi nomor telpon Dilon tidak aktif, akhir-akhir ini Dilon memang sulit untuk dihubungi.
Gigi memainkan ponselnya dia melihat panggilan terakhir yang dia hubungi, Gigi melihat kontak yang bernama "Pelangi's mine❤" itu adalah nomor telponnya Sergio. Nama itu tidak berubah dan seterusnya akan seperti itu.

Ingin sekali Gigi menelponnya saat ini, paling tidak mendengar suaranya barang satu kata pun dia sudah sangat senang tetapi mau bagaimana lagi, dia harus jalanin hidup tanpa Sergio.

Telpon Gigi berdering dan ternyata yang menelpon adalah Gaga, Gigi memencet tombol hijau untuk menjawab telpon Gaga.

"Apa?" tanya Gigi sedikit ketus. Gigi akui dia masih kesal karena sudah dibohongi oleh semua orang, dan Gigi sangat tidak suka dibohongi.

"Are you okay?" Tanya Gaga. Dilon memberitahu kepada Gaga bahwa dia telah menceritakan semuanya kepada Gigi. Dan itu membuat Gaga mengumpat kesal ke Dilon.

"Gue gak pernah merasa seburuk ini sebelumnya, tapi karena kalian gue merasakannya. Gue rasa gue harus mengucapkan terimakasih"

Terdengar suara helaan nafas Gaga dari telpon "Gi, lo tau ini berat"

"Berat? Oh pantas aja kalian semua gak ngasih tau gue. Jadi setelah lo gak ngasih tau gue apa terasa ringan?"

"Gi lo lagi ga normal sekarang, kita harus ketemu. Bukan cuma gue sama lo, tapi Eza, Fanny juga" suara Gaga sekarang terdengar histeris dia tidak bisa menjelaskan semuanya lewat telpon dia harus ketemu langsung dengan Gigi, mengingat Gigi adalah Cewek Es akan mustahil untuk mencairkan hatinya itu.

Gigi tertawa, bahkan setelah dia dibohongi sekarang dia di bilang tidak normal "Gue memang ga normal seperti kalian semua tapi gue punya hati yang kalian semua tidak miliki"

"Sekarang lo dimana? Biar kita susul"

"Dirumah Sergio"

"Gue kesana sekarang"Kata Gaga

"Gak, kita ketemu diluar aja!" jawab Gigi tegas.

"Oke, gue dengan yang lainnya tunggu lo di kafe biasa"

Gigi berdiri dan melihat wajahnya didepan kaca, dia tersenyum kecut. Wajahnya sekarang sangat berantakan, matanya merah dan sembab.

Ternyata kehilangan seorang sahabat jauh lebih menyakitkan daripada kehilangan pacar.

Gigi memegang kepalanya, kepala dia terasa sangat pusing. Dia teringat kalau dia belum sempat untuk makan. Dia menurunin anak tangga dengan sangat lambat.

"Non, makan dulu non" kata bi Lastri.

Gigi menggeleng "Enggak bi, aku mau ke ketemu temen nanti aja makannya"

Gigi tiba-tiba teringat sesuatu "Bi, Bibi kenapa tidak ikut ke singapur?" tanya Gigi.

"Kata den Sergio sementara bibi disuruh disini dulu, nanti den Sergio pulang mengurus berkas baru bibi ikut pindah kesana"

Pelangi Gitaria [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang