22. Baekhyun: ['Flashback']

335 20 1
                                    

Baekhyun'POV..

Aku terbangun saat merasakan getaran pada ponselku yang kuletakan dibawah bantal.

"Ish mengganggu saja"dumelku tanpa melihat siapa yang menelfon dipagi hari seperti ini.

"Hallo, ini siapa aku masih mengantuk"ucapku langsung sesaat setelah menggeser tombol hijau.

" kau bilang mengantuk? Ini sudah pukul 10 pagi dan kau belum bangun juga, sekarang kau bangun atau aku yang akan membangunkanmu"

Sepertinya aku hafal siapa pemilik suara ini, hmm dia soya sepupuku yang sangat menyebalkan itu.

"Soya, ini masih pagi dan aku baru tidur beberapa jam yang lalu"

"Tak ada bantahan byun baekhyun! Sekarang cepat kau kesini aku ingin bicara padamu, dalam 20 menit kau belum juga datang kerumahku akan kupastikan ini terakhir kalinya kau menginjakan kakimu tanah"

Tut.

Sambungan terputus begitu saja.

Aku meringis saat meraskan kupingku yang sedikit panas saat mendengar ocehannya tadi.

Benar saja, begitu aku melihat jam dinding waktu sudah menunjukan pukul 10 pagi.

Aku bergegas menuju kamar mandi dan membersihkan tubuhku ini.

Mempersingkat waktu, selesai mandi dan memakai baju santaiku aku langsung turun kelantai bawah menuju garasi dan mengendarai motor ninjaku.

Tak butuh waktu lama, motor ninjaku telah sampai didepan rumah soya yang lumayan megah ini.

Aku memencet bel beberapa kali, sampai akhirnya pintu terbuka dan memperlihatkan soya diambang pintu.

Tatapannya tajam, seakan siap untuk melenyapkanku detik ini juga.

"Apa! kau ingin marah padaku, tak usah berlebihan byun soya aku tak memiliki waktu banyak dan cepat apa yang ingin kau bicarakan"tanyaku langsung.

"Masuklah dulu"ucapnya yang berubah menjadi lembut.

Aku mengangguk, berjalan mengikutinya dari belakang tapi tunggu bukankah ruang tamu dilantai satu tapi kenapa dia membawaku kelantai tiga.

Yasudahlah, aku cukup menurutinya saja sebelum mata tajamnya itu muncul lagi.

Dilantai tiga tidak terlalu banyak ruangan, hanya sebuah gudang yang berisi barang barang tak terpakai, dan satu ruangan lagi yang tak pernah kubuka sebelumnya.

Jika aku kesini, aku selalu tak diperbolehkan untuk membuka ruangan itu lagi dan lagi aku hanya menurutinya untuk tidak membukanya.

Mungkin saja itu sebuah privaci walaupun soya sepupuku tapi dia memiliki hak untuk menyimpan masalah pribadinya sendiri.

Soya membuka knop pintu ruangan itu, aku masih setia mengikutinya dari belakang.

Aku sedikit memperhatikan setiap sudut ruangan ini, mulai dari foto foto masa kecilku hingga sekarang, foto foto soya yang sedang bersama dengan jiyo-kaka laki lakinya.

Soya duduk diatas ranjang itu, memperhatikanku yang masih diam mematung didekat pintu.

"Sini, duduk disampingku"soya menepuk kasur disampingnya.

Aku mendekatinya namun pandanganku masih menatap setiap rinci ruangan ini.

"Sebenarnya apa si yang ingin kau bicarakan, sepertinya serius sekali"tanyaku lagi.

Bisa kulihat soya menghembuskan nafasnya dengan sedikit kasar sebelum akhirnya menjawab pertanyaanku.

"Apa yang membuatmu kehilangan fikiranmu sendiri sampai kau tega menghamili lora yang tak bersalah"tanya soya balik.

Exo Marriage Life.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang