14. Perpus

2.3K 360 4
                                        

Ale's Side

Aku iseng-iseng ke perpus sekolah untuk baca buku. Di sekolah ngapain lagi selain baca buku? Orang udah gak ada kegiatan lagi kelas XII.

Aku baca buku lama di perpus. Novel Harmoni dalam Tanda Tanya lumayan bagus untuk dibaca saat ini. Penasaran aja sih. Bukan buku baru, tapi aku suka.

Capek baca novel, aku buka buku lain yang ada gambarnya. Aku bikin sketsa lagi di sketch book yang aku tenteng kemana-mana.

Tiba-tiba ada anak yang duduk di depan aku. Ya aku cuek aja sih, gak penting juga. Aku masih lanjut gambar. Aku benerin kacamata terus konsentrasi lagi ke gambarku.


SRET....


Anak yang didepanku geser buku yang aku masih aku contoh gambarnya. Aku menghembuskan nafas kesal terus geser lagi bukunya biar deket sama aku.

Dengan bangsatnya anak itu ngulangin hal yang sama.



"Apaan sih?" Aku noleh ke arah anak itu.

Dan ternyata itu Jeffrey.

"Serius amat. Aku sampe dicuekin," dia bilang gitu sambil manyun manyun minta dicium.

 Aku sampe dicuekin," dia bilang gitu sambil manyun manyun minta dicium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ehh...

"Habisnya kamu nyebelin."

"Bagus ihh gambarnya, Mbak Ale," Jeffrey rebut gambarku.

"Jeff, balikin! Itu belum selesai."

"Liat bentar doang elah."


Kami berdua malah kejar-kejaran di perpus. Gak sampe lari-larian sih, cuma jalan cepet aja.



"Heh kalian berdua. Bisa diem gak sih?" Kata Johnny yang ternyata di perpus juga baca buku tebel. Gak paham aku itu buku apa. Yang jelas itu tentang ekonomi dan bukunya dalam Bahasa Inggris yang mana makhluk pribumi sepertiku gak akan pernah mengerti.


"Sorry, Bang. Sok atuh lanjutin bacanya," kata Jeffrey.

"Kalau pacaran jangan di sini bego," kataAlfred yang duduk di sebelahnya Johnny.

"Kamu ngapain kesini? Tumben banget."

"Numpang wifi gratis Le. Gue baca Manhwa ini seru."

"Bodo Fred."

"Gak modal lu, Bang," kata Jeffrey.

"Sono ahh ganggu gue baca aja. Hush hush pergi."


Aku langsung ambil sketch book punyaku dari Jeffrey lalu pergi. Eh, sebelum pergi aku melet dulu ke Jeffrey.


"Awas ya kalo dapet."


Kita kejar-kejaran lagi. Sampe akhirnya aku ketangkep di sudut perpustakaan.


"Kena kamu," Jeffrey mepetin aku di tembok sambil pegangin tanganku biar gak lepas.

Aku udah deg-degan setengah mati karena dipepet Jeffrey. Aku nelen ludah saat Jeffrey natap aku dalem.

"Mbak..."

"Apaan?"


























"Gak apa-apa kok," Jeffrey lepasin tangannya.


Anjir kamu udah bikin jantungku mau lepas, wahai Jeffrey Christian Nareshwara.


"Sabtu free gak?"

"Kenapa?"

"Jalan kuy."


To be continued


Sangat pendek
Sangat tidak berfaedah
Tapi bikin baper

Vote nya jangan lupa

Thank you

[✔] TaruhanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang