Percayalah, Tuhan menggenggam semua doamu. Lalu, melepaskan satu persatu disaat yang paling tepat.
***
Sehun duduk di ranjangnya bersama Jongin. Ah, baru saja ia keluar dari Rumah Sakit bersama lelaki tan itu.
"Kau ingin makan?" Tanya Jongin.
Sehun agak canggung sebenarnya melihat kelakuan Jongin yang tiba-tiba perhatian seperti ini.
Ia hanya mengangguk sebagai jawaban.
Dan Sehun melihat Jongin keluar kamarnya. Untuk membeli sesuatu, mungkin?
Ah, entahlah.
Namja milky skin itu menidurkan tubuhnya di ranjang mereka. Maksudnya ia dan Jongin.
Tidak Sehun pungkiri, bahwa sebenarnya ia senang bila Jongin berubah.
Tentu saja.
Siapa yang tidak senang jika diperhatikan oleh orang yang selama ini selalu mengabaikanmu, hm?
Tapi---sebaiknya Sehun jangan terlalu merasa terbang. Ia takut bila nantinya ia akan jatuh.
Dan itu sakit.
Sehun memang sering jatuh berkali-kali pada harapan yang semu. Tapi, ia yakin bahwa melihat Jongin kembali dingin disaat ia sudah nyaman, itu akan lebih dari sekedar sakit.
Aku hanya mencintai Kyungsoo.
Ia masih ingat kata-kata Jongin waktu itu dengan jelas.
Kau memang pengganggu Sehun. Fikirnya.
Ia sangat merasa bersalah jika begini.
Drrt... drrt... drrt...
Sehun merogoh sakunya, berniat mengambil handphone.
Baekhyun's Message
Baekhyun
Kau sudah pulang? Nanti siang, aku akan datang ke rumahmu. Jangan lupa minum obatmu, bayi besar. :))Sehun tersenyum kecil. Baekhyun itu, sudah ia anggap sebagai kakak kandung sendiri.
"Pesan dari siapa sampai-sampai membuatmu tersenyum seperti itu?"
Sehun terlonjak kaget. Ia memandang Jongin yang tengah menyimpan semangkuk bubur dan segelas air di meja nakas.
Loh?
"Aku memasaknya. Maaf jika nanti keasinan atau bahkan kurang garam, ini pertama kalinya aku memasak bubur." Ujar Jongin sembari menggaruk tengkuknya kikuk.
Dan Sehun tersenyum. "Gumawo."
Dalam hati ia berfikir bahwa sepertinya ia melamun sangat lama tadi.
***
"Tekanan darahmu sudah normal kembali dan hari ini kau sudah bisa pulang." Dokter itu melepas jarum infus dari tangan sang pasien.
"Jangan lupa minum obatmu dan jangan banyak memakan makanan yang mengandung garam." Peringatnya.
Sang pasien tersenyum. "Terima kasih, Dokter."
"Sama-sama."
Lalu, lelaki bergelar Dokter itu keluar dari ruang rawat inap itu di dampingi oleh seorang perawat.
"Dok?"
"Kenapa, Yixing-sii?"
Sang Dokter menghentikan langkahnya, menatap perawat di sampingnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IGNORAMUS - KAIHUN
FanfictionKAIHUN ~ YAOI Aku layaknya orang bodoh yang mengharapkan hadirmu untukku The only things that I want is you But, we are like dominoes. I fall for you, you fall for another. Karya: @anitadesi11