Senja
mengajari kita menerima sebuah perpisahan
dengan jaminan pertemuan yang hangat pada esok hari.***
"Hyung?"
Luhan tersentak. "Ya, Tao?"
Tao tersenyum. "Jangan terus malamun, hyung. Tak baik." Peringatnya.
Luhan menggaruk tengkuknya. "Ah, ya." Jawabnya pelan.
Tao tersenyum lagi. "Ini, minumlah." Ujarnya sembari menyodorkan beberapa kapsul ke depan Luhan.
Yang dibalas helaan nafas berat oleh namja bermata rusa itu.
"Bisa ku lewat saja minum obatnya sehari ini saja, Tao? Aku bosan." Keluhnya.
Tao menggeleng. "Tak bisa, hyung. Sekarang, ayo minum."
Luhan dengan terpaksa mengambil obat di tangan Tao dan meminumnya sekali telan.
Hidupnya memang menyedihkan.
Apalagi sekarang, orang yang sangat ia kasihi, sudah sangat jauh dari jangkauannya. Ia sudah menemukan kehidupan baru. Dan memilih untuk meninggalkan Luhan seorang dengan kenangan indah dahulu.
Memilih untuk pergi dari zona yang Luhan buat agar Sehun tetap akan bersamanya.
"Nah, begitu hyung." Ujar Tao saat obat itu sudah tertelan habis.
Luhan hanya tersenyum tipis.
Tapi, setidaknya ada seseorang yang peduli padanya tak peduli apapun.
Tao.
Luhan merasa rambutnya diacak pelan.
Luhan mendesis. "Kurang ajar, kau." Serunya.
Tao terkekeh. "Rambutmu halus. Aku suka." Jawabnya.
Yang membuat Luhan memalingkan wajahnya dengan deheman pelan.
***
"Eomma?" Panggil Jongin ketika sang Ibu berjalan ke arah tangga.
Ny Kim berhenti melangkah. "Pergilah."
"Ku mohon" Lirih Jongin.
"Kau tahu, pilihan ini berat untukku." Ujar Ny Kim.
Sehun semakin menunduk sedih.
Sepertinya, takkan ada harapan bagi kisah cintanya dan Jongin.
"Eomma tahu, aku pun merasakan hal yang sama." Ujar Jongin.
Jongin menatap Sehun dan mengangkat dagu namja milky skin itu sehingga Sehun mendongkak.
"Kehilangan Kyungsoo adalah hal yang berat bagiku. Dia isteriku, eomma. Aku yang paling terluka atas hal ini." Ujarnya lirih.
Tanpa suara, air mata jatuh dari pipi Sehun.
Ini semua salahnya.
Jongin terluka karena salahnya.
Ny Kim berbalik dan menemukan Jongin yang tengah menghapus air mata Sehun dengan kedua ibu jarinya.
Hatinya berdesir.
"Tapi, eomma." Jongin kali ini menatap sang Ibu yang tengah menatapnya dengan mata basah.
"Semalam, Kyungsoo datang." Ujarnya.
"Dia sangat cantik, tapi aku sangat sedih ketika melihat ke dalam matanya." Jongin merasa dadanya kian menyesak.
"Kyungsoo tersenyum, eomma." Lirih Jongin.
![](https://img.wattpad.com/cover/111045149-288-k168841.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IGNORAMUS - KAIHUN
Hayran KurguKAIHUN ~ YAOI Aku layaknya orang bodoh yang mengharapkan hadirmu untukku The only things that I want is you But, we are like dominoes. I fall for you, you fall for another. Karya: @anitadesi11