5. Chen: Hari yang buruk.

901 61 0
                                    

Kanza'POV..

Aku benar-benar kesal dengan suamiku, hari ini gien tidak ada yang menjaganya masa cutiku telah habis, aku harus segera berangkat ke kantor jabatanku akan turun jika aku terus telat datang kekantor seperti ini.

Chen, seorang menager yang sangat sibuk tidak mau mengambil cuti barang seharipun, aku mati-matian meminta izin cuti selama beberapa bulan hanya untuk mengerti posisinya yang sedang naik daun itu, aku hanya ingin dia libur satu atau dua hari saja untuk menjaga gien yang masih berumur 8 bulan ini.

" ayolah sayang, sehari ini aja kamu libur masa menager gaboleh ambil cuti sehari aja"aku masih berusaha membujuknya.

" gabisa kanza, aku ada meeting penting hari ini bos aku dari australia dateng ke kantor" tolaknya dengan alasan yang sama.

" ish! kamu gitu banget si lebih pentingan anak atau bos kamu itu, kamu libur sehari juga gaakan bikin jabatan kamu turun chen, aku minta tolong banget sama kamu kali ini" ucapku yang masih menggendong gien.

" tapi sayang--"

" baiklah kalau kamu gamau gapapa ko, aku pergi"

Aku tidak perduli dengan teriakan chen yang berusaha menghentikanku, mau sekuat apapun aku membujuknya dia tak akan menuruti ucapanku.

Aku membawa gien menuju rumah ibuku yang cukup jauh dari sini, melajukan kecepatan mobilku dengan kecepatan sedang aku hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai dikantor.

Sesampainya aku didepan rumah ibu, aku langsung turun dari mobil begitu saja tanpa mematikan mesin mobil yang masih menyala, aku menggendong gien yang terlelap didalam baby bok nya yang berukuran kecil.

Aku mengetuk pintu rumah ibu beberapa kali, sampai akhirnya seorang wanita paruh baya membukakan pintu didepan ku ini.

" eh kanza, adaapa sayang"tanya ibu.

Aku tersenyum tipis, " aku ingin menitipkan gien disini bu mungkin sampai besok, apakah ibu sibuk?"

" tidak ko nak ibu tidak sibuk, sinih gien nya ibu akan menjaganya dengan baik lagipun malam ini ayahmu akan pulang dari bandung dan pasti dia senang karna ada cucunya disini" aku menyerahkan gien kegendongan ibu, dan setelah aku berpamitan aku langsung menuju kantorku.

Waktuku sudah sangat mepet, bahkan sangat sangat mepet.

Jam yang melingkar dipergelangan tangan ku sudah menunjukan pukul 07.20 sedangkan aku sudah telat selama 15 menit.

Apakah hari ini adalah hariku terakhir kerja?

Apakah aku tidak bisa bekerja ditempatku lagi?

Mobilku berhenti disebuah gedung yang menjulang tinggi, iya itu kantorku.

Aku langsung masuk keruanganku dengan terburu-buru, aku hendak membuka knop pintu ruanganku namun pergerakanku terhenti.

" nona kanza, apakah anda tidak tau sekarang pukul berapa?" Itu suara pak nino salah satu bos ku yang terkenal dengan sifatnya yang semena-mena.

" ma..maaf pak saya terlambat, tadi saya--"

" saya tidak menerima alasan apapun, anda tau kan peraturan dikantor ini seperti apa tidak boleh telat lebih dari 5 menit, sekarang anda saya pecat"

Deg!

Ingin rasanya aku menangis detik ini juga!

" tapi pak--" lagi lagi ucapanku terpotong.

" tidak ada tapi tapian, silahkan anda keluar"tegas pak nino yang terdengar tidak ingin dibantah.

Aku berjalan dengan gontai meninggalkan kantor ini, kantor yang penuh kenangan selama 10 tahun ini suka dan duka selalu aku hadapi disini.

Exo Marriage Life.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang