[11] Fracas

1.5K 209 19
                                    

Nyatanya memang benar, bahwa yang paling berusahalah yang paling sering terluka.

***

Yang Jongin ingat, saat itu ia baru saja membuka pintu rumahnya dan seseorang mengguyur wajahnya dengan seember air.

"Yaa, apa yang kau lakukan?" Serunya kaget. Isterinya baru saja mengguyurnya dengan sangat tak sopan.

Kyungsoo berdecih. "Yaa, Kim Jongin. Kau tega sekali membohongiku, eoh?"

"Membohongi apa? Dan Kyungsoo, kau tak seharusnya memperlakukan suamimu seperti ini!"

"Oh begitu. Lalu? Apa yang harus kulakukan pada seorang suami yang malah menikahi orang lain dan berkhianat pada isterinya sendiri?"

Deg

Jongin terdiam membantu. Kyungsoo tahu?

"Kyungsoo, apa maksudmu? Kau menuduhku?"

"Yaa. Kenapa? Kau tidak ingin ku tuduh? Ah. Benar! Kau kan sudah lama menikah dengannya, benar? Dasar penghianat kau, Jongin!"

Plakk

Jongin meraba pipinya yang baru saja di tampar Kyungsoo.

"Aku membencimu!"

Dan---Brakk!

Pintu rumah itu dibuka kasar oleh Kyungsoo yang berjalan keluar.

Jongin berlari menyusul isterinya. Tidak! Ia tidak ingin Kyungsoo pergi.

"Kyungsoo, dengarkan aku!"

Kyungsoo menepis tangan Jongin pada kedua pundaknya. "Apa lagi, hah?"

"Aku---maafkan aku, Kyungsoo. Sebenarnya---"

"Maaf? APA KATA MAAF CUKUP UNTUK MENGEMBALIKAN SEMUANYA, HAH?!"

"Sayang, aku---"

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu. Aku muak!"

"Kyungsoo-ya, aku tidak bermaksud untuk mengkhianatimu. Kau tahu, aku terpaksa menikah dengannya. Dia telah menyelamatkan hidupku."

Mendengarnya, Kyungsoo mendengus. "Tapi kau telah membuat hatiku patah, Jongin. Hubungan kita sudah hancur. Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Apa sebaiknya kita cerai?"

Jongin menggeleng. "Tidak!"

Kyungsoo tertawa. "Tidak? Hah. Aku sangat muak. Aku ingin kita cerai!"

Rahang Jongin mengeras. "Ku bilang tidak ya tidak!"

"AKU TAK PEDULI!"

PLAKKK

Jongin menatap tangannya nanar. "K-kyungsoo-ya, maaf---"

"AKU MEMBENCIMU, KIM JONGIN!"

Kyungsoo berlari menuju mobilnya. Menghidupkan mobil itu. Jongin ikut masuk.

"Keluar!"

"Tidak."

"Keluar?!" Titah Kyungsoo lagi.

"Tidak. Sayang, maafkan aku---"

"KUBILANG KELUAR!"

"Kyungsoo-yaa---"

Kyungsoo menghidupkan mobilnya. "Baik, sekarang kita ke pengadilan. Lebih bagus jika hari ini kita bercerai."

Mata Jongin membulat. Ia berusaha menghentikan Kyungsoo men-gas-mobil yang mereka tumpangi.

"Kyungsoo-ya, kita bisa bicarakan baik-baik."

Kyungsoo tak menjawab. Ia fokus melihat jalan dengan nafas memburu. Dipenuhi amarah.

IGNORAMUS - KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang