5 [Pelangi Gitaria]

474 21 3
                                    

^ "Untuk yang kedua kalinya gue jatuh hati sama seseorang" Dilon bicara dalam hati sambil terus memerhatikan Gigi. ^

***

Gigi menangis semalaman, matanya sembab wajahnya kusut bukan seperti Gigi yang biasanya. Dia merutuki kebodohannya karena tidak menyelesaikan masalah dengan Sergio dahulu tidak seharusnya dia pergi begitu saja tanpa menjelaskan ke Sergio dia tau Sergio pasti kecewa, mengingat Sergio marah tadi malam Gigi meneteskan air matanya kembali.

Gigi berjalan ke toilet dan berwudhu, saat ini tempat ternyaman mengadu hanya kepada Tuhan.

Saat Gigi sampai ke ruangan Sholat dia terkejut. Melihat Sergio telah memakai baju koko, sarung dan kopiah entah darimana Sergio mendapatkan itu semua Gigi tidak perduli sekarang Gigi hanya menatap Sergio sendu Gigi benar-benar merasa bersalah.

"Kita Sholat bareng ya, aku Imamnya" kata Sergio sambil tersenyum.

Gigi hanya mengangguk pelan. Kemudian mereka mulai Sholat berjamaah.

Obat yang paling mujarab di Dunia adalah Sholat. Setelah Sholat hati menjadi tenang, damai dan sudah pasti tidak ada kerisauan lagi.

Selesai berdoa Sergio langsung memutar badan kebelakang"Maafin Gio ya El, Gio tau kalau seharusnya Gio ga boleh marah seperti tadi malam, Gio juga tau Gio tidak seharusnya mengekang kamu. El bebas kok berteman sama siapa aja"

Gigi menangis tersedu-sedu. "Maafin El El juga Gio, El tau kalau El egois sama Gio"

"Kamu ga salah, kamu ga pernah salah dimata Gio" Sergio menghapus airmata Gigi. "Gimana kalau sekarang kamu mandi terus kita buat sarapan bareng?"

"Kamu ga ganti baju? Ga ganti daleman? Dasar jorok!" Gigi bersikap seperti biasanya dan hal ini yang dirindukan Sergio sejak tadi malam.

"Yee mana mungkin la aku ga ganti baju sama ga ganti daleman, tadi sebelum subuh udah dianterin supir aku"

"Kirain, kamu kan jorok!"

"Sana mandi! Dasar kebo" Sergio mencubit pipi Gigi.

......

Dilon sudah setengah jam berdiri didepan gerbang seperti orang bodoh dia ingin menyapa Gigi dan mengajaknya untuk pergi sepulang sekolah nanti, sebenarnya Rosi yang menyuruh Dilon untuk mengajak Gigi keluar nanti, karena Rosi ingin membeli baju dan menurutnya Gigi adalah orang yang tepat untuk diajak Sharing tentang memilih baju nanti.

Dilon melihat mobil Sergio menuju keparkiran dan Dilon pun langsung mengikutinya.

"Woi bro" Dilon dan Sergio ber-high five. "Bro gue pinjam Gigi bentar bolehkan?"

"Ga boleh! Gue bukan barang!" Gigi langsung menjawab dengan ketus.

Dilon terkejut dengan nada suara Gigi yang meninggi. Apa anak ini punya penyakit? Atau dia berkepribadian ganda? Sebentar-bentar berubah. Tetapi Dilon tidak boleh negatif thinking "Bentar doang Gi, gue cuma mau nyampein pesan mama"

"Gapapa El ngomong aja mungkin penting, aku tinggal dulu ya" Sergio harus bersikap dewasa, dia tidak mau berantem dengan Gigi seperti tadi malam. Cukup tadi malam dia membuat Gigi menangis. Sergio berputar kebelakang dan ingin berjalan ke arah kelas.

Dengan spontan Gigi langsung menahan tangan Sergio dan menggelengkan kepalanya lemah Gigi menyuruh Sergio untuk menunggunya "Lo punya waktu 1 menit" Gigi menatap tajam mata Dilon. Gigi merasa tidak sampai hati bersikap seperti ini ke Dilon, karena kemarin Dilon telah berhasil membuat dia ketawa lepas. Tetapi demi Sergio dia harus melakukan ini.

Pelangi Gitaria [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang