Masih ku pertanyaan pada diriku, ini nyata atau hanya ilusi semata.
Tangannya menggenggam erat jari jemariku.
Tersenyum tulus padaku
Mataku tak mampu menyembunyikan betapa bahagianya aku.
Yang kini bisa menyatakan pada semesta bahwa dia adalah milikku.5 tahun kemudian.
Angin pantai membelai lembut rambut seorang gadis yang tengah duduk ditepian, menatap lurus kearah lautan dan menampakkan senyum tanpa keraguan. Ia tak henti-hentinya tersenyum, membayangkan setiap detik kebersamaan dirinya dan pria yang beberapa hari lagi akan resmi menjadi pendamping hidupnya.
Ia menyesap teh Matcha-nya, tersenyum disela-sela teh itu masuk kedalam mulutnya. Ia terkekeh pelan. "Kenapa aku bisa suka sama teh ini ya?" Ucapnya sambil menatap cangkir teh Matcha itu.
Dretttt dretttt
Ponselnya bergetar tiba-tiba, sontak Kirana menyambar benda pipih itu didalam sakunya.
"Iya Bu?"
"Kamu dimana? Udah sore, gak baik calon pengantin keluyuran begitu"
"Hehe iya Bu, Kirana pulang sekarang ya"
"Iya, ibu tunggu!"
***
Laras menatap haru anak semata wayangnya, tak rela jika beberapa hari lagi ia harus melepaskan gadis kecilnya. Laras membelai lembut rambut Kirana, tersenyum sambil meneteskan air matanya. Ia masih tak percaya jika Kirana telah tumbuh dewasa, dan beberapa hari lagi gadis kecilnya telah resmi menjadi seorang istri.Kirana menggenggam pergelangan Laras, berharap dapat menghilangkan air mata disana dan menciptakan sebuah senyuman bahagia. "Terimakasih Ibu" tak lupa ia ulaskan senyum termanis untuk Laras.
Laras membalas senyuman Kirana. Sontak Kirana langsung berhambur memeluk tubuh Laras erat. "Ibu sayang kamu nak, jadi istri yang baik untuk Suamimu, mertuamu nak. Ibu ingin semua orang menyayangimu, ibu ingin kamu bahagia nak" Laras tak sanggup lagi jika harus menahan air matanya saat ini. Ia begitu bahagia melihat anaknya bahagia.
Kirana menyeka pelan air matanya, sesekali ia menghapus air mata Laras juga, ia tak mau melihat air itu dari mata laras. "Doakan Kirana Bu" ucapnya tak lupa menyunggingkan senyum termanis nya.
Kirana melepaskan pelukannya perlahan, seakan sesuatu terlintas dipikirannya. "Kita lebih baik pergi sekarang Bu, Kirana ingin menemui Ayah" ucapnya.
Laras tersenyum, ia hampir saja melupakan sesuatu yang sangat penting. "Ayo!" Laras menggenggam pergelangan tangan Kirana erat.
•••
"Assalamualaikum Ayah, Kirana datang, Kirana rindu Ayah, ayah apa kabar?" Gadis itu meletakan buket bunga yang sedaritadi ia genggam.
"Bahagia selalu kan disana?, Kirana juga gak berhenti doain ayah, Kirana ingin suatu hari nanti bertemu ayah kembali, memeluk tubuh ayah, merasakan hangatnya kasih sayang Ayah, seperti dulu, ayah ingat? Dulu ayah selalu jagain Kirana, mendampingi Kirana saat pertama kali masuk sekolah..." Kirana menyeka gusar air mata yang sedaritadi menutup Indra penglihatan nya.
Ia menghembuskan nafasnya pelan. "Dan sekarang, Kirana ingin meminta doa dari Ayah, besok Alvaro, pria pilihan Kirana akan menikahi Kirana, Dia sangat baik Yah, sosoknya mengingatkan Kirana pada Ayah, Kiran.. Kirana mohon doa restu dari Ayah, doakan Kirana yah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us
Teen FictionIni adalah kisah kita, kisah kau dan aku... Kisah sederhana namun berharga disetiap detik yang ku lalui denganmu. (Alvaro and Kirana) Book-1 (Akan direvisi jika sudah tamat) Copyright©2017 by Russwdy