chapter 5 : Start The Game

41 4 0
                                    


[A story about the future]

Seorang kakek tua terlihat sedang berjalan menuju suatu ruangan. Ia menyusuri lorong demi lorong yang megah dan antik. Tubuhnya masih tegap dan kuat di usianya yang tidak lagi muda. Aura mencekam mengedar di sekelilingnya, bagaikan grim reaper yang siap mencabut nyawa manusia.

Sampailah ia di sebuah pintu besar, lalu membukanya.

Hawa penuh ambisi menyembul menyambut kedatangan kakek tua tersebut. Tak ada yang berani berbicara sedikit pun, melihat si kakek tua tadi sepertinya lebih berkuasa disini. Ia pun duduk di kursi pelataran yang sudah di siapkan. Tentunya kursi yang berbeda dengan yang di duduki oleh sebelas orang di hadapannya. Kursi yang di nantikan oleh para calon pewaris berikutnya, yang akan berkuasa penuh atas Milkyway corp.

Sedikit penjelasan tentang Milkyway corp, yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan susu menjadi berbagai macam produk makanan terbesar dan tersukses di Swiss.

Awalnya pusat perdagangan dan produksi Milkyway corp bertempat di Norwegia, tepatnya di Tromso. Namun, karena suhu di Tromso sangat dingin sehingga sapi-sapi tak dapat kawin dan berkembang biak dengan baik maka pusat produksi di pindahkan ke Swiss. Mengapa Swiss? selain karena suhunya bisa menaikkan tiga kali lipat produksi susu sapi berkualitas tinggi, disana juga terkenal dengan produk coklatnya yang lezat, sehingga itu bisa menjadi peluang empuk untuk meningkatkan investasi dan juga tentunya pendapatan yang tidak sedikit, itulah alasan Cristopher. karena usianya tak muda lagi untuk pulang pergi Swiss-Norwegia untuk melakukan trip bisnis, alhasil sekarang kantor yang bertempat di Tromso dikelola sepenuhnya oleh Cristoph.

Cristoph merupakan penyumbang saham terbanyak di Milkyway corp, tak jarang para investor baru di Swiss ingin bekerja sama sehingga mengharuskan Cristoph untuk menjalani trip bisnis mendadak. Selain mendadak, trip bisnis ini juga bisa memakan waktu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Maka dari itu, Cristoph harus secepatnya memilih pengganti dirinya agar Milkyway corp menunjukkan progresnya kembali dan semakin berjaya.

Jika Orion terpilih menggantikan Cristoph, bukan tidak mungkin ia akan pergi ke Swiss. Sebagai pengusaha muda yang berpotensi besar, mungkin Cristoph akan mengirimnya ke Swiss bertahun-tahun atau bisa saja Cristoph menyarankan Orion untuk tinggal di sana. Itu bisa saja terjadi.

"Aku bukan orang yang senang mengulur-ulur waktu dengan mengucapkan kata-kata yang tidak bermanfaat," ucapan kakek tua tadi membuka pertemuan keluarga besar hari ini.

Semua perhatian mengarah padanya.

"Aku ingin kalian mempersiapkan putra kalian untuk menggantikan posisi ku secepatnya," ujar Cristoph penuh karisma dan keangkuhan.

Akhirnya, perkataan Cristoph membuat seorang lelaki yang sedikit tua berani berbicara dan memunculkan wajah tak sukanya, "Ayah, bukankah tiga bulan yang lalu kau memutuskan untuk menyerahkan kursi itu kepada generasi kami, bukan anak kami. Kecuali, Danny."

Seorang perempuan paruh baya juga ikut menunjukkan protesnya tentang keputusan sepihak ini, "Aku melakukan pekerjaan sampai di luar batas selama tiga bulan ini, dan kau mengambil keputusan begitu saja?" air mukanya menunjukkan kemarahan yang begitu besar.

Berbeda sekali dengan Mrs. Whitewood, ya ibu Orion. Ia begitu tenang dan sepertinya bahagia akan suatu hal. Namun, sebuah ambisi dan kecemasan tetap tersirat di matanya.

"Jangan ada yang membantahku!" teriak Cristoph dengan amarah yang memuncak.

"Aku tidak ingin calon pewarisku memiliki mulut seperti kalian. Jika kalian bersungguh-sungguh, selama enam bulan ini tunjukkan kerja keras kalian. Setelah itu kalian akan tahu siapa yang benar-benar berhak duduk di sini," ucapan Cristoph mengakhiri perjumpaan keluarga mereka hari ini. Ia pun turun dari pelatarannya dan bergegas keluar dari ruangan yang semakin memanas ini.

Semua ketegangan melebur sudah saat kepergian Cristoph. Mereka berhamburan keluar dari ruangan itu terkecuali Orion dan Mrs. Whitewood.

"Kau dengar Orion, kakek memihak kepadamu. Bukankah sebaiknya kau lebih bersemangat," ucap Mrs. Whitewood tiba-tiba.

"Sudah ku tegaskan, aku tidak berminat mengikuti kompetisi licik ini," bantah Orion. Ia berdiri dan bergegas pergi. Namun, ucapan Mrs. Whitewood selanjutnya menghentikan langkahnya.

"Baiklah, kalau itu maumu. Maka aku akan menjemputmu dari sekolah sains itu."

"Bisakah kau tak usah mencampuri urusan sekolahku dengan kompetisi yang sama sekali tak menarik ini," bantahnya sekali lagi tanpa menatap Mrs. Whitewood.

"Seperti yang kau tahu," jawab Mrs. Whitewood angkuh dan picik.

Sebenarnya satu-satunya alasan Mrs. Whitewood masih mempertahankan Orion di sekolah sains itu karena memang ia rasa Orion harus mengetahui isi perut sapi dan antah berantahnya. Dengan itu, ia harap Orion mendapatkan poin lebih dalam menarik simpati Cristoph.

Orion pergi dengan hati yang berkecamuk, emosinya kini sedang berada di puncak kepala. Ia tak habis pikir tentang seorang ibu yang menjadikan anaknya sebagai batu loncatan untuk merebut kekuasaan yang sama sekali tak abadi itu.

Kalau saja Orion melupakan rasa sayangnya kepada Mrs. Whitewood— bagaimanapun ia tetaplah ibunya— maka Orion akan pergi dari sarang ini secepatnya. Meninggalkan semuanya dan hidup bahagia sesuai keinginannya.
.
.
Sementara di tempat lain, dua orang lelaki yang sedikit tua dan dua orang lelaki yang umurnya sebaya dengan Orion tengah berbincang ria di suatu ruangan kerja.

Ya, lelaki yang sedikit tua tersebut adalah paman Orion, Jake dan Smith dan dua orang lelaki di sebelahnya tak lain adalah putra mereka, Jeremy dan Peter.

"Ku kira kakek tua itu sudah menyerah pada Danny, tapi dia tetap tidak memberi kita kesempatan. Kematian Danny sia-sia untuk kita," ucap Jake.

"Benar, kompetisi ini hanya untuk bermain-main dengan kita. Ada tidaknya kompetisi, Orion lah yang pasti duduk di kursi itu," Smith menimpali.

"Tapi, kita harus tetap berusaha. Setidaknya kakek masih mengadakan kompetisi, ia pasti meragukan Orion. Aku yakin kita akan memenangkannya, kudengar Orion tidak begitu tertarik dengan ini," usul Jeremy si putra tunggal Jake dengan senyuman licik.

"Baiklah, jika kakek memberikan sebuah permainan untuk kita, bukankah kita akan membuat permainan juga dalam permainan yang diciptakan kakek. Permainan yang seru dan bergairah?" sela Jeremy putra sulung Smith sambil berkonsentrasi pada balok jenga yang akan dia ambil di barisan paling bawah.

Jeremy menarik secara perlahan hingga setengah bagian sudah hampir keluar. Namun, menaranya terlihat goyang. Jeremy pun menariknya dengan cepat agar tekanan yang diberikan tidak terlalu keras yang bisa membuat menara itu roboh.

Prak

Sepertinya tarikan Jeremy terlalu bersemangat yang membuat balok tersebut melesat jauh. Jeremy menghela napas lega karena menaranya tetap utuh dan tidak runtuh meski awalnya sedikit goyah.

"Kau benar Jeremy," Smith mengambil balok yang tergeletak di dekatnya dan menaruhnya di atas menara Jenga yang dibangun Jeremy.

"Ayo kita mulai," usul Smith dengan seringaian khas yang membangkitkan kumis tebal nan hitam di atas mulutnya.

To be continued ...

.
.
.
.
.
Hello readers 🤗

Kali ini aku publish ceritanya agak pendek. Soalnya, aku pengen aja hehe ✌.
Jangan lupa voment ya, biar aku tambah semangat. Terimakasih.

Dandelion's promiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang