[A story about the future]
Lima lampu gantung kristal bergelayut kokoh di langit-langit, memantulkan cahaya kemilauan di setiap sisinya. Tak ada kegelapan temaram di rumah ini, semua perabotan mahal terlihat begitu nyata.
Seakan tak ingin ketinggalan untuk memberitahukan bahwa penghuninya merupakan seorang yang kaya raya, terpandang serta berkedudukan tinggi, piagam penghargaan dan lukisan kuno dari zaman rennaisanse pun saling berjejer beraturan di atas permukaan sebuah dinding berpahatkan awan dan bunga nan cantik yang dipesan langsung dari tanah Jawa yang termasyhur dengan budayanya itu.
Dan satu lagi yang menjadikan rumah ini terasa begitu mewah bak istana kerajaan adalah karena kehadiran sebuah tiara bertaburkan sebelas batu zamrud hijau tua colombia yang langka di atas sebuah bantal beludru merah. Sepertinya pemiliknya sengaja menaruh benda itu di tempat tamunya berlalu lalang.
Beberapa bulan lalu tersiar kabar di norkstime tentang pelelangan tiara putri Katharina Henckel yang dimenangkan oleh bangsawan kaya raya Itali dengan harga lebih dari seratus enam milyar, dan ternyata disinilah sekarang keberadaan mahkota itu yang langsung menarik minat seorang wanita cantik untuk menelitinya lebih dalam.
Wanita tersebut tahu betul tentang beredarnya kabar pelelangan itu karena dia pembaca setia koran norkstime, kolom bursa dan pelelangan adalah favoritnya. Maka tak dipungkiri lagi jika ia sangat antusias pada tiara itu sampai matanya tak beralih hampir beberapa menit. Sedangkan anak lelakinya hanya mengekor di belakang dengan ekspresi tidak tertarik sama sekali.
Dua orang kekar berseragam yang diketahui sebagai pelayan rumah ini juga sedari tadi terus memperhatikan mereka dari belakang, takut-takut tamunya melakukan hal-hal tak terduga pada benda-benda kesayangan sang empunya rumah.
Hingga suara langkah kaki yang menuruni tangga membuyarkan mereka dari aktivitasnya masing-masing. Seorang lelaki paruh baya bertubuh tinggi tegap dibalut oleh jaket bulu tebal semata kaki berjalan menghampiri mereka. Kulitnya kecoklatan terbakar sinar matahari, wajahnya keras dan kasar namun sorot mata hazelnya terlihat sangat berwibawa. Dialah sang raja dari rumah ini.
Berbalik keadaannya dari lelaki tersebut, keberadaan wanita muda cantik jelita yang berjalan di sebelahnya bagaikan air ditengah padang tandus. Ia berjalan dengan lemah gemulai bagai bulu kucing persia, tubuhnya sintal dan berkulit putih alami. Gaun krem tebal berenda yang dipakainya makin mendukung penampilannya sebagai putri dari raja rumah ini.
Mereka berdua memiliki perbedaan yang sangat mencolok kecuali alis coklatnya yang sama-sama menunjukkan ketegasan sekaligus kelihaian dalam berbisnis.
Kedua pelayan bertubuh besar tersebut segera membungkuk sopan dihadapan mereka berdua dan bergegas pergi entah kemana.
Wanita tadi segera menghampiri kedua penghuni rumah itu dan seketika membungkukkan tubuhnya memberi salam. Maksud tujuannya datang ke rumah mewah ini juga tidak kalah penting dari hanya meneliti mahkota itu.
"Oliver, teman bisnisku dari Italia." Sapa Mrs. Whitewood dengan lembut kepada Oliver—pemilik rumah ini.
Selain rumah megah ini, ia juga merupakan pemilik gudang yoghurt terbesar di Itali yang tengah melancong ke Oslo untuk mengembangkan bisnisnya. Terlalu lama berkecimpung di Norwegia membuatnya harus membawa anak serta istrinya ke sini dan membangun sebuah rumah mewah yang kini ditempati mereka bertiga. Kekayaannya tak terhitung jumlahnya, tanah berhektar-hektar, kebun, ladang gandum, dan perusahaan dengan mesin-mesin modern terhampar jelas disana-sini. Tak pelak dialah yang memenangkan pelelangan tiara itu.
"Rosaline bagaimana sahammu di Swiss, apa kita langsung saja membicarakannya?" Nampaknya si tuan rumah tidak ingin berbasa-basi.
"Tentu saja, aku sangat bersemangat untuk itu." Dan Mrs. Whitewood pun terlihat mengimbangi.
![](https://img.wattpad.com/cover/107208795-288-k569788.jpg)