29.💙 (Stuck in the Moment)

2.5K 145 9
                                    

-But everything we have is stuck in the moment, And there's nothing my heart can do, To fight with time and space-

Justin Bieber- Stuck in the moment

 
Alunan musik yang tak sengaja ia dengar didalam Bis, membuatnya terpejam sejenak, seakan menikmati setiap melodi musik yang masuk kedalam telinganya.

Ia bersenandung pelan.

I wish we had another time....

I wish we had another place....

Cause everything we did, And everything we have is stuck in the moment...

"Gue kangen Lo....." Ucapnya lirih. Ingatan tentang Kirana masih belum sepenuhnya hilang, dan tak menutup kemungkinan ingatan itu akan berhasil muncul kembali, karena tak sempat ia selesaikan.

Ia menghela panjang, ia selalu terjebak dalam kenangan itu, ia tak dapat berbuat apa-apa jika kenangan itu kembali berputar diotaknya. Alvaro memukul kepalanya kasar seakan menyesali hal yang sudah terjadi.

"Percuma gue kaya gini, semuanya gak akan kembali lagi"

"Arghhh"

***

Seorang gadis tersenyum, mendapati Alvaro yang tengah berdiri didepan kantin. Alvaro melambaikan tangannya seakan memberi isyarat agar Megan mendekatinya.

"Kamu kenapa? Baik-baik aja?" Ucap Megan khawatir karena wajah Alvaro yang sedikit pucat.

Alvaro mengernyit, ia heran mengapa Megan bertanya itu karena seingatnya ia baik-baik saja sejak tadi. "Hah?Kenapa?"

Megan menyentuh kening Alvaro lembut, berusaha untuk memastikan keadaan pria itu.

Sontak Alvaro menepisnya kasar, Megan tersentak dengan perlakuan Alvaro padanya, karena tak biasanya Alvaro bersikap kasar padanya. "Kamu kasar banget sih!" Ucap Megan heran dengan perubahan sikap Alvaro.

Alvaro diam, mulutnya mendadak kelu, sejak awal ia ingin sekali berkata jujur bahwa dirinya memang tidak menyukai Megan, ia tak ingin lagi bersandiwara, berpura-pura menyukai seseorang, ia tidak sanggup lagi melakukan ini, ia menyerah! Ia sadar cara ini bukan solusi terbaik untuk melupakan Kirana.

"Kita butuh bicara!"

Megan mengangguk pelan, lalu  mengikuti Alvaro.

Alvaro menghentikan langkahnya tepat ditaman kampus. "Ada apa?" Tanya Megan to the point.

Alvaro menghela, ia berpikir sejenak bagaimana cara untuk memberitahu hal ini pada Megan, ia takut jika Megan akan terluka nantinya. "Apa Al? Katakan!" Ucap Megan tak sabar.

Alvaro menghela nafas panjang. "Hubungan kita cukup sampai disini! Maaf..."

Megan tersenyum, dan itu membuat Alvaro heran bukan main, mengapa Megan bisa tersenyum disaat ia memutuskan hubungannya, apakah Megan tidak terluka dengan ini?. "Gue gak bisa terus pura-pura, gue jujur sama Lo! Kalau dari awal gue gak pu...."

"Udah tau kok, Kamu emang dari awal hanya mengaggapku teman, aku sadar itu Al, dan aku tau kamu orang baik, kamu terus jaga aku dari Aaron" Megan kini menautkan jemarinya di sela-sela jari Alvaro, ia berharap kali ini Alvaro tidak melepaskan untuk terakhir kalinya. Ia mohon.

Megan menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan air mata agar tidak terjatuh disana. "Maafkan aku, gara-gara aku...."

Alvaro tersenyum, ia membalas genggaman Megan, lebih erat dari sebelumnya. "Liat mata gue!" Pinta Alvaro lembut.

Between UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang