Pagi-pagi sekali Gigi telah bangun dan langsung mendatangi rumah Dilon, dia rasa ada yang harus dibicarakan tentang mereka kedepannya nanti.
Gigi mengetok pintu rumah Dilon. Tidak lama itu Rosi, Mamanya Dilon membukakan pintu, Rosi terkejut melihat kedatangan Gigi.
"Gigi? Yaampun sayang kapan tiba di Indonesia? Kok Dilon gak ngasih tau sih, kamu pulang bareng dia kan?" Tanya Mama Dilon sambil memeluk Gigi.
Gigi membalas pelukan Mama Dilon " Tadi malam tante, nggak kok Gigi gak bareng Dilon, bahkan Dilon belum tau kalau Gigi udah di Indonesia, sengaja mau kasih surprise"
"Kok panggil tante lagi sih? Dulu kan kamu manggilnya mama"
"Emang masih boleh ya?" Tanya Gigi ragu.
Mama Dilon tersenyum " Tentu boleh dong sayang, kamu itu udah jadi bagian keluarga ini. Yaampun kamu tuh ya tambah cantik pulang dari sana"
Gigi terharu mendengar perkataan mama Dilon "Mama" Gigi kembali memeluknya dan menangis.
"Kok nangis? Yasudah ayo masuk dulu ya" Rosi mengajak Gigi masuk dan menyuruhnya duduk di ruang tamu.
Gigi duduk di sofa berwarna biru dongker, sofanya telah berganti karena seingat Gigi dulu warnanya adalah cokelat.
"Dilon belum bangun, kamu mau bangunin dia? Masih ingat kan kamar Dilon?"
Gigi tersenyum, tentu dia masih ingat dimana kamar Dilon, tempat mereka berdua pertama kali belajar bareng dulu, tempat dimana Gigi memanggil nama Dilon untuk pertama kalinya.
"Gak usah ma, Gigi nunggu Dilon bangun aja" kata Gigi sambil tersenyum.
Rosi mengangguk " Gimana butik kamu di Italy, lancar?"
"Alhamdulillah lancar ma, Gigi juga udah punya beberapa karyawan disana"
"Syukurlah, oh iya mama mau masak nih tapi ada bahan masakan yang kurang. Mama mau ke supermarket dulu ya, kamu tolong potongin bahan masakan yang didapur ya sayang" kata Rosi.
Gigi mengangguk dan langsung bergegas kedapur.
Gigi melihat bahan-bahan masakan didapur, Ayam, wortel, kentang, kol.
"Buat sop ayam aja apa ya?" Pikir Gigi.
Gigi memotong bahan masakan untuk membuat sop ayam, dia tidak tahu apa makanan favorit Dilon tapi semoga saja dia suka.
Gigi mendengar suara Dilon yang menuruni anak tangga, Gigi tersenyum entah kenapa hatinya terasa sangat senang bisa melihat Dilon lagi.
" Pelangi, kok lo bisa ada disini?" Tanya Dilon dengan tatapan terkejut.
Gigi tersenyum.
"Eh Gigi maksud gue" kata Dilon yang meralat perkataannya.
"Gue suka kok" kata Gigi sambil tersenyum.
"Suka siapa? Suka gue?" Tanya Dilon sambil tertawa, tingkat kepedean nya dari dulu sampai sekarang masih tidak berubah.
"Dih, gue suka kalo lo manggil gue Pelangi"
Dilon tersenyum kecut "Dulu waktu gue panggil Pelangi ada yang marah-marah. Bilangnya cuma Sergio yang boleh manggil Pelangi" sindir Dilon.
Gigi tersenyum "Dulu kan kita baru kenal, dan pada saat itu lo bukan orang yang spesial buat gue. Waktu pacaran lo gak pernah manggil gue pelangi padahal saat itu lo udah jadi orang yang spesial buat gue"
Dilon tampak berpikir sejenak " Kalau dipikir-pikir ya El, kita bukannya belum putus? Kan gue gak pernah mutusin lo dan gak akan pernah."
"Mending lo mandi deh sekarang, terus sarapan nih gue sudah buatin sop ayam" kata Gigi yang mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi Gitaria [SELESAI]
RomanceSiapa sangka Pelangi setelah hujan memisahkan aku dan ayahku? Siapa sangka Pelangi setelah hujan merenggut nyawa seseorang yang berarti untukku? Siapa sangka Pelangi setelah hujan membuat hidupku hancur? Namaku Pelangi Gitaria, just call me Gigi...