Setia itu mahal, maka dari itu setia tidak bisa dilakukan oleh orang murahan. Right?
***
Baekhyun melotot kaget kala melihat siapa yang sedang berada di depannya saat ini.
"Sehun?"
Sehun tersenyum. "Hai, Baek."
Dan Baekhyun menarik Sehun menuju ruang kerjanya. Ruang manager.
"Kau bekerja disini lagi?"
Sehun mengangguk. "Hm."
Baekhyun melotot. "Wae? Kenapa kau bekerja disini lagi? Sehun, Jongin---"
"Aku tahu dia amnesia, Baek. Oleh karena itu, aku harus membuatnya mengingat tentang apa yang sudah kita lak---"
"Sehun." Baekhyun memandang Sehun sendu.
"Kenapa kau seperti ini?"
Sehun menghela nafas. "Lalu, aku harus bagaimana, eoh? Diam saja disaat hanya aku sendiri yang mengingat? Diam saja disaat dia sedikitpun tidak mengenalku? Aku sakit, Baek. Hatiku---" Sehun tak bisa melanjutkan kata-katanya disaat matanya memanas.
Baekhyun menghela nafas. Ia memeluk tubuh ringkih Sehun.
"Baiklah, aku akan mendukungmu. Tapi, aku tak ingin kau terus-terusan terluka. Jika dia masih saja menyakitimu bahkan disaat ia hilang ingatan, aku takkan pernah membiarkanmu kembali dekat dengannya."
***
Mereka bilang, ini perusahaan yang ia pimpin.
Jongin sedikit membungkuk pada seluruh karyawan yang berada disana. Yang memberi hormat padanya.
Di sampingnya, Jongdae---mereka bilang namja itu adalah sekretarisnya---memberitahukannya segala sesuatu tentang perusahaan ini.
Jongdae mengajaknya berkeliling ke seluruh penjuru perusahaan. Dan disaat ia sampai di depan ruang manager----dimana kacanya transparan.
Jongin melihat seorang namja manis yang tengah serius mengetik sesuatu di keyboard dengan mata menatap layar monitor.
Entah kenapa, jantungnya merasa berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Siapa dia, Jongdae?"
Jongdae melihat ke arah yang ditunjuk Direkturnya. "Ah, itu Oh Sehun, sajangnim. Dia bagian manager di perusahaan ini."
Jongin mengangguk. Oh Sehun, ya? Yang meneleponnya kemarin?
Jadi, namja itu bekerja di sini. Ini menarik.
***
Saat waktu istirahat, Sehun dikejutkan dengan dirinya yang dipanggil Direkturnya untuk datang ke ruangannya.
Maksudnya, Jongin. Namja itu menyuruh Sehun ke ruangannya.
Dengan langkah gelisah, Sehun berjalan menuju ruangan serba putih dan hitamitu. Jantungnya berdetak tak karuan.
Jongin memanggilnya?
Ya Tuhan. Kenapa Sehun sekacau ini hanya karena hal sepele seperti ini?
Mana mungkin ingatan Jongin sudah kembali, kan?

KAMU SEDANG MEMBACA
IGNORAMUS - KAIHUN
FanfictionKAIHUN ~ YAOI Aku layaknya orang bodoh yang mengharapkan hadirmu untukku The only things that I want is you But, we are like dominoes. I fall for you, you fall for another. Karya: @anitadesi11