Chen'POV..
Aku sedih melihat kanza yang terus melamun baik dimeja makan, kamar kami ataupun disaat dia sedang menyusui gien.
Aku tau dia sedih karna diberhentikan dari pekerjaannya itu, tapi aku juga gamau melihat kanza yang terus-menerus murung seperti itu.
Contohnya seperti kemarin, kesehatannya menurun dan itu membuat gien tidak bisa meminum asi darinya, badannya yang terus bergetar hingga mengeluarkan keringat dingin dari dahinya ditambah dengan suaranya yang serak entah karena apa.
Dengan terpaksa aku menitipkan gien dirumah ibunya untuk beberapa hari kedepan, dan syukurnya ibu mertuaku sedang tidak memiliki kesibukan apa-apa.
Aku sedang menemani kanza yang sejak tadi uring-uringan diatas kasur dengan keringat yang membasahi sebagian rambutnya.
"Sayang, jangan kaya gini dong kamu ga kesian sama gien yang hampir dua hari ini gaminum asi kamu"aku memutar tubuhnya yang membelakangiku.
"Chen, aku egois ya!"kata kata itu meluncur begitu saja dari bibirnya.
" egois kenapa, kamu tetap kanza yang aku kenal hanya saja keadaan kamu yang membuat semuanya terlihat berbeda"jawabku halus.
" aku cuma mikirin gimana caranya supaya aku bisa mendapatkan pekerjaan itu lagi tanpa memikirkan kalian berdua yang butuh perhatian dari aku, sungguh! Ini semua sangat berat buat aku chen, kamu tau banget gimana susahnya aku buat dapetin posisi itu tapi dengan mudahnya bos aku memecatku seperti itu, aku tak habis fikir chen"jelasnya yang menggebu-gebu.
Ekspresinya sangat lucu, dan itu membuat kedua pipinya sedikit mengembung.
" sudahlah sayang, mungkin kamu memang ditakdirkan untuk fokus mengurus suamimu ini, gien juga masih butuh asi kamu dan itu artinya kamu memang tidak diizinkan untuk bekerja"jawabku yang membuatnya sedikit tersenyum.
"Sayang, gien dimana?"tanyanya.
" gien dirumah ibu, kemarin kan kamu lagi sakit jadi gaada salahnya aku menitipkannya dirumah ibu" kanza hanya mengangguk, kemudian hanya ada keheningan diantara kita sampai akhirnya suara dering telfon
Terdengar dari ponsel kanza.Tapi kanza hanya menatap layar ponselnya itu tanpa berniat untuk mengangkatnya.
" kenapa ga diangkat, siapa yang menelfonmu malam-malam seperti ini?"tanyaku penasaran.
Kanza terlihat tampak gugup, "bu..kan siapa siapa ko"jawabnya.
" jangan mencoba untuk membohongiku, kamu sendiri yang akan jujur atau aku yang membongkar semuanya" kali ini aku menatapnya dengan serius.
" ih apasih!, aku ga bohong ya, udah ah aku mau kebawah dulu"kanza menyingkirkan tanganku yang masih melingkar dipinggangnya.
Tapi dengan cepat aku menahan pergerakannya itu dan langsung menariknya agar tetap dipelukanku.
" kim kanza, sudah berapa tahun kamu menikah denganku?"tanyaku berbasa-basi.
" hampir dua tahun, kenapa?"tanyanya balik.
" kamu tau betulkan aku ini tipe orang yang sangat tak suka dibohongin baik untuk kebaikan sekalipun, aku tidak akan segan-segan memberi pelajaran padamu jika kamu melanggar itu semua"bisikku tepat ditelinganya.
"Jujur diawal masih bisa aku pertimbangkan, atau jujur diakhir kamu yang akan menyesal nantinya"lanjutku.
Kanza menundukan kepalanya dan langsung berlalu dari hadapanku.
Aku tau dia menyembunyikan sesuatu dariku?
••
Kanza'POV..
KAMU SEDANG MEMBACA
Exo Marriage Life.
Fanfictionkehidupan member exo yang mulai sibuk dengan kegiatan masing masing, bekerja dikantor bukanlah hal yang menyenangkan waktu untuk keluarga berkurang, dan lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah. bekerja bekerja dan bekerja yang selalu mereka lak...