Baekhyun'POV..
Sejak tadi aku tidak fokus dalam menulis karanganku, mungkin kertas kertas diatas meja ku sudah ludes terbuang dengan sia-sia.
Fikiranku selalu melayang pada lora yang masih belum banyak bicara padaku, aku tau dia sangat kecewa tapi aku sudah meminta maaf padanya berkali-kali.
Apakah kesalahanku segitu besarnya?
Aku membentaknya dengan alasan yang kuat! Ya..aku tidak ingin dia berpaling dari suaminya sendiri terlebih lagi zino adalah teman dekatnya bahkan sangat dekat bukankah itu semua tidak menutupi sebuah kemungkinan jika zino mempunyai harapan lebih pada lora.
Walau lora tidak terlalu meresponnya tapi setidaknya dia menjaga jarak dengan pria lain karna sekarang dia bukanlah wanita lajang lagi, dia sudah mempunyai seorang suami bahkan satu orang anak.
Aku tak suka dengan fikirannya yang selalu menganggap sikapku ini berlebihan, protektif, curiga.
Aku melakukan itu semua untuk kebaikannya, untuk masa depannya.
Entahlah!
Aku sangat pusing sekarang.
"Baekh, kau kenapa melamun terus"aku terlonjak saat merasakan bahuku yang ditepuk seseorang.
Aku mendongak, dan mendapati moji sahabatku yang menjadi salah satu penulis seperti diriku.
" huh, adaapa mo?" Aku sedikit mengelus dadaku.
" tidak apa, kau hanya terlihat berbeda saja hari ini ada masalah dengan lora?" Tanya moji.
" iya, 2 hari lalu aku membentaknya"jawabku lirih.
" atas dasar apa kau membentaknya?"
" aku tak sengaja melihat dia yang sedang menghubungi pria lain, walau aku tau pria itu hanya temannya tapi tetap saja aku tak suka melihat dia yang lebih memperhatikan teman prianya itu, aku membanting ponselnya dan aku lepas kendali lalu langsung membentaknya sampai membuatnya menangis"jelasku.
" kau ini bukannya diomongin baik baik, tapi kenapa kau membentaknya kau tau sendiri perempuan itu seperti apa jika sudah mendengar seseorang berteriak didepannya"jawab moji.
Iya, aku sangat tau seberapa takutnya lora saat mendengar seseorang berteriak tepat dihadapannya.
Ini pun pertama kalinya aku sangat marah dengannya sampai membentak-bentaknya seperti itu.
" aku butuh solusi dari kau ji, bukannya mendengar curhatan mu tentang seberapa lamanya kau mengenal istriku itu, aku tau kau memang mantan pacarnya tapi tidak bisakah kau menjaga perasaanku sedikit saja" aku meliriknya dengan sinis, sedangkan yang ku tatap hanya mengeluarkan cengirannya.
" masih saja kau cemburu denganku baekh, aku ini sudah memiliki istri dan bahkan beberapa bulan lagi aku akan menjadi seorang ayah"jawabnya dengan angkuh.
"Yaya baiklah terserah kau saja, sana pergi ke meja kau lagi tulislah karangan karanganmu itu dengan baik, jangan mengganggu pekerjaanku" aku sedikit mendorong bahunya dan dia hanya menjulurkan lidahnya itu.
Aku bangkit dari kursiku dan menyambar kunci mobilku yang tergeletak diatas meja untuk segera pulang kerumah, sungguh! Aku benar benar tidak fokus dalam karangan-karanganku itu.
Didalam mobil aku hanya memikirkan apa yang harus aku katakan saat berhadapan dengan lora nanti aku tidak ingin melukai hatinya lagi.
Sampai dirumah aku langsung masuk dan mendapati lora yang tertidur diatas sofa dengan keadaan meringkuk.
Apakah dia sakit?
Buru buru aku menghampirinya dan berlutut dihadapannya.
" lora, kamu kenapa sayang"aku sedikit menggoyang-goyangkan tubuhnya.
" din..gin" gumamnya yang mampu aku dengar.
Aku langsung menggendongnya dan membawanya kekamar, menyelimutinya sampai dada dengan pandanganku yang terus terahli kewajahnya.
Aku hampir meneteskan airmataku saat lora menggumamkan namaku.
"Baekhyun" gumamnya lirih.
Aku tersenyum tipis dan membawanya kedalam pelukanku.
" aku disini sayang, tidur yang nyenyak ya" aku berbisik tepat ditelinganya.
Setelah itu aku menyusulnya ke alam
Mimpi.•••
Lora'POV..
Tidurku sedikit terusik saat merasakan sebuah tangan yang melingkar dipinggangku, dengan susah payah aku sedikit membuka kedua mataku dan mendongakkan kepalaku keatas.
Baekhyun!
Iya baekhyun yang memelukku, seingat ku terakhir kali aku tertidur diatas sofa saat selesai memandikan jiwon, setelahnya aku tak ingat apa-apa.
Ujung bibirku sedikit terangkat melihat wajah damainya saat tertidur adalah hal paling bahagia dihidupku, mau semarah apapun aku padanya aku tidak akan menolak pelukannya seperti ini, aku sangat nyaman saat berada dipelukannya.
Aku sedikit terkejut saat tangan baekhyun mengelus rambutku yang tercepol, baekhyun tersenyum kearahku walaupun dengan mata yang masih tertutup, aku tak bisa mengahlikan pandanganku dari wajahnya.
" biasa aja ngeliatinnya" katanya, aku mendelik tajam kearahnya dan dengan cepat aku bangun dari posisi tidurku ini.
" sayang?" Panggilnya saat aku sedang mengikat rambutku didepan meja riasku.
"apa" jawabku singkat.
"marahnya udah dong, aku ga fokus ngapa-ngapain kalo kamu masih kaya gini, aku sengaja pulang cepat buat ketemu sama kamu"ucapnya.
Lagi lagi ujung bibirku terangkat, hanya sebuah senyuman tipis.
"Aku gak marah sama kamu, lagi pun kamu wajar ngelakuin itu semua karna kamu punya alasannya kan"jedaku.
" salah satu alasan kamu itu menyangkut egomu kan"lanjutku.
Baekhyun langsung menatapku dengan tajam, dan berjalan mendekat kearahku.
" byun lora, dengarkan aku!" Baekhyun memegang kedua bahuku.
Aku hanya menatapnya seakan tak terjadi apa-apa.
" aku seperti itu karna aku muak dengan fikiranmu yang seolah-olah aku ini salah dalam memperlakukanmu, bagi kamu aku ini berlebihan,over, curiga dengan istriku sendiri, iyakan? Tapi kamu gapernah paham sama semua pengorbanan aku selama ini lora, sebelum aku menikah denganmu dan sampai sekarang sudah memiliki jiwon kamu lah prioritas aku selama ini lora, asal kamu tau semua yang aku lakukan itu selalu salah dimata kamu aku yang seakan akan hanya menjadi sebuah beban dalam hidupmu itu tapi dibalik itu semua aku sangat menyayangi kamu melebihi apapun, aku cuma mau kamu ngerti dengan apa yang selalu aku berikan buat kamu dan aku perjuangkan demi kebahagiaanmu lora" jelas baekhyun.
Aku menangis, betapa bodohnya aku saat tidak menyadari itu semua!
Aku langsung menundukan kepalaku agar baekhyun tidak melihat airmataku ini, tapi itu semua sia-sia
Baekhyun membawaku kedalam pelukannya, mencium keningku dengan lembut dan aku langsung membalas pelukannya dengan erat.Mungkin saat ini baju baekhyun telah basah akibat airmataku ini.
" maafin aku" ucapku didalam pelukannya.
Dibandingkan dengan sebuah kata maaf yang keluar dari mulutku ini tidak ada apa-apanya dengan semua pengorbanannya untukku selama ini.
•••
Votenya dong.
Malu ahh kalo cuma numpang baca hehe!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Exo Marriage Life.
Fanfictionkehidupan member exo yang mulai sibuk dengan kegiatan masing masing, bekerja dikantor bukanlah hal yang menyenangkan waktu untuk keluarga berkurang, dan lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah. bekerja bekerja dan bekerja yang selalu mereka lak...