"Ketika persahabatan menjadi taruhannya"
Perasaan gelisah muncul dihati Alvaro saat ini, hari ini ia berencana untuk mengutarakan seluruh isi hatinya pada Kirana, namun ia tidak tau caranya untuk menyatakan bahwa ia menyukai gadis itu.
Keringat mulai bercucuran didahinya, jantungnya pun berdebar begitu cepat dari biasanya seakan akan hari ini adalah ujian nasional yang akan menentukan masa depannya saja.Mengungkapkan seluruh isi hati pada seorang gadis menurutnya tidak mudah, ia harus menguatkan hatinya entah siapa yang tau resiko yang akan ia dapat, opsi pertama ia akan diterima, namun tak menutup kemungkinan opsi kedua pun mungkin akan ia terima, ditolak dan membuat hatinya harus cukup kuat untuk menerimanya.
Melihat salah satu temannya terlihat gelisah, Adit pun akhirnya menanyakan keadaan Alvaro. "Eh buset nih anak kenapa keringetan ya? Padahal disini pake AC?" Tanya Adit penasaran.
"Apaan sih?" Ucap Alvaro datar.
"Lo kenapa? Cerita sama kita" Ucap Alvin lembut.
Alvaro menghela nafas, menggaruk tengkuknya kasar. "Gue mau nembak cewek gengs" ucapnya pasrah.
"Whattttt????" ketiga cowok itu pun sukses membulatkan matanya.
"Hufffttt" Alvaro menghela nafas, sambil membenamkan wajahnya di meja kantin.
"Si Kir..rr ..rana? Gak salah? Gak nyesel? Atau lo udah gak waras?" Ucap Arif tak terima jika cewek cupu itu menjadi kekasih Alvaro.
Alvaro menatap tajam Arif "kenapa? lo punya masalah sama dia? Seenak jidat lu bilang kek gitu? Kalo gue suka dia kenapa?" Ucap Alvaro mulai emosi, Seakan akan tidak terima dengan perkataan Arif.
"Lo kok nyolot sih? Yaudah Al kalau Lo benci sama gue bilang sekarang!" Ucap Arif tak kalah emosi, karena tak tahan lagi dengan sikap Alvaro, ia pun berjalan meninggalkan teman temannya namun niatnya dicegah oleh Alvin.
"Lah ko pada gini sih? Gue gak habis pikir sama kalian, kelakuan masih kaya bocah? Gak punya otak hah? Kita ini sahabat kenapa kalian bisa berantem gara-gara hal sepele ini, dan herannya kenapa gara-gara cewek cupu itu?" Ucap Alvin tak tahan lagi dengan sikap teman-temannya ini.
Tak terima dengan perkataan Alvin tentang cewek cupu Alvaro pun membalas perkataan Alvin. "Dan gue juga gak habis pikir sama lo, lo udah gue anggap abang gue sendiri, lo udah gue anggap sahabat gue, gue peduli sama lo, kenapa lo bisa ngehina seorang cewek dengan kata Cupu? Apa Lo udah ngerasa diri lu itu sempurna?" Ucap Alvaro dengan nada yang hampir teriak, ia tak dapat menahan emosi kali ini.
Sadar dengan kondisi kantin yang tidak kondusif karena perdebatan antara kumpulan the most wanted, para siswa dikantin pun yang awalnya ribut menjadi hening seketika, mereka pun kaget melihat ke4 sahabat itu sedang berdebat. Entah apa yang sedang mereka perdebatan, yang mereka tahu keempat cowok itu sangat jarang adu mulut.
"Al, vin, rif udahlah kita ini sahabat kenapa masalah ini diperpanjang? Udahlah lupain" Ucap Adit yang mencoba menenangkan ke 3 sahabatnya itu.
"Udahlah, kalian semua emang hebat sampe bisanya ngehina orang " cibir Alvaro, ia pun keluar kantin meninggalkan Alvin, Arif dan Adit.
Alvaro terus berjalan mengintari lapangan sekolah, ia tak tau tempat mana yang akan ia tuju. Otaknya tak bisa berfungsi dengan baik hingga ia berjalanpun seperti orang yang sedang mabuk, penampilannya acak acakan dan seperti orang tidak waras.
Namun ditengah perjalanan ia berhenti sejenak, seakan akan sesuatu hal terlintas dipikirannya.
"IPA 2" hanya itu yang ada dipikiran Alvaro kali ini, IPA 2 yakni adalah kelas kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
Teen FictionIni adalah kisah kita, kisah kau dan aku... Kisah sederhana namun berharga disetiap detik yang ku lalui denganmu. (Alvaro and Kirana) Book-1 (Akan direvisi jika sudah tamat) Copyright©2017 by Russwdy