[21] Shock

1.6K 182 21
                                    

Dia sudah mematahkan hatimu berulang kali.
Dan kamu masih saja mengharapkannya?
Ignoramus!

***

Setelah beberapa saat Sehun terdiam di ruang rawat itu. Namja milky skin itu mulai keluar, berniat untuk pulang.

Dan ketika dirinya membuka pintu, dadanya tiba-tiba sakit saat melihat orang terkasihnya masih tertunduk di lantai marmer dingin di depan ruang inapnya.

Jongin---lelaki tan itu masih saja menunduk.

Seakan menyesal akan hal yang sudah terjadi di masa lalu.

Sehun tersenyum miris. Jelas saja Jongin menyesal. Sehun bahkan sudah tak terkejut lagi.

Hanya saja, kenapa hatinya masih saja sakit?

Sehun sedikit memundurkan langkahnya saat Jongin berdiri dan melangkah mendekatinya.

"Kau ingin pulang?" Tanya lelaki itu lembut.

Dahi Sehun mengerenyit. Kenapa Jongin bertanya selembut ini? Ini aneh, sungguh.

Dan Sehun lebih aneh lagi saat merasa tangan lelaki tan itu malah menggenggam tangannya.

Sangat lembut. Maksudnya, Jongin tak pernah menggenggam tangannya selembut ini sebelumnya.

"Maafkan aku, Sehun. Mungkin, selama kita menikah, aku tak pernah menjadi suami yang baik. Tapi, mulai sekarang aku akan berubah."

Deg

Mata Sehun memanas kembali. Apa Jongin memberinya harapan lalu nanti ia akan dijatuhkan?

"Bantu aku untuk berubah, Sehun. Meski sekarang aku belum mencintaimu, bantu aku untuk menjadi suami yang baik."

Deg

Sehun sungguh tak bisa untuk tidak berkedip saat melihat senyuman tulus yang dilayangkan Jongin padanya.

"Mari buka lembaran baru, Sehun. Mari kita hidup bahagia." Ujar Jongin.

Tanpa menyadari bahwa sedari tadi ada yang melihat gerak-gerik mereka berdua.

Orang itu---Kris.

Lelaki itu menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Great! Jongin selingkuh? Dan parahnya mereka sudah menikah?" Gumamnya dengan nada syok.

***

Tak pernah terbayangkan oleh Sehun bahwa hari ini akan terjadi.

Jongin membawanya untuk menemui kedua orang tua lelaki tan itu.

"Tunggu!" Sehun melepas tangan Jongin yang memegang tangannya saat tiba di depan pintu rumah suaminya itu.

"Kenapa?"

Sehun menggigit bibirnya gugup. Ia takut akan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti. Saat kedua orang tua Jongin tahu bahwa puteranya sudah menikah lagi setahun lalu. Parahnya, tidak memberitahu mereka dan menikah tanpa izin Kyungsoo.

"Ehm, a-aku---"

"Ada aku." Ujar Jongin.

"Ada aku yang bisa menjadi pelindungmu sekarang, Sehun. Aku yang akan menerima akibatnya jika mereka marah. Aku yang akan menanggung semua dosa."

Sehun menggeleng. Di sini, dalam hubungan ini. Dirinyalah yang paling salah.

Sehun adalah orang yang pantas dimarahi, yang pantas menanggung dosa.

"Tapi---"

"Atau kau ingin aku berubah fikiran dan hubungan kita berakhir di atas kertas?"

Sehun reflex menggeleng. Gila saja!

Mana mungkin ia menyerah di saat ia akan menang.

"Tidak!" Jawab Sehun.

Jongin tersenyum kecil. "Kau terlihat sangat mencintaiku, Sehun. Aku senang."

Jongin menggenggam lembut tangan Sehun lagi dan membuka pintu rumahnya.

Sehun mengikuti kemana Jongin membawanya. Sampai, mereka berhenti di ruang tamu.

Di sana, Sehun melihat empat orang paruh baya dan---Luhan.

Sehun melihat Jongin yang ternyata, pelipis lelaki itu dipenuhi banyak keringat.

"Jongin? Dia siapa? Kenapa kalian berpegangan tangan?" Tanya seorang wanita paruh baya dengan nada heran.

Jongin menghela nafas dan berkata. "Aku meminta maaf yang sebesar-besarnya pada keluargaku dan mendiang isteriku."

"Maksudmu?"

Jongin mengangkat tangan Sehun tangannya yang saling menggenggam itu dan berkata.

"Aku sudah menikahinya setahun lalu. Tanpa izin Kyungsoo. Maaf."

Dan Sehun merasa tangannya mati rasa saat wanita paruh baya tadi menghempaskan tangannya pada genggaman Jongin.

Plakkk

Dan pipinya di tampar keras.

Jongin terhenyak. "Eomma!"

"Kau siapa, huh? Pelacur dari mana kau? Kenapa kau membuat puteraku menjadi lelaki brengsek, hah?!"

Sehun tertunduk tak berani menatap ke sekeliling.

Sekeliling yang sedang menatapnya seakan dirinya itu adalah sesosok sampah yang layak untuk di buang.

"Eomma, aku---"

Sreet

Kerah kemeja Jongin ditarik paksa Luhan. Dan dengan mata memerah, lelaki bermata rusa itu berkata.

"Bajingan!"

***

-To be continued-

Maaf jarang update. 😔😅😂 Tugas menumpuk sangat. 😭😭😭

Ada yang masih mau lanjut gak, nih? 😊😊😊

Voment 😘😘😘

IGNORAMUS - KAIHUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang