Lay'POV.
hari ini aku benar benar sibuk, aku harus memberikan beberapa gerakan tambahan untuk anak anak murid yang ku didik, dan sekarang langit sudah sangat gelap bahkan sebagian teman teman ku yang mengajar dance disini pun sudah pulang kerumah masing-masing.
Aku masih harus menunggu selama 1 jam dulu dan setelah itu aku diperbolehkan pulang oleh atasan ku.
Terkadang aku kasihan melihat istriku dirumah yang selalu menungguku pulang hingga larut malam, tapi aku harus apa ini semua bukan keinginan ku dan aku pun ingin lebih lama menghabiskan waktu bersama dengannya.
Satu jam telah usai dan sekarang aku berada didalam mobilku yang akan membawaku untuk pulang kerumah.
Jarak antara tempatku mengajar ke rumah tidaklah terlalu jauh dan itu memungkinkan aku untuk sampai dirumah dengan cepat.
Sesampainya aku didepan rumah bertingkat 1 yang didominasi dengan warna abu abu bercampur putih ini aku membuka pagar dan menutupnya kembali, memasuki rumah dengan mengucapkan salam.
Aku tidak mendapatkan ayna dimanapun, dan aku menuju kamar kami dilantai 2.
Clek.
Aku melihat ayna yang tengah duduk didepan meja riasnya dengan ponsel digenggamannya.
Dia masih belum menyadari kehadiranku yang sudah berada disampingnya.
"Sayang"aku memeluknya dari samping dan itu sukses membuat ponselnya terjatuh kelantai.
" ish kamu ngagetin aku aja si"omelnya lalu mengambil ponselnya kembali.
"Lagi smsan sama siapa si serius banget, sama cowok ya" tuduhku sekaligus menggodanya.
"Yah engga lah fikiran kamu aneh aneh aja, aku lagi ngeliat barang barang oneline aja"jawabnya yang tak seperti biasa.
" kamu kenapa deh ko ketus gitu?"
" gapapa ko, udah sana kamu mandi aku bikinin kamu kopi dulu"ayna hendak berdiri namun aku menahan pergelangan tangannya.
" kalo ada masalah cerita gausah dipendam sendiri. apa guna nya aku sebagai suami kalo gabisa ngasih kamu solusi hm?"
" aku gapapa lay, kalo pun aku kenapa kenapa kamu gaakan ngerti sama apa yang aku rasain, jadi lebih baik aku pendam daripada mengganggu pekerjaanmu itu" ayna menepis tanganku dengan sedikit kasar, aku bingung dengan perubahan sifatnya?
Aku tidak langsung mandi dan aku memutuskan untuk membaringkan tubuhku sebentar dikasur empuku ini, tubuhku rasanya sangat remuk ditambah lagi akhir akhir ini aku yang sering pulang larut malam.
Aku mengerti kenapa ayna seperti itu, kemarin adalah ulang tahun ibunya dan dia keukeh ingin pulang ke kampung halamannya di surabaya,
tapi aku tak mengizinkannya bukan aku melarangnya untuk bertemu dengan ibu kandungnya sendiri tapi mengingat hari itu adalah hari terpentingku untuk mengadai acara words di jogja dan itu membuat ayna merasa diperlakukan dengan tidak adil.
Katakan lah kalau aku ini egois?
Iya, aku memang egois tapi aku tidak bisa memilih antara acaraku dan ulang tahun mertuaku.
Aku tau selama ini ayna selalu mengerti keadaan dan posisiku, tapi aku yang tak pernah mengerti posisinya, aku yang selalu perduli terhadap duniaku sendiri tanpa memperdulikan kebahagiaannya.
Aku ini suami macam apa?
Aku egois!
Aku keras kepala!
Dan terkadang aku tidak mempunyai waktu untuk berdiskusi mengenai seorang anak?
Hampir 2 tahun aku menjalani rumah tangga ini, hanya 3 kali aku melakukannya bersama dengan ayna.
Cukup lama aku termenung dengan fikiran ku sendiri dan itu bertepatan dengan ayna yang masuk kedalam kamar dengan secangkir kopi ditangannya.
Ayna duduk disampingku dengan wajah yang tak seperti biasanya, aku tau dia kecewa dan jelas sangat kecewa.
" kamu marah sama aku karna aku ga ngizinin kamu kerumah ibu"tanyaku memastikan.
" gapapa ko aku paham posisi kamu, pekerjaan kamu lebih penting kan kalo kamu gamau mandi kamu ganti baju aja habis itu langsung tidur"ucapnya dengan senyum yang dipaksakan.
Walaupun begitu aku tetap menuruti perkataannya, selesai berganti pakaian aku langsung tidur disampingnya dan memeluknya dari belakang.
••
Ayna'POV..
aku terbangun saat merasakan getaran diponselku yang sengaja aku letakan dibawah bantal, dengan susah payah aku membuka kedua mataku dan menggeser tombol hijau tanpa melihat sang penelpon.
"Hallo"
Itu suara ayahku, dan aku langsung terduduk disisi ranjang.
" ayah, adaapa?"
" bisakah kamu kesini siang ini nak, ibumu sakit dan dia ingin kamu kesini untuk menjenguknya"
Deg!
Aku terlonjak mendengar ucapan ayah, aku hampir meneteskan airmata jika tidak ada seseorang yang mengeratkan pelukannya, lay? Kini lay ikut terbangun dengan posisi yang masih memelukku.
" iya yah siang ini aku akan ke surabaya"
" baiklah, apakah suamimu akan mengizinkan?"
" kalaupun lay tidak mengizinkanku, aku akan tetap kesana"
" tidak baik melawan suamimu nak, karna sekarang kamu adalah tanggung jawabnya dan kamu harus menghormatinya seperti kamu menghormati ayah dan ibumu disini"
" aku hanya ingin dimengerti yah satu kali ini saja, kemarin aku tidak datang disaat ibu berulang tahun dan aku berusaha untuk mengerti posisi suamiku, tapi sekarang aku hanya ingin melihat kondisi ibu yah itu saja"
Aku meneteskan airmata ku yang sejak tadi berusaha ku tahan, aku cukup lelah untuk terus mengerti tanpa dimengerti.
" baiklah, kau bicarakan ini dengan baik baik ayna jangan melawan suamimu dan mengeluarkan kata kata yang melukai hatinya, ayah tutup telfonnya yah"
Tut..
Setelah itu sambungan terputus, tangis ku pecah dan menimbulkan suara isakan didalam kamar ini.
Aku sangat menyayangi ibuku. Disaat seperti ini aku ingin merawatnya dan membalas semua jasa jasa nya selama ini.
Lay langsung merengkuh tubuhku yang langsung ku balas dengan lembut, jujur saja aku sangat rindu dengan pelukannya yang membuatku mengerti arti sebuah kenyamanan.
Airmata ku membuat baju lay basah dan aku sama sekali tak perduli itu, aku berusaha meluapkan semua kesedihan ini melalui sebuah airmata.
" maafin aku yang tak pernah mengerti posisi mu sayang, aku egois dan aku hanya mementingkan duniaku sendiri, aku minta maaf ayna"
Aku semakin terisak mendengar ucapannya, aku sempat kecewa dengannya tapi hatiku berkata lain?
Fikiran ku seolah berkata untuk terus mendiamkannya, tapi fikiranku berkata untuk mendengarkan alasannya.
" aku cuma ingin dimengerti tanpa aku kasih tau apa alasannya"
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Exo Marriage Life.
أدب الهواةkehidupan member exo yang mulai sibuk dengan kegiatan masing masing, bekerja dikantor bukanlah hal yang menyenangkan waktu untuk keluarga berkurang, dan lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah. bekerja bekerja dan bekerja yang selalu mereka lak...