[13] Kim? Or Oh?

1.6K 193 10
                                    

Izinkan aku untuk kembali masuk ke dalam hidupmu
Untuk sekali waktu saja
Untuk yang kedua kalinya.

Meski ku tak yakin, apakah kepusanku kali ini benar. Atau mungkin salah lagi?

***

Sehun mungkin memang hamba yang penuh dengan dosa. Ia telah merusak rumah tangga orang lain. Ia telah membangkang pada sosok lelaki yang sudah mengurusnya sejak kecil dengan penuh kasih.

Itukah sebabnya Tuhan menghukumnya dengan cara seperti ini?

Bagi Sehun, hukumannya sangat kejam. Saking kejamnya, ia bahkan sesak hanya untuk bernafas saja.

Jongin melupakannya. Sehun awalnya menyangka bahwa itu semua adalah lelucon. Kebohongan Jongin untuk membuatnya menjauh.

Tapi, setelah ia bertanya pada Baekhyun-tentunya lewat telepon-Sehun benar-benar merasa menjadi pendosa yang sangat besar.

Kyungsoo meninggal.

Sehun yakin itu terjadi karena namja bermata bulat itu tahu tentang hubungannya dengan Jongin.

Merasa bersalah?

Sehun merasa lebih dari itu. Dadanya sesak. Sakit. Menyakitkan kala mengetahui sesuatu yang bahkan ia tak ingin hal itu terjadi.

Ia sudah berniat merelakan Jongin untuk Kyungsoo. Sungguh. Meski pada dasarnya, sebenarnya Sehun tidak ada hak untuk merelakan hal yang pada awalnya memang bukanlah miliknya.

Sehun berniat untuk mengembalikan apa yang Kyungsoo miliki. Apa yang sudah ia rebut.

Kenapa juga dulu ia harus memaksa lelaki tan itu untuk menikah dengannya. Ia tidak menyangka bahwa perbuatannya akan membuat Kyunngsoo pergi meninggalkan Jongin.

Cairan bening itu terus saja merembes dari matanya. Apa yang harus Sehun lakukan sekarang?

Kyungsoo pasti membencinya. Sangat membencinya.

Sehun lebih baik dihina bahkan dihujat---disiksa juga tidak papa untuk menerima kemarahan Kyungsoo. Jangan seperti ini.

Sehun bahkan belum mengucapkan kata 'maaf' padanya. Sehun bahkan belum sempat memohon ampun pada Kyungsoo.

Kenapa Tuhan mengambilnya dengan sangat cepat?

Kenapa Jongin melupakannya?

Sehun mengusap wajahnya kasar. "Mianhae---hks---mianhae---" Liquid itu terus saja menetes disaat ia berusaha untuk menahannya agar tidak keluar.

Sehun menepuk dadanya berulang kali. Matanya terus saja memanas.

Ia benar-benar pendosa yang besar!

"Sehun-ah, kau kenapa?" Seungri bertanya khawatir. Baru saja ia berniat untuk menjemput sepupunya itu ke kantor dan melihat Sehun sedang dalam keadaan mengkhawatirkan.

Maksudnya, namja manis itu menangis. Matanya bengkak, nafasnya tak beraturan, hal itu membuat Seungri dilanda khawatir berlebih.

"Ada apa, eoh?"

Sehun tak menjawab. Ia masih saja menangis. "Mianhae--hks---mianhae---"

Seungri berusaha menenangkan Sehun dengan cara memeluk dan mengelus punggung namja itu lembut. "Tenanglah."

IGNORAMUS - KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang