"Setelah hari dimana lo temui gue dan Rachell, Rachell merasa sangat bersalah Gi. Dia selalu berpikir bahwa dia adalah perusak kebahagian lo dan juga Sergio. Dia udah mencoba untuk perbaikin hubungan dia sama lo Gi, tapi pada waktu itu lo benar-benar marah sama dia"
Dilon mengingat masa lalu disaat Rachell masih hidup.
"Dil, apa sebaiknya kita akhiri saja hubungan ini? Aku bukan perempuan yang baik. Aku ini perusak kebahagiaan orang Dil." Rachell menangis tersedu-sedu.
"Gak Chell, sampai kapanpun gue gak bakal ngelepas lo lagi. Lo cuma punya gue saat ini"
"Tapi semua orang menyalahkan gue"
"Lo tau kenapa seseorang bisa menjadi jahat Dil?"
"Itu karena orang jahat tidak pernah merasakan kebahagiaan untuk dirinya sendiri"
"Orang menjadi jahat karena kebaikannya tidak pernah dihargai"
"Setelah hari itu Rachell mengurung dirinya dikamar, dia terus-terusan menyalahkan dirinya. Gue setiap hari kerumah dia dan saat gue lihat dia tangannya berdarah karena sayatan silet yang dia lakukan sendiri."
"Sampai dia tahu kalau lo berangkat, dia semakin membenci dirinya sendiri. Seminggu setelah keberangkatan lo Rachell bunuh diri Gi."
"Gue yang biasanya selalu kerumah dia hanya untuk sekedar menenangkan dia entah kenapa hari itu gue gak kesana. Gue benar-benar capek ngehadapin Rachell yang tiap hari selalu menyakitin dirinya sendiri. Jadi waktu itu gue hanya dirumah karena gue ingin istirahat dan Rachell bunuh diri dengan cara gantung diri. Dia pergi ninggalin kita selamanya"
Anggota tubuh Gigi terasa kaku, termasuk lidahnya. Dia tidak dapat berkata apa-apa lagi, Gigi tidak pernah menyangka bahwa Rachell akan melakukan hal itu.
"Jadi gue yang membuat sahabat gue bunuh diri?" tanya Gigi.
Dilon mengangguk. Gigi bukan penyebab Rachell bunuh diri tetapi ada penyebab lain.
"Bukan lo tapi gue"
"Gue yang menyebabkan Rachell pergi"
"Gue ini bukan laki-laki yang baik, buktinya gue udah nyakitin lo"
Gigi memegang tangan Dilon, kemudian memeluknya.
"Lo adalah orang yang pernah mengajarkan apa itu artinya cinta, dari lo gue belajar bahwa cinta itu bukan masalah sukanya saja tetapi masalah dukanya juga. Dari lo juga gue belajar bagaimana caranya gue jadi perempuan dewasa"
"Lo tau kenapa pada waktu itu gue lebih milih Rachell daripada lo, Gi?"
Gigi menggeleng, pertanda dia tidak tahu bahkan dia tidak ingin tahu.
"Waktu malam dimana kita semua sedang ngumpul di kafe tiba-tiba bokap gue telfon kalau dia akan berangkat malam itu dan dengan sangat terpaksa gue nitip lo dengan Sergio, malam itu gue ingin ngajak lo untuk ikut gue tapi gue ingin lo lebih mendekatkan diri dengan teman-teman gue dan gue gak ingin lo sama Sergio menjadi seperti dua orang yang tidak pernah saling ketemu. Diperjalan gue gak sengaja hampir nabrak perempuan. Perempuan itu pingsang ditengah jalan setelah gue turun dari mobil ternyata perempuan itu adalah Rachell. Gue bingung mau bawa dia kemana, disatu sisi gue gak enak sama lo kalo lo sampai tahu tapi disisi lain gue gak mungkin tinggalin dia sendirian disana karena kondisinya sepi dan mau hujan. Gue bawa Rachell kerumah sakit dan gue tinggalin dia kesana niat gue mau cari lo biar lo aja yang jaga Rachell. Gue kembali lagi ke kafe buat cari lo tetapi sesampai gue di kafe kata pelayan disana lo baru aja pulang gue langsung cari lo tapi gue lihat lo lagi pelukan dengan Sergio dijalan.
Akhirnya gue kembali kerumah sakit buat nungguin Rachell sadar, jujur disaat gue lihat lo dengan Sergio hati gue terasa hancur, gue sempat terpikir 'Apasih yang harus gue pertahankan dari hubungan kita? Lo pacara sama gue tapi hati lo maunya sama Sergio. Teman-teman lo dan gue gak ada yang suka kalo gue pacaran sama lo. Jadi apalagi yang harus gue perjuangin?' gak lama gue dirumah sakit Rachell sadar, dari situ dia mulai cerita sama gue kenapa dia tinggalin gue dulu""Rachell itu hanya korban Gi, dia korban dari perceraian kedua orang tuanya. Ayahnya selingkuh dan bangkrut, ibu Rachell yang gak bisa nerima kenyataan membawa Rachell kabur. Maka dari itu dia tinggalin gue tanpa alasan, Rachell pergi ke Bandung dan di Bandung ibunya Rachell bertemu dengan papanya Sergio yang sedang bertugas disana. Mulai dari situ ibunya Rachell dan papanya Sergio berhubungan sampai akhirnya Rachell kembali lagi ke Jakarta. Selama di Jakarta Rachell takut untuk ketemui gue, karena dia tau keluarga gue pasti marah. Rachell ninggalin gue bukan karena laki-laki lain, tapi karena terpaksa. Saat dia pindah lagi ke Jakarta ibu Rachell semakin tidak punya waktu untuknya, ibunya jarang pulang kerumah jika pulang kerumah ibu Rachell hanya marah-marah. Waktu itu dia gak sengaja mendengar kabar bahwa ayahnya telah meninggal sementara ibunya tidak memberikan izin untuk ketemu mendiang ayahnya.
Mulai dari itu dia menjadi anak yang tidak tahu arah, dia terpengaruh pergaulan bebas. Sampai malam itu, malam dimana gue ketemu Rachell pingsan dijalan. Ternyata dia digauli dengan pacarnya yang sekarang gak tau kemana. Rachell depresi dan pada saat itu dia hanya punya gue Gi. Maka dari itu gue dengan sangat terpaksa melepas lo dan gue pikir dengan cara itu lo jadi membenci gue. Lo masih punya Sergio, sementara Rachell dia udah gak punya siapa-siapa lagi selain gue""Apa pada saat itu lo masih sayang dengan Rachell, Dil?" tanya Gigi.
Dilon menggeleng " Semenjak hari dimana gue jatuh cinta sama lo, gue gak pernah mengingat Rachell didalam hidup gue lagi."
"Saat itu gue kelewatan banget ya Gi sama lo? Gue sadar gak seharusnya gue berada dihadapan lo saat ini. Tapi tujuan gue kesini untuk klarifikasi semuanya sama lo"
Gigi tersenyum "Nyatanya sejahat apapun yang pernah lo lakuin ke gue. Gue gak pernah membenci lo sedikitpun"
"Terimakasih Gi" kata Dilon sambil tersenyum.
"Sergio apa kabarnya?" tanya Dilon.
Gigi menaikkan kedua bahunya pertanda dia tidak tahu " Semenjak hari itu gue gak pernah tau lagi dimana keberadaan dia"
Dilon menaikkan alis kanannya " Hari itu?"
"Sergio pernah kembali ke Jakarta dan ketemu sama gue, gue sama dia kerumah sakit buat ngejenguk bokapnya dan sesampai gue di rumah sakit ternyata ada Allesya. Sahabat kecil Sergio dan gue dulu, dari dulu gue sudah tahu kalau Allesya suka dengan Sergio. Dan pada saat itu Sergio mengakui bahwa dia sudah berpacaran dengan Allesya"
"Lo sama Sergio itu sama, sama-sama masih terikat dengan masa lalu. Padahal sudah jelas masa depan lo saat itu ada didepan mata lo"
"Gi, gue mau keliling. Lo mau temenin gue?" tawar Dilon.
![](https://img.wattpad.com/cover/115192233-288-k474603.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Gitaria [SELESAI]
RomanceSiapa sangka Pelangi setelah hujan memisahkan aku dan ayahku? Siapa sangka Pelangi setelah hujan merenggut nyawa seseorang yang berarti untukku? Siapa sangka Pelangi setelah hujan membuat hidupku hancur? Namaku Pelangi Gitaria, just call me Gigi...