Few days later...
Setelah nonton pas malam Minggu kemarin, aku jalanin hari seperti biasanya. Gak seperti biasa sih sebenernya, soalnya dari kemarin Jeffrey gak hubungin aku. Dia sama sekali gak nge-line, gak telpon, gak chat di facebook.
Sebel?
Udah pasti sebel. Sebelku udah nyampe ubun-ubun pokoknya. Dia udah ngajak aku jalan terus tiba-tiba gak ngehubungin aku tuh rasanya...
Ugh...
Pasalnya dia udah gak ngehubungin aku selama 3 hari 15 jam 20 menit...
Uhmm tambah 37 detik.
Gila kan? Oke,aku emang udah gila karena sampe segitunya ngitungin jam.
Tapi beneran loh, ini bener-bener nyesek.
Aku khawatir banget sama dia, tapi terlalu takut untuk bertanya. Bisa aja sih aku tanya nomornya Mas Juna terus telpon dia. Tapi aku takut.
Pertama, takut dibully Mas Alex.
Kedua, takut kalau gak bakal diangkat.
Ketiga, takut ditanyain 'kamu siapanya Jeffrey?'
Well, Jeffrey gak pernah bilang kalau dia suka sama aku apalagi bilang kalau aku adalah pacarnya. Jadi istilahnya hubungan kami masih gantung.
Yeah something like that.
Aku juga gak bisa liat keadaan dia di sekolah karena emang kelas 12 udah jarang masuk. Udah gak ada kegiatan jadi ngapain ke sekolah lagi?
Hehhh... Serba salah.
"Dek, kenapa cemberut aja? Berantem sama Jeffrey?" Kata Mas Alex yang udah duduk di ranjangku.
"Gak kok. Adek gapapa."
"Gapapa kok cemberut terus. Senyum dong," Mas Alex cubit pipiku biar bisa senyum.
"Mas, sakit iki loh..." Aku lepasin tangannya Mas Alex.
"Ikut Mas aja daripada bertapa di kamar mulu."
"Kemana?"
"Ngerjain tugas di rumahnya Chandra. Kali aja bisa bantuin."
"Yaudah deh ayo."
●●●
Aku sama Mas Alex udah di rumahnya Mas Chandra. Disini udah ada Mas Salman, Mas Kai, sama Mas Andi. Mas Chandranya lagi buat minum di dapur.
Dan ternyata ini bukan tugas gaes. Mereka itu buat maket untuk dipresentasiin. Jadi mereka ikut kerja di konsultan gitu. Nah sekarang mereka dikasih proyek sama atasannya dan disuruh buat maket. Katanya deadline hari Jumat. Dan itu artinya 2 hari lagi nih maket harus jadi.
"Dilembur besok juga udah selesai ini." Kata Mas Salman.
"Gak lembur juga besok selesai. Makanya bantuin." Sanggah Mas Alex.
"Iya nih. Bantuin ngapa," kata Mas Kai sambil lempar pohon kecil ke Mas Salman.
"Masa iya si Ale yang ngerjain." Tutur Mas Alex.
"Gapapa kok. Aku seneng. Kayak mainan gini. Lucu."
"Sumpah adek lo imut banget. Dek, mau jadi pacar kakak gak?" Kata Mas Salman sambik nge-wink.
"Lo aja gamon sama Mbak Dinda. Gak, gak gue restuin," kata Mas Alex. "Lagian adek gue udah ada yang punya."
"Lah adek lo udah taken?" Kata Mas Chandra sambil naruh nampan berisi beberapa gelas minuman.
"Lagi pdkt sama adeknya Juna noh."
"Widiw... Bentar lagi besanan sama holkay lo, Lex." Goda Mas Salman.
"Emang kamu mau dek sama Jeffrey?"
Kok tiba-tiba pipiku panas? Gak merah kan? Aduh jimayu
"Ahh udah fix ini lo berdua besanan."
"Apaan sih Mas Salman ihh."
"Mukanya merah masa. Gemesh..." Mas Kai nyubit pipiku.
Enaaa dikelilingi cogan
●●●
Aku masih nunggu chat dari Jeffrey. Ini sudah hari ke 6, otw ke 7. Tapi dia masih belum hubungi aku. Ini maksudnya apa coba?
Aku coba hubungi dia pakai line freecall tapi gak diangkat.
Aku chat, tapi gak bales.
Aku telpon, tapi gak diangkat.
Nih anak maunya apa?
Dia...
Gak ninggalin aku kan?
To be continuedー
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Taruhan
Fanfiction"Yang kalah harus ajakin ngedate kakel cupu kelas IPA 4" "Boleh, siapa takut." ーjihyeonnn, 2017