2. Suho: Ingkar.

1.2K 85 0
                                    

Retha'POV..

Hari ini suho berjanji akan makan malam diluar bersama denganku,
Krisyel hari ini aku titipkan dirumah ibu dan ayahku, mereka yang menyuruhku untuk membawa krisyel kesana katanya mereka kangen dengan cucu semata wayangnya itu.

Sore ini aku hanya disibukan dengan beberapa pekerjaan ku menjadi seorang guru les matematika disalah satu kota jakarta, aku mengajar menjadi guru les tidak setiap hari hanya tiga kali dalam seminggu.

Suho pun tak keberatan jika aku mengisi waktu luangku dengan mengajar selagi aku bisa membagi waktu antara diluar dan didalam rumah.

Aku mulai menuliskan beberapa rumus rumus dikertas polio yang sudah aku beli sebelumnya, murid les ku memang tidak terlalu banyak hanya 70 orang dan itupun dibagi menjadi 2 kelas.

Selesai dengan semua tugas tugas ku, aku langsung merapikan meja diruang tamu yang tadi ku pakai lalu menaiki anak tangga untuk menuju kamar ku dilantai 2.

Aku memilih baju yang simple, celana jeans warna putih dengan baju lengan panjang warna kuning, aku sudah mandi sebelumnya dan sekarang hanya tinggal berganti pakaian.

Aku memoles wajahku dengan sedikit bedak dan lipstik pink muda yang tidak terlalu menor jika ku pakai.

Setelah semuanya rapi aku langsung menyambar kunci mobil diatas meja rias ku dengan bersenandung kecil, semoga hari ini hari yang menyenangkan!

Waktu sudah menunjukan pukul 10.00 malam, sedangkan aku sudah berada direstoran ini kurang lebih 3 jam dan jam yang disesuaikan suho adalah pukul 07.00 malam.

Aku berkali-kali mengirim nya sebuah pesan ataupun panggilan, tetapi satu pun tak ada yang dibalasnya.

Justru sekarang ponselnya mati dan aku bingung harus berbuat apa?

Aku kesal,marah,kecewa dan aku memutuskan untuk meninggalkan restoran ini, persetan dengannya yang mungkin akan datang sebentar lagi.

Melajukan kecepatan mobilku diatas rata-rata melihat jalanan yang sudah sangat sepi bahkan yang terlihat hanya beberapa motor yang melewati jalan ini.

Sampai dirumah aku langsung memasukan mobilku ke garasi, begitu aku keluar dari mobil aku melihat mobil suho yang sudah terpakir rapi disamping mobilku.

Aku tak perduli, dan aku hanya ingin cepat-cepat masuk kamar.

Aku menutup pintu utama dengan sedikit gebrakan, bisa ku bayangkan jika saat ini krisyel berada dirumah pasti dia akan menangis dengan sangat kencangnya mengingat dirinya yang sangat tak suka kegaduhan.

Satu persatu aku mulai menaiki anak tangga, sampai akhirnya aku memasuki sebuah ruangan yang memiliki pintu berwarna abu-abu, iya itu kamarku dan suamiku.

Aku terkejut saat memasuki kamar suho tengah duduk disisi kasur dengan menopang dagunya menatap kearahku.

Aku masih tak perduli dengan tatapannya, aku langsung masuk kedalam kamar mandi dan lagi lagi aku menutup pintu ini dengan sangat kencang.

Aku mengganti pakaian ku menjadi baju tidur, mencepol rambutku dengan asal sampai beberapa anak rambutku tak ikut terikat.

Aku keluar dari kamar mandi dan tidak mendapati suho disana, saat aku hendak membuka lemari pergelangan tangan ku ditahan,

" kamu darimana kenapa jam segini baru pulang kerumah" itu suho yang ngomong, aura dinginnya mulai keluar tapi itu tak membuat kekesalan ini runtuh.

" dengan keadaan kaya gini kamu masih nanya aku kemana" jeda ku,

" tadi pagi siapa yang menyuruhku untuk dateng ke restoran milik kai untuk makan malem bersama, kamu sendiri yang bilang ke aku buat dateng kesana ho, aku nunggu kamu udah 3 jam dan kamu enak enakan dirumah duduk duduk gitu, sumpah ya tega banget tau ga si" lanjutku.

Suho tampak terkejut dengan ucapanku,

" sayang maaf aku bener bener lupa kalo kita punya janji aku tiba tiba disuruh dateng keacara perlombaan masak internasional buat jadi juri gitu"jelasnya.

" aku gaperduli dan aku gamau peduli, 3 jam ho 3 jam aku disana sendirian dengan pakaian tipis aku yang membuat angin malam menembus sampai ke kulit aku ho kamu bahkan gapernah paham sama itu semua, udah ya aku capek jangan bahas ini" aku langsung berjalan menuju kasur dan merebahkan tubuhku dengan sedikit kasar, aku menarik selimut ku sampai ke dada
Dan menangis dalam diam.

••

Suho'POV..

aku terbangun saat alarm diatas meja nakas ku berbunyi, aku tidak mendapati retha disampingku.

Aku langsung melangkah menuju kamar mandi, setelah itu aku langsung memakai kemeja berwarna putih, ku sisir rambutku sedikit kebelakang dan memakai minyak wangi kesukaan ku.

Aku keluar dari kamar dan berniat untuk turun kelantai dasar, begitu aku sampai diruang tamu aku melihat retha yang sedang sibuk dengan kertas kertas nya.

" kamu ngapain masih pagi udah sibuk aja"kata ku yang tak di gubrisnya.

Aku menghela nafasku dengan kasar, aku tidak suka jika retha sedang marah seperti ini.

" retha cukup, jangan seperti ini aku minta maaf dan aku gaakan ingkar janji lagi aku tau aku salah bahkan salah banget, tapi aku mohon jangan kaya gini"bujukku.

Retha sedikit melempar kertas kertas yang dipegangnya dengan kasar.

" kaya gini gimana, aku cuma mau kamu bertanggung jawab atas ucapan kamu sendiri ho, kamu selalu menjanjikan aku ini itu tapi manah apa kamu pernah menepatinya satu kalipun, engga ho?" Jawabnya dengan nada bergetar menahan tangis.

Aku akui aku salah, aku terlalu sibuk diluar sana memasak memasak dan memasak yang selalu aku utamakan.

Aku hendak membalas ucapannya tapi terputus saat mendengar bel rumah kami berbunyi.

Retha bangkit dari posisinya membukakan pintu utama, dan aku sempat tersenyum kearah tamu itu, mertua ku yang sedang menggendong krisyel putri kecilku.

Setelah mertuaku pergi, retha duduk kembali disampingku dengan krisyel dipangkuannya.

Mau semarah apapun retha padaku dia tetap menemaniku seperti sarapan, duduk diruang tamu walau dia lebih banyak diam.

Aku mengambil ahli krisyel dari gendongan retha, aku masih mempunyai waktu 30 menit untuk berangkat ke restoran.

" syel, maafin papa ya kalo papa jarang ada waktu buat kamu, papa sibuk cari uang buat kamu dan bunda kamu sayang" kataku dengan mengusap rambut krisyel.

Krisyel hanya tersenyum dengan wajah polosnya dan itu membuat matanya sedikit menyipit.

Aku melirik jam tangan yang tertempel di lengan kiri ku, waktu menunjukan pukul 07.30 dan itu artinya aku harus segera berangkat ke restoran.

Aku menidurkan krisyel disofa ruang tamu, lalu berlutut dihadapan retha yang hanya memperhatikan layar televisi.

" sayang, aku berangkat ya sekali lagi aku minta maaf" ucapku lalu mencium keningnya dengan lembut.

Retha cuma mengangguk dan itu membuat hatiku rasanya nyeri, aku tidak bisa melihat perempuanku kecewa seperti ini.

•••

Exo Marriage Life.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang