Delwis'POV..
aku meraba kasur disampingku.
Kosong?
Masih pagi seperti ini xiumin kemana?
Dengan terpaksa aku membuka mataku dan sudah mendapati lika yang membuka pintu kamar dengan senyum manisnya.
" sini sayang" aku merentangkan kedua tanganku.
Lika berlari kearahku, sepertinya dia baru bangun tidur piyama bergambar barbie nya masih dia gunakan dan rambutnya yang sedikit berantakan.
" bunda, ayah dimana" tanya lika yang sudah berada dipelukanku.
"Bunda gatau sayang, mungkin ayah diruang tamu" jawabku.
Lika menarik tanganku dan aku paham apa maksudnya.
Aku turun dari kasur menuju lantai dasar.
Dan benar saja, diruang tamu sudah ada xiumin yang tengah memangku laptopnya itu.
Ini masih sangat pagi untuk melakukan sebuah pekerjaan kantor.
Lika menghampiri ayahnya itu dan duduk disampingnya.
" ayah, apakah ayah tidak kangen dengan lika"tanya anakku dengan nada polosnya.
Wajahnya sangat imut dan itu membuat siapapun gemas melihatnya.
" lika, ayah pasti kangen dengan lika tapi mengerti sedikit ya nak pekerjaan ayah sangat banyak" jawab xiumin namun tatapannya tetap terahli ke laptopnya itu.
Aku tak habis fikir melihat kelakuannya itu, sungguh kelemahan ku adalah saat melihat lika menangis.
" tapi ayah, lika ingin jalan-jalan sama ayah seperti anak anak yang lainnya juga" balas lika.
Aku yakin sebentar lagi xiumin akan memarahinya, aku tak suka dengan sifat egoisnya yang mulai keluar ini.
" sayang jangan ganggu ayah dulu ya ayah ingin cepat menyelesaikan pekerjaan ayah sayang" ucapnya.
Lagi dan lagi dia enggan untuk menatap putri kecilnya itu.
Aku muak!
Sangat muak dengan sifatnya yang selalu mengutamakan pekerjaannya itu, apakah semua ceo memang seperti ini?
" tapi yah--"ucapan lika terputus.
"KIM LIKA" xiumin meninggikan suaranya dan itu membuat lika langsung mundur satu langkah menjauhi ayahnya.
Apakah dia belum cukup menyakitiku seperti sebelum-sebelumnya itu?
" ayah hanya butuh pengertian kamu lika, kamu bukan anak kecil lagi yang harus selalu ayah temankan, kalau kamu ingin jalan-jalan kamu bisa pergi dengan bundamu lika sekarang kamu masuk kekamar dan jangan ganggu ayah" tegas xiumin.
Lika langsung lari naik kelantai atas, aku tak tinggal diam aku langsung menatapnya dengan tatapan tak percaya.
"Xiumin cukup! Jaga ucapanmu itu. kamu tak tau siapa anak kecil tadi yang baru kamu teriaki, itu anak kamu darah daging kamu, kamu yang menanam benih dirahim ku dan aku yang melahirkannya tapi itu semua tidak berlaku bagi lelaki sepertimu, apakah kamu pantas disebut sebagai seorang ayah?, aku rasa tidak! Sudah jelas semua perlakuan mu terhadap kami"ucap ku marah.
Xiumin pun begitu, dia berdiri menghadapku dan mencengkram tanganku dengan kuat.
" apa kamu bilang? Tidak pantas, lalu semua kerja kerasku selama ini kamu anggap apa hm, angin lalu? Atau sebuah angan angan yang lewat begitu saja! Aku kerja dari pagi hingga larut malam memangnya untuk siapa jika bukan untuk kalian berdua. Aku yang selalu kerja banting tulang untuk menyanggupi semua kebutuhan kalian" marahnya, lalu kesalahanku dimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
Exo Marriage Life.
Fanfickehidupan member exo yang mulai sibuk dengan kegiatan masing masing, bekerja dikantor bukanlah hal yang menyenangkan waktu untuk keluarga berkurang, dan lebih banyak menghabiskan waktu diluar rumah. bekerja bekerja dan bekerja yang selalu mereka lak...