Happy Reading :)1 Tahun yang Lalu.
Bola matanya terfokus pada satu titik dimana ia tak pernah lengah sedikitpun memperhatikan cowok berbaju biru disana. Cowok dengan jambul khasnya, senyum manisnya dan postur tubuhnya yang tinggi.
Sudah 1 jam Kirana masih setia melihat Alvaro, cowok berbaju biru itu bermain basket dari kejauhan, dilubuk hatinya terdalam Ingin sekali ia menghampiri cowok itu sambil memberikannya sebotol air mineral. Namun, iya tak memiliki nyali yang besar untuk melakukan semua itu, sudah bisa melihat dari jauh pun baginya itu merupakan suatu kebahagiaan.
"Udah sore, pulang yuk?" Ucap Dina disela-sela keheningan.
Kirana menoleh. "Dia belum selesai Din, kalau kamu mau pulang, duluan aja ya, makasih udah nungguin aku" ia tersenyum singkat.
"Yaudah Ra gue tungguin nih, tapi gue kesana dulu ya, gue pengen liat anak Taekwondo" Ucap Dina sambil mengedipkan sebelah matanya, Kirana tau pasti maksud dari kelakuan sahabatnya itu.
"Kali aja ada cogan buat gue bawa balik ke rumah" lanjutnya lagi sambil menahan tawa.
Kirana hanya tersenyum mendengar ucapan Dina yang tak henti-hentinya memikirkan pria tampan, setelah dirasa Dina sudah tidak berada disisinya lagi, Kirana melanjutkan aktifitasnya. Tiba-tiba ada seseorang yang mencuri perhatiannya, sontak matanya terfokus pada sosok gadis yang membawa air mineral dan handuk ditangannya, yaa Kirana sepertinya tau siapa gadis itu. Sinta namanya, seluruh siswa di SMA ini pun tahu jika Sinta memang sudah menyukai Alvaro sejak satu tahun lalu.
Kirana masih memperhatikan keduanya, kali ini Sinta memberikan handuknya, membiarkan Alvaro untuk mengelapnya sendiri, tak lupa Sinta memberikan air mineral, dan Alvaro pun dengan senang hati meminumnya sampai habis tak tersisa, yaa tak tersisa.
Kali ini Alvaro tersenyum pada Sinta, begitu juga Sinta, sungguh seperti pasangan romantis mereka. Tak tahan dengan pemandangan yang memuakkan Kirana membalikkan tubuhnya hendak pergi menyusul Dina.
"Mana mungkin Alvaro bisa suka sama aku?Sinta lebih baik dariku, dan aku? Tidak ada apa-apanya"
"Kuy pulang? Gak betah gue disana, cogan nya kakak kelas semua dan Lo tau? Mereka udah punya cewek semua, gak ada kesempatan buat gue" Ucap Dina pasrah, niatnya yang ingin membawa cogan kerumahnya, namun kandas ditengah jalan.
Kirana tersenyum sambil memukul pelan lengan Dina. "Udah yuk?"
"Alvaro udah selesai mainnya?" Tanya Dina tiba-tiba.
Kirana menghela nafas sejenak. "Entahlah, disana ada Sinta aku gak mau liat adegan yang berbahaya"
Dina tertawa terbahak-bahak, menertawai Kirana yang bersikap jealous . "Lo kira Alvaro kuda lumping? Debus? Gak mana mungkin ada adegan berbahaya Bhahahak"
Kirana tersenyum tipis. "Maksudku bukan itu, ya you know lah, arghhh udah Ah" Kirana berdecak sebal karena ucapan Dina yang memancingnya untuk berkata kasur, Eh kasar.
"Sinta suka sama Alvaro beda setaun kan sama Lo? Ya wajar lah dia di notice nya sekarang, berdoa aja mereka jangan sampe jadian!"
"Hushh jangan gitu, kalau Alvaro bahagia aku ikhlas kok"
Dina mengernyit. "Ikhlas pala Lo peang hah? Mulut Lo bilang ikhlas nah Hati? Say No!" Cibirnya.
Kirana tersenyum tipis, ia heran dengan Dina jika berbicara selalu benar, Eh. "Kalau ngomong suka bener deh"
Dina mengedipkan sebelah matanya. "Makanya gue itu orangnya jarang bohong, kalau gue suka bilang Ya kalau gak ya enggak Ra, gue gak mau bohong sama hati gue"
"Paling kalau kepepet baru gue bohong, misal ya? Bunda gue nanya udah belajar belom? Gue selalu bilang Udah, padahal dari tadi gue cuma buka buku-bukunya aja gak dibaca sama sekali bhakakakak" jujurnya.
Kirana menggelengkan kepalanya. "Dasar!"
Ditengah-tengah perbincangan antara Kirana dan Dina, Alvaro berjalan melewati mereka berdua, yaa Alvaro dan Sinta berjalan berdampingan, diselingi tawa satu sama lain, entah apa yang tengah mereka bicarakan, Namun pemandangan ini hanya membuat Kirana harus menambah ektra Sabarnya.
"Gue gak yakin kalau mereka gak jadian" Ucap Dina pelan.
Kirana masih terdiam menatap Alvaro dan Sinta tentunya. "Sabar beb, berdoa aja jangan sampe omongan gue bener kali ini" lanjut Dina, namun sedari tadi Kirana hanya diam tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
"Lo pulang bareng gue?" Tanya Alvaro diseberang sana.
Sinta tersenyum hendak menolak Penawaran Alvaro. "Gak, aku bawa motor ehehe"
"Yaudah gue duluan Ya, hati-hati dijalan Ta, see ya!" Alvaro memberikan senyuman termanis untuk Sinta, dan tak lupa Alvaro menggenggam tangan Sinta singkat! dan Kirana melihat itu, bukan tayangan ulang, namun Live Live Live !!!!! .
Dina membulatkan matanya, menoleh kearah Kirana, memperhatikan kondisi Kirana apakah temannya ini butuh bantuan Oxigen atau tidak? Karena yang tengah mereka saksikan cukup berbahaya. "Omg!!! Gak tahan gue liat senyuman Alvaro, itu pegang-pegang apa maksudnya???? Ra Lo butuh oksigen gak? Atau butuh minum? Katakan apa yang Lo butuhkan sekarang Ra?" Ucap Dina heboh.
Namun Kirana hanya diam, diam, diam tapi nyesek banget asli! Bagaimana tidak nyesek? Kalau kalian tidak percaya Kirana, kalian bisa praktikan nanti. "Pulang Din, pulang!"
***
Love you gengs💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
Teen FictionIni adalah kisah kita, kisah kau dan aku... Kisah sederhana namun berharga disetiap detik yang ku lalui denganmu. (Alvaro and Kirana) Book-1 (Akan direvisi jika sudah tamat) Copyright©2017 by Russwdy