18 [Pelangi Gitaria]

370 15 0
                                    

Maaf author updatenya terlambat:(

Jangan lupa vote dan komen.
Jadi kalian pilih yang mana?
#TeamDilon / #TeamSergio.

***

Sergio tersenyum tipis, ini sudah menjadi kebiasaan Gigi jika sedang berantem sama Sergio pasti selalu membahas tentang dia entah apa yang Gigi cemburukan dari dia. Apa Gigi lupa kalau sekarang dia sudah punya Dilon? Jadi mau Sergio dekat sama siapapun itu hak Sergio kan? Tetapi Sergio tidak pernah berpikiran seperti itu.

"Kenapa diam aja Gio? Iya kan kamu masih sayang sama dia?"

Sergio mengangguk. Sergio memang masih sayang dengan dia, tetapi sayang banyak macamnya, sayang sebagai sahabat, sayang sebagai pacar ataupun sebagai saudara.

"Oh yaudah, bagus. Sekarang kita tentuin jalan kita masing-masing. Mulai sekarang kamu jangan pernah ganggu aku lagi" Gigi menunggu respon Sergio, karena Gigi tahu Sergio tidak akan pernah menuruti permintaan dia yang seperti ini.

Sergio tersenyum dan dia mengangguk.

Jleebb!! Tebakan Gigi salah! Gigi yang melihat respon Sergio hanya membulatkan mata tidak percaya. Kemudian dia turun dari mobil dan meninggalkan Sergio dengan sejuta kesakitan dihatinya.

Sergio ikut turun tetapi dia hanya melihat Gigi yang berjalan membelakanginya semakin jauh dan Sergio tidak ada sedikitpun niatan untuk menahan Gigi seperti biasanya.

Karena ada waktunya untuk orang sabar berhenti saat semua perjuangan tak lagi di hargai.

Tidak ada lagi yang bisa Sergio harapkan, semua sudah sirna. Seharusnya memang dari awal semenjak Gigi dan Dilon pacaran Sergio harus menjauhi mereka, Gigi harus dewasa kali ini dia harus bertahan dengan pilihannya. Bukan berarti Sergio sudah tidak menyayangi dia lagi, tetapi Sergio lelah harus tetap menjadi bayangan semu Gigi yang hanya Gigi butuhkan disaat dia sedih tapi meski begitu Sergio masih menjaga Gigi walau dari kejauhan.

.....

Rutinitas pagi ini seperti biasa, Dilon harus menjemput Gigi. Sebenarnya dia kangen bangun siang karena selama dia pacaran dengan Gigi setiap hari dia harus menjemput dan mengantar Gigi pagi-pagi. Tidak ada lagi waktunya bangun siang, tidak ada lagi waktunya main PS bahkan waktu dia untuk nongkrong pun sudah semakin jarang.

Tanpa Dilon sadari Gigi telah duduk disampingnya, dia benar-benar tidak sadar kapan Gigi masuk mobil.

"Kenapa ngelamun?" tanya Gigi.

"Iya tadi lagi ngelamunin anak kita" jawab Dilon asal tetapi Gigi tersenyum mendengar itu.

Gigi memeluk Dilon dari samping secara tiba-tiba dia menangis menumpahkan segala kesedihannya.
Sedangkan Dilon hanya memasang ekspresi terkejut kemudian dia membalas pelukan Gigi membiarkan bahunya basah hanya untuk Gigi, Dilon mengusap punggung Gigi namun tangis Gigi semakin deras tidak ada yang bisa Dilon lakukan selain menunggu Gigi diam dan bercerita sendiri.

Gigi menghapus air matanya dia bingung harus menjelaskan apa ke Dilon karena dia menangis seperti ini. Tetapi untuk sekarang dia tidak terlalu memikirkan itu, sekarang dia hanya ingin menangis sepuasnya.

Terkadang disaat mulut tidak mampu lagi berkata, hanya air mata yang dapat melakukan tugasnya.

Gigi mengalungkan tangannya ke leher Dilon dia memeluk Dilon semakin erat. "Jangan tinggalin gue"

Deg! Perasaan Dilon campur aduk, kenapa Gigi bisa berbicara seperti.

"Jangan nangis, gue gak suka. Gue lebih suka lihat lo galak seperti biasanya daripada seperti ini"

Pelangi Gitaria [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang